Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENYAKIT jantung koroner (PJK) adalah kondisi di mana arteri koroner tersumbat oleh lemak dan zat lain seperti kalsium dan fibrin, yang menyebabkan aterosklerosis. Akibatnya, aliran darah ke jantung terhambat, dapat mengakibatkan gangguan irama jantung, gagal jantung, bahkan kematian mendadak.
Menurut American College of Cardiology, PJK merupakan ancaman utama bagi lansia, terutama di atas usia 75 tahun. Seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami perubahan signifikan, termasuk penurunan denyut jantung dan penurunan fungsi otot yang mempengaruhi mobilitas, memperburuk kondisi kesehatan.
Seorang Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari RS Pondok Indah, mengungkapkan bahwa PJK dipengaruhi tidak hanya oleh faktor penuaan tetapi juga gaya hidup tidak sehat sejak usia muda seperti pola makan tidak seimbang, kurang aktivitas fisik, merokok, dan obesitas.
Baca juga : Konsumsi Gula, Garam dan Lemak Berlebih Picu Penyakit Jantung
"Penyakit jantung koroner adalah penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan serangan jantung mendadak," katanya.
Serangan jantung bisa mengakibatkan nyeri dada (Angina), aritmia, dan gagal jantung jika tidak ditangani secara cepat dan tepat. Gejalanya meliputi sensasi seperti ditusuk, terbakar, atau ditekan di dada, lengan, rahang, atau leher, seringkali disertai sesak napas yang parah.
Untuk mengurangi risiko serangan jantung koroner, Ia menyarankan perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat dengan pola makan seimbang, menjaga berat badan, berhenti merokok, dan rutin berolahraga. Selain itu, penting untuk memeriksakan kesehatan jantung secara teratur dan mengontrol faktor risiko seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan diabetes.
Baca juga : Cegah Penyakit Jantung Koroner dengan Gaya Hidup Sehat
Dalam situasi darurat serangan jantung, Yahya merekomendasikan langkah-langkah pertolongan pertama sebagai berikut:
1. Menggunakan Automated External Defibrillator (AED).
2. Melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP).
3. Segera menuju rumah sakit atau klinik terdekat.
4. Memberikan obat-obatan tertentu.
5. Merujuk pasien ke fasilitas yang memiliki ruang katerisasi untuk penanganan lebih lanjut.
Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit jantung koroner dan stroke menyumbang sebagian besar kematian global, terutama pada populasi di atas 45 tahun untuk pria dan di atas 50 tahun untuk wanita. Oleh karena itu, pencegahan dini dan deteksi awal menjadi kunci untuk mengurangi dampak serius dari penyakit ini.
Dengan meningkatkan kesadaran akan faktor risiko dan langkah-langkah preventif, diharapkan dapat mengurangi insiden serangan jantung koroner dan meningkatkan kualitas hidup, khususnya bagi populasi lansia yang rentan. (Z-10)
Buah alpukat selain mеmіlіkі rаѕа yang enak, jugа merupakan salah satu sumber lemak ѕеhаt tеrbаіk. Oleh karena itu, tidak heran jіkа buаh аlрukаt іnі mеnjаdі fаvоrіt banyak orang.
Disarankan mengganti lemak jenuh dengan lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda dapat bermanfaat untuk menurunkan resiko penyakit jantung koroner.
Menghadapi tantangan makan pada anak, terutama dalam mengonsumsi jenis protein tertentu seperti daging ayam, bisa menjadi perjuangan bagi orangtua.
Prosedur sedot lemak kian berkembang. Terkini, ada teknologi Lamsive+, operasi sedot lemak sekaligus pengencangan kulit.
Fat Filler inovasi perawatan kecantikan terbaru untuk perempuan Indonesia.
Banyak orang yang menganggap minyak adalah suatu hal yang harus dihindari saat ingin menurunkan berat badan. Memilih minyak yang tepat juga berperan penting dalam keberhasilan diet anda.
Melalui terapi ini, dapat dibentuk jaringan baru untuk menggantikan sel-sel yang rusak yang menyebabkan kerusakan organ.
Sekitar 80% kebutaan di Indonesia disebabkan oleh katarak. Operasi menjadi satu-satunya cara untuk memulihkan penglihatan pasien.
TKT lansia dan latihan kognitif untuk lansia dilakukan melalui aktivitas senam otak (brain gym) dan bermain puzzle (puzzle therapy).
Lansia yang sudah mengalami penurunan fungsi kognitif yang bisa mendadak jadi kekanakan.
Gerakan Ling Tien Kung memiliki gerakan sederhana dan efektif dan bisa dilakukan siapa saja, termasuk anak-anak dan lansia.
Suasana klasik dengan sentuhan modern langsung menyapa setiba sampai di Uma Oma Authentic Indonesian Food & Cafe.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved