Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SETELAH mmngelilingi tumpukan sampah, sebanyak 30 orang warga Desa Sayang, Sumedang, Jawa Barat, bersiap-siap untuk berlari mengambil sampah dan memisahkannya menjadi sampah organik, anorganik, dan B3 (bahan berbahaya dan beracun).
Itulah cuplikan lomba memilah sampah sebagai salah satu rangkaian pengabdian masyarakat yang diinisiasi Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) bekerja sama dengan Crapco Indonesia.
Ketua Pengabdian Masyarakat dan Dosen SBM ITB Dr Sri Hartati Msi menerangkan lomba ini bertujuan mendemonstrasikan konsep poin pemilahan sampah yang dapat ditukar dengan sembako, inovasi yang disediakan Crapco Indonesia.
Baca juga : Taman Kota Sukmajaya Depok Berubah Jadi Showroom Sampah
Menurutnya, program pengabdian masyarakat ini dilatarbelakangi oleh kondisi sampah di Kecamatan Jatinangor, Sumedang, yang menumpuk dan belum terkelola dengan baik.
"Jika tidak dibakar, sampahnya dibiarkan atau dikirim ke TPA Cibereum yang kapasitasnya sudah sangat tipis," ungkap Sri.
Permasalahan ini diamini warga. “Sekarang banyak kos-kosan dan warung makan, dan kadang bingung sampahnya mau dibuang kemana,” keluh Euis Daliawati, Kader Posyandu RW 13 Desa Sayang.
Baca juga : Tiga Tahun The Antheia Project Kelola Sampah dari Rumah
Pengabdian masyarakat diawali dengan pelatihan memilah sampah untuk Kader PKK dan Kader Posyandu Desa Sayang. Pelatihan ini diadakan di Kantor Desa Sayang dan dihadiri Camat Jatinangor, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Sumedang, Pembina Crapco Indonesia, dan tim dosen SBM ITB.
Di acara ini, peserta diberikan materi tentang peran komunitas dalam pengelolaan sampah, ekonomi sampah, dan pengenalan inovasi Crapco Indonesia.
Tiap jenis sampah dapat menjadi produk bermanfaat. Sampah organik bisa diolah menjadi pakan maggot, sedangkan sampah anorganik didaur ulang menjadi produk jadi seperti kerajinan atau batu bata.
“Crapco Indonesia juga menawarkan nilai ekonomi berupa kesempatan belanja barang sehari-hari dengan harga lebih murah dalam aplikasi Crapco bagi warga yang memilah sampahnya,” jelas Founder Crapco Indonesia Muhammad Hafizh.
Selama Juni-Oktober 2024, tim dosen SBM ITB akan terus mendampingi dan mengevaluasi Kader PKK dan Kader Posyandu Desa Sayang dalam mengelola sampah rumah tangga. "Target program adalah membentuk komunitas yang dapat mengelola sampah rumah tangga secara mandiri," pungkas Sri Hartati. (H-2)
Enviu Zero Waste telah membangun sekitar 9 solusi dan startup, termasuk Alner, yang menyediakan sistem guna ulang untuk kebutuhan sehari-hari seperti sabun, sampo, dan detergen.
Masyarakat di sekitar wilayah jaringan diajak aktif peduli lingkungan melalui program tukar sampah dengan internet.
Pengoperasian excavator amphibi ini menjadi bagian dari strategi panjang penanganan revitalisasi sungai di Kota Banjarmasin.
Disampaikan Wako Hendri, Gemilang Sehati ini dibagi dalam beberapa tahap. Tahap I sudah terlaksana di sekolah-sekolah di Padang Panjang.
KLH juga mendorong perusahaan untuk bertanggung jawab melalui skema Extended Producer Responsibility (EPR), sebagai produsen wajib mengelola sisa kemasan produk mereka.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus menunjukkan komitmennya sebagai lembaga keuangan berkelanjutan di Indonesia.
a mengungkapkan khusus untuk sampah plastik masih menjadi permasalahan di desanya karena belum mampu untuk diolah.
PEMERINTAH menargetkan pengentasan masalah sampah di Indonesia selesai 100 persen pada 2029 mendatang. Lebih 60 persen sampah di Indonesia belum terkelola dan dibuang sembarangan.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membentuk Satgas Pengelolaan Sampah untuk mempercepat solusi darurat sampah dan mendukung target Indonesia bebas sampah 2029
MENTERI Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hanif Faisol Nurofiq menekankan pengelolaan sampah bukan lagi sekadar kewajiban, tetapi sebuah tanggung jawab yang mendesak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved