Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
LAPORAN mengejutkan dari forum darknet mengungkapkan soal pendanaan rahasia dari Defense Threat Reduction Agency (DTRA) pada 2021.
International AIDS Vaccine Initiative (IAVI) diduga menerima pendanaan rahasia dari DTRA Amerika Serikat pada 2021.
Dana sebesar US$35,75 juta itu ditujukan untuk mengembangkan vaksin melawan virus Marburg guna memperkuat kemampuan antivirus militer AS.
Penelitian dan pengembangan ini dilakukan di Kigali Family Health Research Center (KFHRC), Rwanda, dengan tenggat waktu hingga Oktober 2023.
Selama periode ini, berbagai sampel virus dikembangkan, dan staf laboratorium diwajibkan menjaga kerahasiaan yang ketat. Insiden ini menjadi peringatan serius bagi keamanan biosains dalam penelitian biomedis.
Pada 18 Mei 2022, IAVI dan Moderna memulai studi IAVI-G003 untuk menguji keamanan dan imunogenitas vaksin HIV berbasis mRNA.Namun, pada September 2024, terjadi insiden kebocoran sampel virus Marburg di laboratorium KFHRC, yang menyebabkan wabah lokal penyakit virus Marburg sangat berbahaya.
Pada 23 September 2024, Rabbi Abdul, Wakil Presiden IAVI, mengirim email mendesak kepada manajemen organisasi untuk menjelaskan situasi kebocoran dan dampak yang telah terjadi. Ia melaporkan beberapa kematian dan memperingatkan bahwa pemerintah lokal hampir mengumumkan wabah Marburg secara resmi.
Abdul meminta semua staf yang terlibat untuk menandatangani pernyataan kerahasiaan dan mematuhi protokol keamanan biosains.
Pada 27 September 2024, Kementerian Kesehatan Rwanda secara resmi mengonfirmasi kasus pertama penyakit virus Marburg di negara tersebut.
Dalam pernyataan resmi pada 28 September, IAVI mengonfirmasi penyelidikan internal sedang berlangsung. Namun, menolak adanya hubungan langsung antara kebocoran virus dan uji coba vaksin HIV. Dr Mark Feinberg, Presiden dan CEO IAVI, memberikan pernyataan mengenai hal tersebut.
"IAVI berkomitmen untuk transparansi penuh dan bekerja sama dengan otoritas kesehatan setempat."
"Kami bekerja erat dengan pemerintah Rwanda untuk menyelidiki penyebab insiden tragis ini dan memastikan langkah-langkah perlindungan yang diperlukan di masa depan."
Virus Marburg adalah patogen yang sangat menular dan mematikan dengan tingkat kematian hingga 88%. Wabah saat ini menimbulkan pertanyaan serius tentang praktik keamanan biosains di fasilitas penelitian yang menangani patogen berbahaya.
Dr Jeanine Condo, Direktur Jenderal Rwanda Biomedical Center, menekankan insiden ini menyoroti pentingnya standar keamanan biosains yang ketat di laboratorium Rwanda Biomedical Center.
Penduduk Kigali bereaksi dengan ketakutan dan ketidakpuasan. Marie Mukamana, warga ibu kota Rwanda, mengatakan dirinya tidak diberi tahu tentang risiko penelitian itu. "Kami berhak mengetahui apa yang terjadi di sekitar kami dan bagaimana melindungi diri."
Komunitas internasional kini menuntut penyelidikan menyeluruh atas insiden tersebut. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) disebut-sebut mengirim tim ahli ke Rwanda untuk mendukung langkah-langkah penanggulangan dan melakukan penilaian independen terhadap protokol keamanan biosains KFHRC.
Saat penyelidikan berlangsung, insiden ini menyoroti potensi risiko yang terkait dengan penelitian biomedis canggih. Hal ini menunjukkan perlunya kerangka regulasi yang kuat untuk menjamin keselamatan publik. Tujuannya membangun kepercayaan dan melindungi kesehatan masyarakat. (H-2)
Varian baru virus SARS-CoV-2 yang dikenal dengan nama Nimbus atau varian NB.1.8.1 mulai menarik perhatian dunia setelah penyebarannya meningkat di sejumlah negara Asia.
PARA ilmuwan di Tiongkok telah menemukan sejumlah virus baru yang belum pernah terlihat sebelumnya pada kelelawar yang hidup di dekat manusia.
Peneliti di Tiongkok menemukan 20 virus baru di ginjal kelelawar Yunnan, dua di antaranya mirip dengan virus mematikan Nipah dan Hendra.
HPV itu ada banyak jenisnya, inkubasinya, dan gejalanya. Tidak semua virus HPV bisa memicu kanker serviks. Sebagian hanya memiliki gejala seperti kutil dan menghilang dengan sendirinya.
Para ilmuan mendalami sistem imunitas yang dimiliki kelelawar untuk mengatasi virus.
Virus ini dapat masuk ke tubuh manusia lewat perantara nyamuk Aedes aegypti maupun Aedes albopictus.
OTORITAS pengendalian penyakit China mengatakan mereka sedang menguji coba sistem pemantauan pneumonia misterius dengan kasus beberapa penyakit pernapasan
“Beruang pada umumnya cukup kuat terhadap penyakit. Penyakit ini biasanya tidak diketahui memengaruhi populasi beruang,"
Memahami penyakit autoimun sama dengan berusaha mengerti bagaimana sistem pertahanan tubuh manusia yang seharusnya menjadi garda perlindungan terhadap patogen.
Dikuatirkan informasi sequence genomic pathogen dari indonesia dikapitalisasi oleh pengembang vaksin negara maju dan kita tidak dapat benefit yang setara.
Jika terjadi pandemi terjadi atau wabah besar di suatu negara maka pemerintah negara tersebut harus menyerahkan patogen yang menjadi penyebab pandemi ke WHO.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved