Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SETELAH mmngelilingi tumpukan sampah, sebanyak 30 orang warga Desa Sayang, Sumedang, Jawa Barat, bersiap-siap untuk berlari mengambil sampah dan memisahkannya menjadi sampah organik, anorganik, dan B3 (bahan berbahaya dan beracun).
Itulah cuplikan lomba memilah sampah sebagai salah satu rangkaian pengabdian masyarakat yang diinisiasi Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) bekerja sama dengan Crapco Indonesia.
Ketua Pengabdian Masyarakat dan Dosen SBM ITB Dr Sri Hartati Msi menerangkan lomba ini bertujuan mendemonstrasikan konsep poin pemilahan sampah yang dapat ditukar dengan sembako, inovasi yang disediakan Crapco Indonesia.
Baca juga : Taman Kota Sukmajaya Depok Berubah Jadi Showroom Sampah
Menurutnya, program pengabdian masyarakat ini dilatarbelakangi oleh kondisi sampah di Kecamatan Jatinangor, Sumedang, yang menumpuk dan belum terkelola dengan baik.
"Jika tidak dibakar, sampahnya dibiarkan atau dikirim ke TPA Cibereum yang kapasitasnya sudah sangat tipis," ungkap Sri.
Permasalahan ini diamini warga. “Sekarang banyak kos-kosan dan warung makan, dan kadang bingung sampahnya mau dibuang kemana,” keluh Euis Daliawati, Kader Posyandu RW 13 Desa Sayang.
Baca juga : Tiga Tahun The Antheia Project Kelola Sampah dari Rumah
Pengabdian masyarakat diawali dengan pelatihan memilah sampah untuk Kader PKK dan Kader Posyandu Desa Sayang. Pelatihan ini diadakan di Kantor Desa Sayang dan dihadiri Camat Jatinangor, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Sumedang, Pembina Crapco Indonesia, dan tim dosen SBM ITB.
Di acara ini, peserta diberikan materi tentang peran komunitas dalam pengelolaan sampah, ekonomi sampah, dan pengenalan inovasi Crapco Indonesia.
Tiap jenis sampah dapat menjadi produk bermanfaat. Sampah organik bisa diolah menjadi pakan maggot, sedangkan sampah anorganik didaur ulang menjadi produk jadi seperti kerajinan atau batu bata.
“Crapco Indonesia juga menawarkan nilai ekonomi berupa kesempatan belanja barang sehari-hari dengan harga lebih murah dalam aplikasi Crapco bagi warga yang memilah sampahnya,” jelas Founder Crapco Indonesia Muhammad Hafizh.
Selama Juni-Oktober 2024, tim dosen SBM ITB akan terus mendampingi dan mengevaluasi Kader PKK dan Kader Posyandu Desa Sayang dalam mengelola sampah rumah tangga. "Target program adalah membentuk komunitas yang dapat mengelola sampah rumah tangga secara mandiri," pungkas Sri Hartati. (H-2)
Selain tidak membuang sampah, para siswa sekolah dasar diajak untuk tidak menambah sampah dengan cara membawa botol minum sendiri.
dampak negatif dari efek rumah kaca yaitu kondisi yang membahayakan bumi dan sudah terasa sejak tahun 80an dan hingga kini semakin besar dampaknya
MOTIF bunga pada model fesyen memang cukup banyak digandrungi di modest fashion. Selain itu, warna pastel dan warna monokrom juga merupakan salah satu pilihan outfit yang cukup digemari
Intensitas hujan tinggi yang terjadi beberapa hari ini telah menyebabkan sampah kiriman dari Sungai Citanduy berserakan di pantai barat.
Kebakaran itu menyebabkan pengelola TPA menutup sementara pembuangan sampah ke lokasi. Akibatnya, tumpukan sampah pun berserakan di banyak objek wisata.
Seorang warga membuang sampah yang dibungkus dalam beberapa kantong plastik
Upaya tampil glowing idealnya disertai dengan langkah-langkah menjaga kelestarian bumi. Berikut kiat untuk mewujudkannya.
Pengelolaan sampah di Masjid Salman ITB diawali dengan edukasi dan pembiasaan jemaah untuk mengurangi sampah
Sosialisasi penanganan sampah sudah dilakukan mulai dari kluster pendidikan, pusat perbelanjaan, hingga tempat ibadah
Lahan yang akan dikerjasamakan dengan Pemkab Sumedang berada di wilayah Cijeruk, Kabupaten Sumedang, yang potensial menjadi lahan tempat pembuangan akhir (TPA).
TPS Santiong akan menjadi proyek unggulan Kota Cimahi dalam pengelolaan sampah.
Rancangan PLTSa yang berlokasi di Kelurahan Rancanumpang, Kecamatan Gedebage, sudah dirancang sejak lama, akibat musibah longsornya TPA Leuwigajah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved