Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PENYAKIT jantung koroner (PJK) adalah kondisi di mana arteri koroner tersumbat oleh lemak dan zat lain seperti kalsium dan fibrin, yang menyebabkan aterosklerosis. Akibatnya, aliran darah ke jantung terhambat, dapat mengakibatkan gangguan irama jantung, gagal jantung, bahkan kematian mendadak.
Menurut American College of Cardiology, PJK merupakan ancaman utama bagi lansia, terutama di atas usia 75 tahun. Seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami perubahan signifikan, termasuk penurunan denyut jantung dan penurunan fungsi otot yang mempengaruhi mobilitas, memperburuk kondisi kesehatan.
Seorang Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari RS Pondok Indah, mengungkapkan bahwa PJK dipengaruhi tidak hanya oleh faktor penuaan tetapi juga gaya hidup tidak sehat sejak usia muda seperti pola makan tidak seimbang, kurang aktivitas fisik, merokok, dan obesitas.
Baca juga : Konsumsi Gula, Garam dan Lemak Berlebih Picu Penyakit Jantung
"Penyakit jantung koroner adalah penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan serangan jantung mendadak," katanya.
Serangan jantung bisa mengakibatkan nyeri dada (Angina), aritmia, dan gagal jantung jika tidak ditangani secara cepat dan tepat. Gejalanya meliputi sensasi seperti ditusuk, terbakar, atau ditekan di dada, lengan, rahang, atau leher, seringkali disertai sesak napas yang parah.
Untuk mengurangi risiko serangan jantung koroner, Ia menyarankan perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat dengan pola makan seimbang, menjaga berat badan, berhenti merokok, dan rutin berolahraga. Selain itu, penting untuk memeriksakan kesehatan jantung secara teratur dan mengontrol faktor risiko seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan diabetes.
Baca juga : Cegah Penyakit Jantung Koroner dengan Gaya Hidup Sehat
Dalam situasi darurat serangan jantung, Yahya merekomendasikan langkah-langkah pertolongan pertama sebagai berikut:
1. Menggunakan Automated External Defibrillator (AED).
2. Melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP).
3. Segera menuju rumah sakit atau klinik terdekat.
4. Memberikan obat-obatan tertentu.
5. Merujuk pasien ke fasilitas yang memiliki ruang katerisasi untuk penanganan lebih lanjut.
Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit jantung koroner dan stroke menyumbang sebagian besar kematian global, terutama pada populasi di atas 45 tahun untuk pria dan di atas 50 tahun untuk wanita. Oleh karena itu, pencegahan dini dan deteksi awal menjadi kunci untuk mengurangi dampak serius dari penyakit ini.
Dengan meningkatkan kesadaran akan faktor risiko dan langkah-langkah preventif, diharapkan dapat mengurangi insiden serangan jantung koroner dan meningkatkan kualitas hidup, khususnya bagi populasi lansia yang rentan. (Z-10)
Lemak sehat, terutama omega-3, berperan penting menjaga kesehatan mental. Temukan manfaatnya untuk mood, otak, dan pencegahan gangguan jiwa."
Finley Ranson, remaja 14 tahun asal Inggris, mengidap kondisi langka yang membuat tubuhnya bereaksi ekstrem terhadap lemak.
Mayoritas orang tua hanya fokus pada kandungan protein atau karbohidrat saat membuat MPASI, padahal lemak juga memiliki peran krusial dalam mendukung perkembangan buah hati.
Penyakit hati merupakan masalah yang terus berkembang, dan kondisi ini dapat disembuhkan dengan pendekatan yang tepat.
LAMA waktu istirahat di antara set latihan beban dapat menentukan seberapa cepat dan efisien Anda menambah ukuran dan kekuatan serta menghilangkan lemak.
Kuning telur dan gorengan. Namun, mana di antara keduanya yang lebih berisiko bagi penderita kolesterol tinggi?
Ketua Umum Perkumpulan Juang Kencana, Sudibyo Alimoeso, menyebutkan bahwa program Lansia Berdaya menekankan pada tiga unsur, yaitu sehat fisik, sehat mental, dan sehat sosial.
Lansia Mengikuti Lomba HUT ke-80 RI di Semarang
Penyakit Respiratory Syncytial Virus (RSV) kini menjadi perhatian utama dunia kesehatan. Walau sering dianggap sebagai flu biasa, RSV menyimpan potensi bahaya serius.
Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, peristiwa itu terjadi pada pukul 15.30 WIB.
STUDI terbaru dari tim peneliti dari Karolinska Institutet di Swedia, menemukan bahwa pola makan dapat berperan penting untuk memperlambat laju munculnya penyakit kronis pada lansia.
Penelitian selama 15 tahun di Swedia membuktikan pola makan sehat dapat memperlambat penuaan dan mengurangi risiko penyakit kronis pada lansia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved