Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kepala BRIN Perlu Kelola Pulau-Pulau Kecil di Indonesia Secara Saintifik

Media Indonesia
30/8/2023 09:57
Kepala BRIN Perlu Kelola Pulau-Pulau Kecil di Indonesia Secara Saintifik
Kegiatan International Workshop on Small Island Research and Development (SIRaD) di Hotel Mercure, Jakarta, pada 29-30 Agustus 2023.(Ist)

INDONESIA adalah negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17.299 pulau dan umumnya merupakan pulau-pulau kecil dengan luas kurang dari 5.000 m2. Pulau-pulau kecil tersebut ada yang berpenduduk, namun banyak juga yang tidak berpenghuni.

Tantangan yang dihadapi oleh pulau-pulau kecil sangat beragam, tetapi permasalahan mendasar yang selalu dihadapi adalah keterbatasan lahan pemukiman, sumber daya air tawar dan tersediaan air tanah yang sangat minim.

Kondisi ini selalu menjadi problematik sekiranya pemangku kepentingan (stakeholders) di pulau-pulau kecil dihadapkan pada upaya pengembangan ekonomi masyarakat, seperti industri perikanan, budi daya lau.t dan pariwisata bahari.

Baca juga: Negara dengan Jumlah Pulau Terbanyak di Dunia

Tentu peluang pengembangan ekonomi masyarakat di pulau-pulau kecil tetap dapat dilakukan, namun dengan selalu memperhatikan aspek-aspek daya dukung lingkungan, sehingga pemanfaatan sumber daya di pulau-pulau kecil dapat berkelanjutan.

Kegiatan “International Workshop on Small Island Research and Development (SIRaD), dengan tema "Improving knowledge of water security and sustainable living for local communities" memiliki dua tujuan utama.

Dua tujuan itu, pertama. meningkatkan pengetahuan dalam pengelolaan sumber daya air lokal yang berkelanjutan melalui penerapan strategi pengelolaan baru dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan penerima manfaat dari masyarakat kepulauan.

Baca juga: 8 Gubernur Sepakat Meneruskan RUU Daerah Kepulauan

Kedua, mendapatkan informasi terkini dan mendiskusikan langkah-langkah yang efektif, serta memberikan saran yang produktif atas berbagai capaian yang dihasilkan oleh beberapa kegiatan riset dan pengelolaan pulau-pulau kecil yang sedang berlangsung.

Lokakarya ini terselenggara atas kerja sama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Institut Teknologi Indonesia (ITI) serta didukung oleh United Nation Education, Science and Culture Organisation (UNESCO).

UNESCO membantu dalam upaya desiminasi hasil riset dan invoasi untuk penguatan ketahanan komunitas pulau-pulau kecil di Indonesia dan kawasan Pasifik Barat.

Tiga Dokumen Dihasilkan

Selama dua hari lokakarya di Jakarta pada 29-30 Agustus 2023, sedikitnya ada tiga dokumen yang ingin dihasilkan, yaitu  berupa (1) Laporan Lokakarya.

(2) Rekomendasi atau Policy brief tentang pengembangan, riset dan inovasi di pulau-pulau kecil, dan (3) Membentuk jejaring riset, inovasi dan pengembangan pulau-pulau kecil di kawasan Indo-Pasifik.

Baca juga: AIS Forum Dorong Penguatan Kolaborasi Antar-Negara Kepulauan

Peserta pada lokarya ini terdiri dari unsur Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, masyarakat lokal, lembaga riset, universitas, tenaga ahli nasional dan regional yang diperkirakan berjumlah 100 orang.

Pembicara pada lokakarya ini sebanyak 27 orang pakar dari dalam dan luar negeri, dan akan menyampaikan berbagai hal terkait dengan berbagai pembelajaran dari pengelolaan pulau-pulau kecil baik di Indonesia maupun di kawasan Indo-Pasifik.

Dalam konferensi pers, Kepala BRIN Dr. Laksana T. Handoko mengatakan,"Fokus untuk melihat bagaimana kita bisa mengelola pulau-pulau kecil di seluruh Indoneisa secara saintifik dan juga untuk saling bertukar pikiran."

"Pulau kecil itu penting karena pulau kecil mempunyai banyak masalah. Kami mendapatkan dukungan dari ITI dan UNESCO. Pada intinya kita ingin memajukan masyarakat di pulau-pulau kecil sembari kita mempertahankan ekosistem dan keseimbangan alam di sana," jelas Laksana.

Pulau-pulau Kecil Jadi Perhatian UNESCO 

Direktur UNESCO Jakarta, Dr. Maki Katsuno-Hayashikawa mengatakan negara dari kepulauan kecil itu menjadi perhatian khusus bagi UNESCO.

Baca juga: Pelayanan Kesehatan di Maluku Perlu Perhatikan Aspek Keterjangkauan

"Sehingga banyak sekali pembelajaran- pembelajaran dari pulau di Indonesia ataupun dari negara lain kepulauan kecil yang bisa kita saling bertukar pikiran seperti pemberdayaan sumber daya air di pulau kecil itu bukan saja permasalahan di indonesia melainkan di kepulauan lain," jelas Hayashikawa.

Wahana ini adalah bagaimana UNESCO memfasilitasi pertukaran pengetahuan, pengalaman dan juga teknologi yang diaplikasikan Indonesia mungkin bisa di aplikasikan juga di negara-negara kepulauan lain begitu pula sebaliknya.

Peneliti dari ITS Dr. Itje Chodijah, M.A  mengatakan riset saat ini akan menjadi penting untuk memetakan sumber daya manusia (SDM) yang lebih spesifik lagi untuk pengembangan pendidikan anak-anak maupun masyarakat yang ada di sana.

Baca juga: Rachmat Gobel: Lindungi Kepulauan Widi dan Jaga Kedaulatan Negara

"Riset ini akan memberikan sumbangan yang sangat besar terhadap pengembangan SDM hasil penelitian itu akan menjadi prototype yang kemudian dikembangkan lagi untuk dapat membantu pulau-pulau kecil di seluruh indonesia," paparnya.

Rektor Institut Teknologe Indonesia (ITI) Dr. Ir. Marzan Aziz Iskandar, IPU., ASEAN.Eng (Rektor ITI) mengatakan,"Kita memiliki ribuan pulau yang punya potensi wisata laut, dengan program pemerintah untuk meningkatkan perekonomian nasional dan menjadi negara maju oleh karena itu kita belajar dari pengembangan Pulau Jeju,"

"Bagaimana kita bisa mengoptimalkan pulau-pulau kecil yang indah ini menjadi kawasan wisata yang bisa meningkatkan pendapatan negara tapi juga yang lebih penting lagi meningkatkan perekonomian dan pendapatan masyarakat setempat dan tetap menjaga kelestarian lingkungannya," jelas Marzan. (RO/S-4) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya