Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

BRIN Sebut 7 Cagar Biosfer Sedang Dievaluasi Berkala

Atalya Puspa
10/7/2024 16:50
BRIN Sebut 7 Cagar Biosfer Sedang Dievaluasi Berkala
Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, salah satu cagar biosfer di Indonesia.(Dok. Antara)

INDONESIA melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) hadir sebagai pengamat dalam Sidang Tahunan Pengelola Cagar Biosfer ke-36 (ICC MAB UNESCO), di Maroko, 1-5 Juli lalu.

Dalam intervensinya, Ketua Focal Point Man and the Biosphere (MAB) UNESCO Indonesia-BRIN Maman Turjaman melaporkan, Indonesia saat ini sedang melakukan evaluasi berkala terhadap tujuh cagar biosfer. 

Ketujuh cagar biosfer tersebut, yakni, Cagar Biosfer Leuser, Siberut, Tanjung Puting, Takabonerate, Lore Lindu, Bromo Tengger Semeru Arjuno, dan Komodo.

Baca juga :  Kelembagaan MAB UNESCO Indonesia-BRIN Sudah Kembangkan 19 Cagar Biosfer

“Tujuh cagar biosfer yang sudah ditetapkan UNESCO ini sudah eksis selama lebih dari 10 tahun. Sehingga, harus dievaluasi berkala apakah kegiatan pengelolaannya berjalan baik,” kata Maman, dalam keterangan tertulis, Rabu (10/7).

Adapun dokumen tinjauan berkala itu, terang Maman, harus disampaikan ke MAB-UNESCO, Paris, paling lambat September 2024.

Dalam sidang tahunan itu pula, Maman menyampaikan bahwa Indonesia sukses menggelar kegiatan SeaBRnet ke-15 di Wakatobi pada Mei 2024 lalu.

Baca juga : UNESCO Global Geopark sebagai Pendorong Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia

Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, delegasi Indonesia diharapkan dapat menghadiri Sidang ICC-MAB ke-37 di Hangzhou, China tahun 2025 mendatang.

“Kehadiran ini penting untuk mengikuti perkembangan terbaru dalam pengelolaan cagar biosfer di bawah protokol UNESCO, serta mendapatkan informasi terkini tentang Lima Action Plan (LAP) yang akan berakhir pada 2025,” jelasnya.

LAP ini akan digantikan dengan Hangzhou Action Plan (HAP) yang akan diterapkan mulai September 2025, dengan masa berlaku sepuluh tahun ke depan (2025-2035).

Baca juga : Kepala BRIN Perlu Kelola Pulau-Pulau Kecil di Indonesia Secara Saintifik

Namun, terang Maman, pada 2023 lalu, Indonesia telah selesai menjadi anggota ICC-MAB yang memiliki 34 negara anggota.

“Jika Indonesia ingin kembali menjadi anggota, Pemerintah RI melalui Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) dan Kementerian Luar Negeri, bersama dengan KBRI dan Dubes Permanen untuk UNESCO di Paris, harus melakukan langkah-langkah diplomasi dengan China dan Jepang, yang masa keanggotaannya berakhir pada November 2025,” terangnya.

Selain itu, lanjut Maman, Indonesia harus hadir dalam pemilihan member state yang diselenggarakan oleh UNESCO pada November 2025 di Paris. Pertemuan ini diadakan setiap dua tahun sekali.

Baca juga : KLHK: Pembangunan Taman Nasional Komodo Sudah Capai 95%

Sementara itu dalam sidang tahunan kali ini, Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay menekankan pentingnya peran masyarakat adat dan lokal dalam menjaga ekosistem di cagar biosfer.

“MAB menghadapi tantangan besar ke depan dalam melaksanakan komitmen global untuk mengelola keanekaragaman hayati di cagar biosfer di bawah pengawasan UNESCO,” kata Audrey.

Sebagai informasi, sidang tahunan ini menghasilkan penetapan 756 cagar biosfer baru dengan jumlah pengelola total dari 136 negara.

Selain itu, sekitar 20 cagar biosfer memenuhi kriteria berdasarkan dokumen tinjauan berkala mereka, sehingga mendapatkan perpanjangan status. Namun, ada empat cagar biosfer yang datanya belum memenuhi syarat dan perlu diperbaiki.

Rencana peta jalan baru untuk 10 tahun ke depan pada ICC MAB pada September 2025 di Hangzhou, Tiongkok, diharapkan, akan mendukung negara-negara yang belum memiliki cagar biosfer untuk bergabung dengan MAB. Dengan fokus khusus pada negara-negara Afrika, kepulauan, dan ekosistem laut yang rentan terhadap perubahan iklim.

(Z-9)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya