Headline
Istana minta Polri jaga situasi kondusif.
DILANSIR dari jurnal Nutrients 2024, penundaan waktu sarapan hingga pertengahan pagi sampai siang hari dapat mengurangi lonjakan gula darah setelah makan.
Penelitian dilakukan melalui uji coba crossover terhadap partisipan dewasa dengan diabetes tipe 2 di mana para peserta menjalani tiga skenario waktu sarapan berbeda, yakni pukul 07.00, 09.30, dan 12.00.
Hasilnya menunjukkan bahwa sarapan pada pukul 09.30 dan 12.00 secara signifikan menurunkan lonjakan kadar glukosa darah dua jam setelah makan, dibandingkan sarapan pada pukul 07.00.
Penurunan tersebut diukur melalui incremental Area Under the Curve (iAUC) glukosa, dengan hasil rata-rata pengurangan mencapai 57 mmol/L×2 jam untuk sarapan pukul 09.30 dan 41 mmol/L×2 jam untuk sarapan pukul 12.00.
Selain waktu makan, studi juga mencatat bahwa aktivitas ringan seperti berjalan kaki selama 20 menit setelah sarapan turut membantu menstabilkan kadar glukosa darah, meskipun dampaknya lebih kecil dibandingkan penyesuaian waktu makan.
Penelitian ini memperkuat bukti bahwa memperpanjang periode puasa malam hari dengan cara menunda sarapan, dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi respons glukosa berlebihan setelah makan. Hal ini dapat menjadi pendekatan non-obat yang efektif dalam membantu pengelolaan kadar gula darah harian, terutama bagi penderita diabetes tipe 2.
Namun, studi lain menunjukkan bahwa efek menunda atau melewatkan sarapan bisa berbeda pada individu sehat. Pada beberapa kasus, justru terjadi peningkatan kadar asam lemak bebas dan lonjakan gula darah yang lebih tinggi saat makan siang. Hal ini menandakan bahwa strategi pengaturan waktu makan perlu disesuaikan dengan kondisi metabolik masing-masing individu. (H-4)
Riset terbaru University of Michigan menemukan neuron di hipotalamus berperan menjaga kadar gula darah, terutama pada empat jam pertama tidur.
Penelitian terbaru menunjukkan mangga bisa dikonsumsi penderita diabetes tipe 2 tanpa meningkatkan gula darah secara signifikan.
Memahami gejala diabetes sejak dini menjadi langkah pencegahan agar kondisi ini bisa dikendalikan.
Penelitian di India ungkap, mangga bisa aman untuk penderita diabetes tipe 2 jika dikonsumsi terkontrol. Simak manfaat, riset, dan tips aman makannya.
Banyak yang bertanya, “Jika orang tua saya menderita diabetes, apakah saya juga akan mengalaminya?” Jawabannya: belum tentu.
Saat ini, penjualan alat kesehatan rumah tangga di Indonesia tumbuh pesat dengan laju 13,6% per tahun, dengan glucometer menguasai lebih dari 40% pasar.
Penelitian terbaru menunjukkan mangga bisa dikonsumsi penderita diabetes tipe 2 tanpa meningkatkan gula darah secara signifikan.
Waktu pubertas ternyata berpengaruh besar terhadap penuaan dan risiko penyakit terkait usia.
Penelitian menemukan mengonsumsi kentang goreng tiga kali seminggu dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 hingga 20%.
Tingkatkan kewaspadaan terhadap makanan penyebab diabetes tipe 2 pada anak. Temukan daftar makanan yang harus dihindari dan tips pola makan sehat untuk cegah risiko sejak dini.
Mikrobiota usus berperan penting dalam pengaturan gula darah dan resistensi insulin.
SEBUAH studi yang diterbitkan dalam jurnal Headache pada 2025 menunjukkan bahwa obat diabetes tipe 2 dan obesitas jenis tertentu bisa mengobati migrain hingga 75 persen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved