Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
DOKTER spesialis penyakit dalam Dirga Sakti Rambe menyampaikan bahwa Human papillomavirus (HPV), yang menyebabkan kanker, dapat menyerang perempuan maupun laki-laki.
"Virus HPV bukan hanya menyerang perempuan bahkan satu dari empat lelaki itu juga berisiko terinfeksi HPV. Virus ini jahat, bukan hanya kanker serviks dia bisa bikin kutil kelamin, kanker tenggorokan, dan kanker penis," kata Dirga, dikutip Senin (28/4).
Menurut informasi yang disiarkan di laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia, HPV menyebabkan sekitar 620.000 kasus kanker pada perempuan dan 70.000 kasus kanker pada pria pada 2019.
Dirga menyampaikan bahwa kanker serviks merupakan jenis kanker kedua terbanyak di Indonesia dan 99% kanker serviks berhubungan dengan infeksi HPV.
Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mengatakan bahwa kanker yang disebabkan oleh infeksi HPV bisa dicegah dengan vaksinasi.
"Pada orang yang divaksinasi, dia punya kekebalan tanpa harus sakit dahulu. Itu yang kita inginkan. Dan itulah cara kerja vaksin melindungi kita," katanya.
Dirga menyampaikan bahwa vaksinasi terbukti efektif menurunkan kasus infeksi HPV di negara-negara dengan cakupan vaksinasi HPV tinggi seperti Inggris, Australia, dan Swedia.
"Vaksin HPV telah digunakan secara luas pada 2006, lebih dari 1,2 miliar dosis di lebih dari 140 negara, dan kita bersyukur tidak ada masalah keamanan serius yang berhubungan dengan vaksinnya," katanya.
"Siapa yang perlu vaksinasi? Kita semua, perempuan anak dan dewasa usia 9 sampai 45 tahun, laki-laki anak dan dewasa usia 9 sampai 26 tahun," tambahnya.
Dalam upaya untuk menanggulangi kanker serviks atau kanker leher rahim, pemerintah menjalankan Rencana Aksi Nasional Eliminasi Kanker Leher Rahim.
Rencana aksi nasional mencakup pelaksanaan skrining, imunisasi HPV, dan penanganan pasien pra-kanker serta edukasi, pelatihan, dan penyuluhan untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dan kesadaran masyarakat. (Ant/Z-1)
Varian baru virus SARS-CoV-2 yang dikenal dengan nama Nimbus atau varian NB.1.8.1 mulai menarik perhatian dunia setelah penyebarannya meningkat di sejumlah negara Asia.
PARA ilmuwan di Tiongkok telah menemukan sejumlah virus baru yang belum pernah terlihat sebelumnya pada kelelawar yang hidup di dekat manusia.
Peneliti di Tiongkok menemukan 20 virus baru di ginjal kelelawar Yunnan, dua di antaranya mirip dengan virus mematikan Nipah dan Hendra.
HPV itu ada banyak jenisnya, inkubasinya, dan gejalanya. Tidak semua virus HPV bisa memicu kanker serviks. Sebagian hanya memiliki gejala seperti kutil dan menghilang dengan sendirinya.
Para ilmuan mendalami sistem imunitas yang dimiliki kelelawar untuk mengatasi virus.
Virus ini dapat masuk ke tubuh manusia lewat perantara nyamuk Aedes aegypti maupun Aedes albopictus.
Gejala kanker empedu meliputi nyeri di perut kanan atas, penyakit kuning, urine gelap, tinja pucat, mual, penurunan berat badan tanpa sebab hingga gatal-gatal.
Diabetes melitus dan obesitas dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kandung empedu yang signifikan.
Ilmuwan dari University of Illinois kembangkan teknologi MRI metabolik super cepat yang dapat membedakan otak sehat dari tumor.
LINITIS plastica jarang terdengar di telinga masyarakat awam. Hal itu karena penyakit ini merupakan kanker lambung yang masih tergolong jinak namun dalam kategori langka.
PENELITIAN terbaru dari para ilmuwan di Universitas California, Los Angeles (UCLA) Health mengungkap bahwa kanker bisa dideteksi hanya dengan tes darah.
6 tips pola makan untuk pasien kanker yang mendukung pemulihan tubuh, meningkatkan daya tahan, dan menjaga kesehatan setelah pengobatan kanker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved