Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
Diabetes mellitus, kondisi yang ditandai dengan tingginya kadar gula atau glukosa dalam darah secara terus-menerus, tidak hanya terjadi pada orang dewasa. Anak-anak dan remaja juga memiliki potensi yang sama besarnya terkena penyakit tersebut.
Ada dua kondisi diabetes yang paling umum dialami, yakni diabetes tipe 1 yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh dan diabetes tipe 2 yang lebih banyak berhubungan dengan gaya hidup.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso mengungkapkan anak-anak dan remaja bisa terkena diabetes tipe 1 meskipun tidak banyak mengonsumsi pemanis buatan.
Baca juga : Orangtua Diingatkan Pastikan Anak tidak Alami Obesitas
"Itu bisa terjadi jika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel penghasil insulin di pankreas sehingga produksi insulin menjadi rendah atau bahkan tidak ada. Ini yang menyebabkan anak harus mendapat suntikan insulin," jelas Piprim di Jakarta, Kamis (18/7).
Sedangkan, diabetes tipe 2 terjadi ketika sel-sel tubuh menjadi kurang responsif terhadap upaya insulin untuk mendorong glukosa ke dalam sel, suatu kondisi yang disebut resistensi insulin. Akibatnya, glukosa mulai menumpuk di dalam darah.
Pada orang dengan resistensi insulin, pankreas merespons peningkatan kadar glukosa darah dengan membuat insulin ekstra. Akibatnya, pancreas menjadi kelelahan saat resistensi insulin memburuk.
Baca juga : Orangtua Diingatkan Pantau Tumbuh Kembang Anak untuk Deteksi Dini Diabetes
"Pada diabetes tipe 2, salah satu faktor utamanya karena banyak mengonsumsi pemanis buatan, terutama high fruktosa syrup. Ini gula sirup yang banyak dipakai di minuman soft drink," kata Piprim.
Ia menambahkan, kebiasaan mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi seperti makanan olahan juga dapat menyebabkan hiperglikemia atau kadar gula darah tinggi.
Ia mengatakan diabetes tipe 2, yang lebih banyak terjadi akibat pola hidup tidak sehat, masih bisa diperbaiki sesuai dengan derajat keparahannya. Menurutnya, diabetes tipe 2 fase awal bisa dikontrol dengan memodifikasi gaya hidup yang lebih sehat.
Baca juga : Orangtua Diminta Kenali Gejala Diabetes pada Anak
"Olahraga, mengatur pola makan, kalau sudah remaja bisa dengan intermittent fasting, Intinya gaya hidup yang sehat itu bisa membalikkan diabetes di awal-awal," terangnya.
Ia mengatakan bahwa anak yang mengalami diabetes tipe 1 umumnya cenderung kurus, sedangkan anak yang menderita diabetes tipe 2 biasanya gemuk atau obesitas.
"Hampir 80% anak yang mengalami diabetes tipe 2 adalah obesitas," tutur Piprim. (Ant/Z-11)
Penderita diabetes tetap bisa menikmati buah dengan aman. Temukan 16 buah rendah indeks glikemik yang kaya serat dan nutrisi.
Sertifikasi AKL merupakan syarat resmi dari Kemenkes untuk menjamin bahwa alat kesehatan yang beredar memenuhi standar keamanan, kualitas, dan kepraktisan.
Buah naga memiliki potensi untuk membantu menurunkan kadar gula darah, terutama bagi penderita diabetes atau prediabetes.
Cuka sari apel ditemukan memperlambat laju pengosongan lambung pada orang yang hidup dengan diabetes dan gastroparesis.
terdapat beberapa pilihan beras yang dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan terhadap sumber karbohidrat.
SEBUAH studi yang diterbitkan dalam jurnal Headache pada 2025 menunjukkan bahwa obat diabetes tipe 2 dan obesitas jenis tertentu bisa mengobati migrain hingga 75 persen.
Tingkatkan kewaspadaan terhadap makanan penyebab diabetes tipe 2 pada anak. Temukan daftar makanan yang harus dihindari dan tips pola makan sehat untuk cegah risiko sejak dini.
Mikrobiota usus berperan penting dalam pengaturan gula darah dan resistensi insulin.
penundaan waktu sarapan hingga pertengahan pagi sampai siang hari dapat mengurangi lonjakan gula darah setelah makan.
Kafein dalam kopi dan teh bisa berdampak pada kadar gula darah penderita diabetes. Ketahui batas aman konsumsi kafein, risiko terhadap insulin.
Diabetes tipe 2 muncul ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin dan/atau tidak memproduksi insulin cukup untuk menjaga kadar glukosa darah tetap normal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved