Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Bukti Genetik Menunjukkan Pubertas Dini Percepat Penuaan dan Risiko Penyakit

Sekar Arum Pramudita
21/8/2025 19:52
Bukti Genetik Menunjukkan Pubertas Dini Percepat Penuaan dan Risiko Penyakit
Efek pubertas sebelum usia 11 tahun.(Freepik)

Waktu pubertas ternyata berpengaruh besar terhadap penuaan dan risiko penyakit terkait usia. Sebuah studi pernah dilakukan oleh peneliti dari Buck Institute for Research on Aging dengan metode Mendelian Randomization.

Ditemukan bahwa anak perempuan yang mengalami menstruasi sebelum usia 11 tahun atau perempuan yang melahirkan sebelum usia 21 tahun memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi terkena diabetes tipe 2, gagal jantung, dan obesitas, serta risiko empat kali lipat lebih tinggi mengalami gangguan metabolisme parah.

Salah satu peneliti Pankaj Kapahi, PhD, mengatakan bahwa dampak dari penelitian ini terhadap kesehatan masyarakat sangatlah penting.

“Walaupun perempuan biasanya ditanya tentang riwayat menstruasi dan melahirkan saat menerima perawatan medis, informasi ini jarang dipertimbangkan dalam perawatan di luar bidang OB/GYN,” ujarnya.

Memahami efek pubertas dan kehamilan dini memungkinkan strategi perawatan yang lebih personal, termasuk perubahan gaya hidup, pemeriksaan metabolik, dan diet yang disesuaikan. 

Penelitian yang melibatkan hampir 200.000 perempuan di UK Biobank ini juga menemukan 126 penanda genetik yang memengaruhi hubungan antara pubertas dini, kehamilan, dan penuaan.

Didapatkan bahwa pubertas dan kehamilan yang terjadi lebih lambat secara genetik berhubungan dengan usia hidup yang lebih panjang, tubuh yang lebih kuat, penuaan epignetik yang lebih lambat, serta risiko lebih rendah terhadap penyakit-penyakit seperti diabetes tipe 2 dan Alzheimer.

Selain itu, penelitian ini juga menyoroti bagaimana Indeks Massa Tubuh (IMT) berperan sebagai mediator penting. Pubertas dini berkontribusi pada IMT yang lebih tinggi dan dapat berujung pada meningkatnya risiko penyakit metabolik.

“Kita dapat membayangkan bahwa peningkatan kemampuan menyerap nutrisi akan bermanfaat bagi keturunan, tetapi jika nutrisi (terlalu) berlimpah, maka hal itu dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes,” tambah Kapahi.

Meski faktor genetik tidak bisa diubah, pemahaman jalur genetik ini memungkinkan manusia membuat pilihan lebih bijak terkait kesehatan, gaya hidup, dan perawatan medis, bahkan membuka kemungkinan memodifikasi jalur genetik untuk menjaga kesehatan ibu sekaligus anak. (Z-10)

Sumber:

  • Sciencedaily.com
  • Elifesciences.org



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya