Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SETELAH berlari, banyak orang merasakan badan yang sakit dan letih. Fenomena ini sering kali membuat sebagian orang bertanya-tanya, mengapa tubuh merespons dengan cara ini?
Perlu diketahui ternyata ada beberapa hal yang harus dilakukan setelah anda berlari, apabila salah dalam penangannya hal tersebut bisa menjadi membahayakan bagi diri anda, mulai dari penumpukan asam laktat pada otot yang dapat membuat badan terasa cepat letih dan cedera juga kerusakan pada jantung.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa badan terasa sakit dan letih setelah berlari, serta beberapa tips untuk mengatasinya.
Baca juga : Ingin Terhindar dari Osteoporis? Jauhi Mager
Alasan Badan Terasa Sakit dan Letih Setelah Berlari
Ketika kita berlari, otot-otot kita bekerja keras dan mengalami mikroskopis yang kecil. Kerusakan ini sebenarnya adalah bagian dari proses alami tubuh untuk memperkuat dan memperbesar otot.
Namun, kerusakan ini juga menyebabkan rasa sakit yang dikenal sebagai DOMS (Delayed Onset Muscle Soreness), yang biasanya muncul satu hingga dua hari setelah latihan.
Baca juga : Jangan Mager! Jalani 9 Perubahan Gaya Hidup Sederhana Ini agar Hidup Kamu Lebih Lama
Saat berlari, tubuh kita menggunakan oksigen untuk menghasilkan energi. Ketika intensitas lari meningkat dan tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen, maka tubuh mulai memproduksi energi anaerobik yang menghasilkan asam laktat sebagai produk sampingan.
Penumpukan asam laktat ini dapat menyebabkan rasa terbakar dan kaku pada otot.
Berlari menyebabkan tubuh kehilangan cairan melalui keringat. Jika tidak diimbangi dengan cukup asupan air, dehidrasi bisa terjadi, yang membuat tubuh terasa letih dan otot terasa kaku.
Baca juga : Ternyata, Ini Dia Batas Gula Darah dalam Tubuh yang Ideal!
Berlari adalah aktivitas yang membutuhkan banyak energi.
Tubuh menggunakan cadangan glikogen yang tersimpan di otot sebagai sumber energi utama. Setelah berlari, cadangan glikogen ini berkurang drastis, yang menyebabkan perasaan lelah dan lesu.
Saat berlari, kita juga kehilangan elektrolit penting seperti natrium, kalium, dan magnesium melalui keringat. Kekurangan elektrolit ini dapat menyebabkan kram otot dan kelelahan.
Baca juga : Tiga Peran Otot dan Manfaat Myokine bagi Demensia
Pemanasan sebelum berlari dapat membantu mempersiapkan otot dan mengurangi risiko cedera.
Jangan langsung berhenti saat anda selesai berlari, hali ini akan membahayakan kondisi tubuh. Lakukan pendinginan setelah berlari juga penting untuk membantu mengurangi penumpukan asam laktat dan mempercepat pemulihan otot.
Pastikan untuk minum air yang cukup sebelum, selama, dan setelah berlari untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan mengganti cairan yang hilang.
Makan makanan yang kaya karbohidrat dan protein setelah berlari dapat membantu mengisi kembali cadangan glikogen dan mempercepat pemulihan otot.
Memberikan waktu bagi tubuh untuk beristirahat dan pulih adalah hal yang sangat penting. Jangan ragu untuk mengambil hari istirahat atau melakukan aktivitas yang lebih ringan jika tubuh merasa sangat lelah.
Melakukan peregangan setelah berlari dapat membantu mengurangi kekakuan otot. Pijat atau menggunakan alat pijat seperti foam roller juga bisa membantu meredakan otot yang tegang.
Jika sering mengalami kram otot, pertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen elektrolit atau minuman olahraga yang mengandung elektrolit.
Pendinginan pasca lari adalah suatu hal yang sangat penting hal ini dapat merilekskan otot dan membuat aliran asam laktat dalam tubuh dapat tereliminasi dan terbuang.
Sehingga badan akan terhindar rasa pegal dan letih.
Badan yang terasa sakit dan letih setelah berlari adalah respon alami tubuh terhadap aktivitas fisik yang intens.
Dengan memahami penyebabnya dan mengambil langkah-langkah pencegahan serta pemulihan yang tepat, kita dapat mengurangi ketidaknyamanan dan meningkatkan performa lari.
Ingatlah untuk selalu mendengarkan tubuh Anda dan memberikan waktu yang cukup untuk pemulihan demi mencapai hasil terbaik dalam olahraga Anda.(Z-10)
Gerakan yang salah dalam aktivitas sehari-hari sering menyebabkan sakit punggung, ketegangan otot, dan cedera.
Cedera lutut sering terjadi pada jenis olahraga yang membutuhkan high impact exercise seperti berlari, main bola, basket, voli, dan aktivitas gymnastic.
Jika terjadi, hentikan aktivitas, diistirahatkan, dan jika bisa mengompres bagian yang bengkak menggunakan es selama 5-10 menit, dan menekan dengan balok.
Namun jika mengalami cedera berkepanjangan, Jelita bisa melakukan fisioterapi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Banyak pelari menyadari pentingnya memilih sepatu yang tepat untuk mendukung performa serta mencegah cedera.
Pada musim ini, Hazard hanya tampil 15 kali dan hanya mencetak satu gol untuk Real Madrid.
Latihan kebugaran biasanya berfokus pada gerakan maju-mundur, tetapi gerakan lateral atau samping juga penting untuk keseimbangan otot dan pencegahan cedera.
Simpul otot, juga dikenal sebagai titik pemicu miofasial, sering terjadi karena kelelahan otot akibat olahraga atau postur tubuh yang buruk.
Asupan nutrisi yang tepat diperlukan untuk mendukung daya tahan tubuh dan meningkatkan performa saat olahraga lari.
Mengetik terlalu lama dan duduk di posisi yang sama dalam waktu lama, termasuk mengendarai motor, bisa memicu munculnya neuropati.
Skrining mata anak bisa dilakukan sejak bayi apalagi ada riwayat keluarga yang memiliki mata juling.
Saraf terjepit sering terjadi pada seseorang melakukan aktivitas fisik dengan intensitas namun tanpa persiapan atau pemanasan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved