Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
RANCANGAN Peraturan Pemerintah (RPP) Kesehatan terkait pengendalian produk tembakau turunan dari Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan menjadi harapan untuk selamatkan generasi muda dari konsumsi rokok.
Prevalensi merokok pada anak di Indonesia saat ini mencapai 9,1 persen. Hal itu mengalami lompatan yang signifikan sejak 5 tahun terakhir, yang semula 8,5 persen. Dan tragisnya fenomena tingginya prevalensi merokok menjadi yang tertinggi di dunia.
Pengurus Komnas Pengendalian Tembakau sekaligus Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, mengatakan untuk melindungi dan menyelamatkan anak dari paparan dan pengaruh industri rokok.
Baca juga : Puntung Rokok Punya dampak Buruk Tidak Hanya untuk Kesehatan, Tapi Juga Lingkungan
"Harapan dari aspek regulasi yang akan mampu melindungi anak Indonesia dari pengaruh industri rokok adalah RPP Kesehatan, yang merupakan turunan/mandat dari UU 17/2023," kata Tulus, Kamis (30/5).
Ia menyebut pembahasan dan penggodokan RPP Kesehatan telah tuntas dan tinggal menunggu pengesahan oleh Presiden RI Joko Widodo. Oleh karena itu, menjadi sangat mendesak bagi Presiden Joko Widodo untuk segera mengesahkan RPP Kesehatan dimaksud, yang sudah mangkrak satu tahun lamanya.
Jika presiden luput untuk mengesahkan RPP Kesehatan hingga akhir masa jabatannya pada Oktober 2024, maka bukan mustahil bahwa bonus demografi pada 2030 dan generasi emas pada 2045, hanyalah mitos dan mimpi belaka.
Baca juga : Perumusan RPP Kesehatan Tidak Melibatkan Pelaku Industri Tembakau
"Sebaliknya, Presiden Joko Widodo justru akan mewariskan generasi yang sakit-sakitan, bodoh, dan miskin. Oleh sebab itu kita berharap dengan sangat agar Presiden Joko Widodo punya keberpihakan untuk mewariskan sebuah regulasi dan kebijakan yang positif untuk melindungi anak-anak dan remaja yang merupakan investasi bangsa ini, dengan cara mengesahkan RPP Kesehatan tersebut," ungkapnya.
Anak dan remaja Indonesia jangan sampai menjadi objek eksploitasi bagi industri rokok, tersebab oleh lemahnya regulasi pengendalian tembakau. Bagi industri rokok, anak dan remaja adalah investasi untuk menjaga keberlangsungan dan keberlanjutan gurita bisnisnya.
Pola penjualan produk rokok yang tiada batas, makin memermudah anak anak menjangkau dan membeli rokok.
"Nyaris setiap jengkal tempat anak anak, remaja, dan orang dewasa bisa membeli rokok, via warung, kios, retail modern yang makin menjamur, pedagang kaki lima, plus pedagang asongan. Dan bisa dibeli secara ketengan pula," pungkasnya. (Iam/Z-7)
Alergi merupakan bentuk reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap zat lain yang dianggap berbahaya walaupun sebenarnya tidak.
Kopi adalah minuman favorit banyak orang di seluruh dunia, terkenal dengan kemampuannya untuk memberikan energi dan meningkatkan konsentrasi.
Anak yang terbiasa mengonsumsi makanan dan minuman manis bisa tantrum jika asupan gula mereka langsung dikurangi secara drastis.
Konsumsi Sayuran Negara-negara ASEAN Plus Tiongkok.
Kondisi itu tecermin dari survei BPS DKI Jakarta, yang menyoroti variabel pengeluaran per kapita. Diketahui, indeks tersebut mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.
NOOR Ahsan, 30, menghitung pasokan tembakau lembutan yang baru ia terima.
DARI 20 kecamatan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, 14 di antaranya merupakan sentra tembakau
INDONESIA termasuk salah satu negara penghasil tanaman tembakau terbesar dunia.
Negara-negara penghasil tembakau terbanyak di dunia.
Kepolisian bisa bertindak dengan alasan pelanggaran standar mutu penjualan makanan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved