Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SETELAH mmngelilingi tumpukan sampah, sebanyak 30 orang warga Desa Sayang, Sumedang, Jawa Barat, bersiap-siap untuk berlari mengambil sampah dan memisahkannya menjadi sampah organik, anorganik, dan B3 (bahan berbahaya dan beracun).
Itulah cuplikan lomba memilah sampah sebagai salah satu rangkaian pengabdian masyarakat yang diinisiasi Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) bekerja sama dengan Crapco Indonesia.
Ketua Pengabdian Masyarakat dan Dosen SBM ITB Dr Sri Hartati Msi menerangkan lomba ini bertujuan mendemonstrasikan konsep poin pemilahan sampah yang dapat ditukar dengan sembako, inovasi yang disediakan Crapco Indonesia.
Baca juga : Taman Kota Sukmajaya Depok Berubah Jadi Showroom Sampah
Menurutnya, program pengabdian masyarakat ini dilatarbelakangi oleh kondisi sampah di Kecamatan Jatinangor, Sumedang, yang menumpuk dan belum terkelola dengan baik.
"Jika tidak dibakar, sampahnya dibiarkan atau dikirim ke TPA Cibereum yang kapasitasnya sudah sangat tipis," ungkap Sri.
Permasalahan ini diamini warga. “Sekarang banyak kos-kosan dan warung makan, dan kadang bingung sampahnya mau dibuang kemana,” keluh Euis Daliawati, Kader Posyandu RW 13 Desa Sayang.
Baca juga : Tiga Tahun The Antheia Project Kelola Sampah dari Rumah
Pengabdian masyarakat diawali dengan pelatihan memilah sampah untuk Kader PKK dan Kader Posyandu Desa Sayang. Pelatihan ini diadakan di Kantor Desa Sayang dan dihadiri Camat Jatinangor, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Sumedang, Pembina Crapco Indonesia, dan tim dosen SBM ITB.
Di acara ini, peserta diberikan materi tentang peran komunitas dalam pengelolaan sampah, ekonomi sampah, dan pengenalan inovasi Crapco Indonesia.
Tiap jenis sampah dapat menjadi produk bermanfaat. Sampah organik bisa diolah menjadi pakan maggot, sedangkan sampah anorganik didaur ulang menjadi produk jadi seperti kerajinan atau batu bata.
“Crapco Indonesia juga menawarkan nilai ekonomi berupa kesempatan belanja barang sehari-hari dengan harga lebih murah dalam aplikasi Crapco bagi warga yang memilah sampahnya,” jelas Founder Crapco Indonesia Muhammad Hafizh.
Selama Juni-Oktober 2024, tim dosen SBM ITB akan terus mendampingi dan mengevaluasi Kader PKK dan Kader Posyandu Desa Sayang dalam mengelola sampah rumah tangga. "Target program adalah membentuk komunitas yang dapat mengelola sampah rumah tangga secara mandiri," pungkas Sri Hartati. (H-2)
Kesepakatan skema pengelolaan sampah ini dilakukan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama di bidang pengelolaan sampah dari kedua daerah.
PRESIDEN Prabowo Subianto meminta rakyat Indonesia untuk mengisi momen kemerdekaan HUT ke-80 RI dengan kegiatan positif. Lebih dari sekadar upacara,
TPA Sarimukti belum sepenuhnya konsep sanitary landfill itu diterapkan karena anggaran pengadaan tanahnya sebelumnya digunakan untuk pemadatan di zona 2 dan 3.
Pantai Ungkea, yang merupakan salah satu kawasan wisata dan habitat alami di Morowali Utara, menjadi fokus utama pembersihan dari sampah plastik dan berbagai jenis sampah lainnya.
Penggunaan komposter memungkinkan masyarakat mengolah sampah organik menjadi kompos, mengurangi emisi metana, dan memperbaiki kualitas tanah secara lokal.
LEMBAGA Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah (LP2AD) menilai Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan bisa menjadi sebagai standar nasional dalam pengelolaan sampah perkotaan.
DI tengah tantangan pengelolaan sampah di wilayah pesisir Bekasi, sebuah transformasi nyata tengah berlangsung di Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Bekasi, Jawa Barat.
Pemerintah menyatakan akan membersihkan dan menata bangunan kumuh di sekitar TPA Sarimukti.
Program Adipura tidak lagi hanya menjadi simbol kota bersih, melainkan indikator strategis tata kelola persampahan modern, adil, dan berkelanjutan.
RDF Rorotan tetap menjadi salah satu strategi utama Pemprov DKI dalam mengatasi persoalan sampah, sembari menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi ke depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved