Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DIREKTUR Pascasarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan akses patogen atau Pathogen Access and Benefit Sharing (PABS) dari pembentukan instrumen internasional baru untuk mengatasi persoalan kesiapsiagaan dan respons pandemi bernama Pandemic Treaty/Pandemic Agreement bisa memungkinkan waktu lebih cepat dalam penanggulangan pandemi di masa depan.
Ia menjelaskan jika terjadi pandemi terjadi atau wabah besar di suatu negara maka pemerintah negara tersebut harus menyerahkan patogen yang menjadi penyebab pandemi ke WHO.
"Akses patogen sangat berguna karena bisa dibuat vaksin dan pengobatan secara cepat dengan target 100 hari atau lebih cepat dari jarak temuan kasus covid-19 hingga penyuntikan vaksin yang butuh waktu 1 tahun," kata Tjandra saat dihubungi, Minggu (2/6).
Baca juga : Hak Paten Bisa Menjadi Masalah Vaksin dalam Akses Patogen
Oleh karena itu diharapkan ada penghematan waktu menjadi 100 hari dari pemeriksaan lab hingga penyuntikan vaksin pertama tapi harus caper patogen diserahkan. Itulah yang yang diminta oleh negara-negara maju
Pada dasarnya semua negara setuju bahwa patogen harus diserahkan demi masyarakat dunia. Namun dengan catatan akses patogen tersebut seharusnya berjalan bersamaan antar negara dan memiliki benefit. Sehingga ketika ada perusahaan yang menerima patogen tersebut, maka perlu juga memberikan benefit kepada negara lain.
"Benefit tersebut baik secara langsung seperti pemberian dana kepada WHO untuk melakukan pembinaan untuk hadapi pandemi. Benefit lainnya adalah ketika vaksin sudah jadi maka negara yang mengirim patogen tersebut harus mendapatkan juga dengan harga terjangkau," ujar dia.
Diketahui terjadi negosiasi yang sangat alot telah dilakukan lebih dari 10 kali hingga batas waktu pada tanggal 24 Mei 2024. Namun, masih ada beberapa pasal yang belum disepakati, terutama mengenai Pathogen Access and Benefit Sharing (PABS), pencegahan dan instrumen One Health, transfer teknologi dan ilmu pengetahuan, no-fault compensation, dan pendanaan.
Melonjaknya angka covid-19 di negara-negara tetangga perlu menjadi sinyal kewaspadaan yang bukan hanya harus direspons otoritas kesehatan tetapi juga masyarakat.
UPAYA pengendalian resistensi antimikroba (AMR) dibutuhkan untuk mencegah kemunculan berbagai penyakit berbahaya, termasuk yang bisa menimbulkan pandemi.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tim akademisi dari DRRC UI merilis buku yang membahas tentang risiko dari biological hazard dapat memberi pengaruh signifikan terhadap kesehatan masyarakat global.
Epidemiolog Masdalina Pane menjelaskan belum ada sinyal bahwa virus HKU5-CoV-2 menyebabkan wabah atau pandemi baru.
Analisis CIA mencakup pemeriksaan lebih mendalam terhadap kondisi di laboratorium keamanan tinggi di Wuhan, Tiongkok, sebelum wabah terjadi.
Virus Marburg adalah patogen yang sangat menular dan mematikan dengan tingkat kematian hingga 88%.
OTORITAS pengendalian penyakit China mengatakan mereka sedang menguji coba sistem pemantauan pneumonia misterius dengan kasus beberapa penyakit pernapasan
“Beruang pada umumnya cukup kuat terhadap penyakit. Penyakit ini biasanya tidak diketahui memengaruhi populasi beruang,"
Memahami penyakit autoimun sama dengan berusaha mengerti bagaimana sistem pertahanan tubuh manusia yang seharusnya menjadi garda perlindungan terhadap patogen.
Dikuatirkan informasi sequence genomic pathogen dari indonesia dikapitalisasi oleh pengembang vaksin negara maju dan kita tidak dapat benefit yang setara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved