Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
TIM Pengawas (Timwas) Haji Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menyoroti penggunaan bahan makanan untuk jemaah haji yang bukan berasal dari Indonesia, melainkan impor dari Thailand.
Hal itu disayangkan Timwas DPR kurangnya upaya pemerintah dalam mendukung produktivitas petani Indonesia, mengingat jumlah banyaknya jamaah haji Indonesia.
“Kita sangat menyayangkan mengingat jumlah jemaah haji kita yang sangat besar. Mengapa tidak ada langkah serius dari pemerintah untuk mendukung produktivitas petani kita sendiri?” ujar Anggota Timwas Haji Luluk Nur Hamidah saat melakukan inspeksi ke salah satu rekanan perusahaan layanan catering Pemerintah, Nooha for Catering Service Company, di Madinah, dalam keterangan persnya, Minggu (9/6/2204).
Baca juga : DPR RI Dukung Tindakan Tegas Pemulangan WNI yang Pakai Visa Palsu untuk Haji
Luluk mengharapkan pemerintah untuk lebih mendukung kebutuhan makanan jemaah haji dengan mengimpor langsung dari Indonesia.
“Perluasan impor dan memperbesar jejaring agar pangan kita bisa memenuhi kebutuhan jemaah kita sendiri sangat penting. Thailand dan Vietnam mendapatkan manfaat dari jumlah jemaah kita yang besar, padahal kontribusi mereka relatif kecil,” jelasnya.
Menurut Luluk, penggunaan beras lokal dari Indonesia akan membuat jemaah merasa lebih nyaman dan sehat.
Baca juga : Layanan Haji Banyak Masalah, DPR akan Panggil Kemenag
“Menggunakan beras lokal Indonesia akan membuat jemaah kita merasa nyaman dan sehat. Mengapa pemerintah terkendala dalam mengekspor bahan baku ke Saudi untuk kebutuhan konsumsi jemaah haji kita?” papar legislator dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa ini.
Luluk juga mempertanyakan kendala pemerintah dalam mengimpor bahan makanan bagi jemaah haji, terutama masalah harga ekspor.
“Jika kendalanya adalah harga ekspor, mengapa tidak ada langkah yang dipermudah? Jika perlu, subsidi dari negara bisa diberikan sehingga bahan baku tidak harus diimpor dari Thailand,” tambahnya.
Baca juga : DPR Setujui Lima Dewas Badan Pengelola Keuangan Haji Periode 2022-2027
Timwas Haji DPR berencana untuk mengecek langsung ke Kementerian Perdagangan (Kemendag) terkait impor pangan bagi jemaah haji Indonesia.
“Kita akan cek ke Kemendag apakah ada kendala dari sisi perjanjian perdagangan dengan Arab Saudi,” ucap Luluk.
Anggota Timwas Haji DPR lainnya, Endang Maria Astuti Turner mengatakan, pemerintah seharusnya bisa berkontribusi lebih memberikan benefit dari penyelenggaraan haji, yakni dengan mengekspor bahan baku makanan ke Arab Saudi. Menurutnya jumlah jemaah haji Indonesia yang cukup besar mencapai 241 ribu dapat memberikan keuntungan bagi Indonesia dari penyelenggaraan haji setiap tahunnya.
Baca juga : 204 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Tanah Suci
“Jadi sebetulnya secara pribadi sejak tahun 2016, 2017, dan 2018 kita setiap tahun ketika meninjau selalu mendorong untuk bahan baku itu diambil dari Indonesia, jadi jemaah haji Indonesia memberikan masukan ke sini, tetapi dari sinipun juga memberi masukan ke Indonesia, dari sisi bahan baku makanan,” ujarnya.
Menurut legislator dari Fraksi Partai Golkar ini. Langkah ekspor bahan baku makanan bisa diawali dengan Kementerian Perdagangan melakukan study banding ke negara existing ekspor bahan baku makanan ke Arab Saudi.
“Kita berharap tentunya mendag ini ke depan mungkin studi banding bahan baku yang standart seperti apa kemudian bisa dicari di Indonesia untuk dikembangkan karena ini tiap tahun akan memberikan benefit untuk Indonesia. Besar harapan kami juga akan seperti itu,” tuturnya.
Anggota Komisi VIII ini menambahkan pihaknya ingin pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga turut aktif dalam melihat peluang apa saja yang bisa dimaksimalkan untuk mendapatkan keuntungan dari penyelenggaran haji.
“Kami akan meminta BUMN pangan, seperti ID Food dan RNI, untuk melihat peluang perbaikan di tahun mendatang. Karena sepanjang tahun pasti selain haji juga ada umroh,” pungkas Endang yang juga diamini oleh Luluk Nur Hamidah.
Tak hanya kecewa bahan makanan impor dari Thailand, Timwas Haji DPR juga mengaku kecewa makanan yang disajikan oleh Nooha for Catering Services Company Al Hijrah di Distric Syuran, Sy.Qubaa, Madinah, kurang bergizi.
Anggota Timwas Haji DPR Andi Yuliani Paris menyampaikan kondisi makanan yang disediakan untuk jamaah haji kurang berimbang dari segi gizi karena kandungan karbohidrat yang berlebih.
Menurutnya perlu perhitungan yang matang agar kebutuhan kalori, lemak, protein serta vitamin dan mineral dapat terpenuhi dengan baik. Oleh karena itu, anggota Komisi VII ini meminta penambahan protein hewani dalam makanan untuk jemaah haji agar meningkatkan ketahanan fisik mereka saat menjalankan ibadah.
“Kenapa dua protein Hewani itu penting atau lemak dari hewan itu penting karena dia lebih bisa menahan lapar lebih cepat lama diolah di dalam proses metabolisme tubuh. Jadi ke depannya semoga protein Hewani ya atau lemak nya juga bisa ditambah sehingga itu akan meningkatkan kualitas gizi para jemaah2 kita yang secara fisik dan harus lebih kuat yang berada di kondisi alam yang berbeda dengan di Indonesia,” tuturnya.
Legislator dari Fraksi Partai Amanat Nasional ini menambahkan selain protein, vitamin dan mineral juga perlu diperhatikan dengan menambahkan asupan jus selain air mineral yang diterima oleh jemaah haji. (Z-6)
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ilham Akbar Habibie mengingatkan Indonesia tengah menghadapi ancaman serius berupa tsunami barang impor.
Mendag Budi Santoso menyatakan belum melihat adanya indikasi kekhawatiran akan banjir impor pasca-pengaturan deregulasi dan relaksasi kebijakan impor
Ditjen Bea Cukai akan mengawal kelancaran proses bisnis dan logistik di pelabuhan agar tidak terjadi hambatan yang bisa menimbulkan kerugian bagi pelaku usaha maupun negara.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui produk inovasinya QLola by BRI menghadirkan fitur Digital Trade Finance yang memudahkan kegiatan transaksi perdagangan ekspor impor.
PADA April 2025, kinerja ekspor Indonesia mengalami penurunan cukup tajam secara bulanan (month to month), meskipun secara tahunan masih mencatatkan pertumbuhan.
SURPLUS perdagangan Indonesia April 2025 tercatat hanya sebesar US$160 juta, penurunan tajam dipicu lonjakan signifikan nilai impor nonmigas,
THAILAND dan Kamboja menyatakan kesiapan mereka untuk melakukan perundingan gencatan senjata setelah diancam Donald Trump.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan telah menghubungi pemimpin Thailand dan Kamboja untuk mendorong gencatan senjata segera, menyusul konflik bersenjata
Ketegangan yang berlangsung di perbatasan Thailand dan Kamboja meningkat menjadi konflik bersenjata sejak 24 Juli.
Lebih dari 60.000 warga Thailand telah dievakuasi menyusul bentrokan di kawasan perbatasan dengan Kamboja. Penduduk yang dievakuasi berasal dari 14 distrik di empat provinsi.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta khawatir meningkatnya eskalasi konflik antara Thailand dan Kamboja akan melemahkan stabilitas kawasan Asia Tenggara.
Angkatan Laut Thailand mengerahkan empat kapal ke daerah di dekat perbatasan untuk mendukung pasukan darat dalam konflik Thailand vs Kamboja.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved