Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DOKTER spesialis penyakit dalam sub-spesialis kardiovaskular dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangunkusumo Jakarta, Ika Prasetya Wijaya, mengingatkan kembali pentingnya melakukan aktivitas fisik secara rutin untuk menjaga kesehatan jantung.
Dalam diskusi kesehatan yang diikuti secara daring, Senin (10/6), Ika menyampaikan bahwa kurangnya aktivitas fisik merupakan salah satu faktor penyebab peningkatan risiko penyakit jantung.
"Kebiasaan kita kan kurang gerak. Jadi, pas sudah tahu sakitnya kita sudah berat kondisinya, karena enggak pernah melakukan aktivitas fisik jadi begitu sakit, apa ditemukan? Sakit jantung," kata alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.
Baca juga : Penyakit Jantung: Penyebab, Pencegahan, dan Deteksi Dini
Ia menyampaikan bahwa tanda-tanda gangguan fungsi jantung sebenarnya dapat diketahui ketika orang melakukan aktivitas rutin, misalnya dadanya terasa nyeri atau cepat lelah ketika menaiki tangga.
"Biasanya kemampuannya naik tangga bisa cepat, lari kuat, suatu saat berhenti di tengah-tengah ngos-ngosan dulu, istirahat sebentar baru naik lagi. Itu ada masalah di pompa jantungnya, yang lain, nyeri dada pasti ada penyempitan di aliran darah koronernya," jelasnya.
Ika mengemukakan bahwa penyakit jantung bisa dicegah dengan rutin melakukan aktivitas fisik sejak muda, misalnya dengan membiasakan diri naik turun tangga rumah atau jalan kaki 500 meter sampai satu kilometer pulang pergi.
Baca juga : Rutin Medical Check-Up Bisa Tekan Risiko Penyakit Jantung
Olahraga lain yang disarankan untuk melatih otot jantung yakni jalan cepat setengah jam sampai satu jam sejauh tiga kilometer, lari pagi sejauh enam kilometer, dan berenang sesuai kemampuan atau sejauh satu sampai tiga kilometer empat sampai lima kali sepekan dengan jeda dua sampai tiga hari untuk olahraga ringan seperti senam ringan dan angkat beban.
"Jika dari muda sudah melakukan tindakan tadi, biasanya semakin tua masih tetap kuat kondisi ototnya," kata Ika.
Ia menambahkan, massa otot akan berkurang dan berganti dengan lemak jika jarang melakukan aktivitas fisik.
Orang-orang yang sudah menderita penyakit seperti diabetes dan hipertensi serta tidak biasa melakukan aktivitas fisik, menurut dia, dianjurkan untuk segera menjalankan gaya hidup sehat serta menyisihkan waktu untuk gerak badan agar bisa dideteksi sejak dini kalau mengalami gangguan fungsi jantung. (Ant/Z-1)
Pola makan lebih dominan sebagai pemicu obesitas dibandingkan tingkat aktivitas fisik harian.
Anak-anak yang tumbuh bersama ayah yang aktif secara fisik cenderung memiliki perkembangan fisik yang kuat.
Tingkatkan kewaspadaan terhadap makanan penyebab diabetes tipe 2 pada anak. Temukan daftar makanan yang harus dihindari dan tips pola makan sehat untuk cegah risiko sejak dini.
Aktivitas ini mencakup berbagai bentuk gerakan, baik yang ringan seperti berjalan kaki, maupun yang berat seperti olahraga kompetitif.
Studi terbaru menunjukkan bahwa hanya dengan 40 menit aktivitas fisik intens setiap hari, risiko kesehatan akibat duduk terlalu lama dapat diminimalkan.
Aktivitas fisik ringan hingga sedang seperti dance selama 15 menit setiap hari dapat langsung meningkatkan fungsi sistem pernapasan.
Sebagai langkah nyata mendukung tumbuhnya industri beauty and wellness nasional, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menginisiasi pameran wellness terbesar di Tanah Air.
Monk fruit adalah pemanis alami bebas kalori yang cocok untuk penderita diabetes dan diet rendah gula. Simak manfaatnya sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan solusi manis sehat.
MENU kopi hitam dan singkong rebus seringkali menjadi kombinasi yang cocok untuk santap pagi hari atau sebagai cemilan mengobrol dengan kerabat.
Vaksin memiliki beragam manfaat, antara lain untuk melindungi anak dari berbagai macam penyakit berbahaya seperti polio serta mencegah komplikasi berat yang dapat menyebabkan kecacatan.
Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, dibutuhkan generasi yang tidak hanya cerdas dan kreatif, tetapi juga sehat secara fisik dan mental, memiliki ketahanan terhadap tantangan global.
Pameran ini diadakan di Lapangan Banteng dengan slogan Life Well with How Well, yang bertujuan untuk mendorong setiap orang agar dapat meraih kualitas hidup yang lebih baik melalui kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved