Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Survei BI: Konsumsi Tergerus, Utang Meningkat

Insi Nantika Jelita
12/6/2025 11:38
Survei BI: Konsumsi Tergerus, Utang Meningkat
Ilustrasi(Antara)

Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Mei 2025 mengindikasikan kondisi pendapatan konsumen tergerus. Sementara itu, proporsi pembayaran cicilan atau utang justru mengalami peningkatan. 

Rata-rata proporsi pendapatan konsumen yang digunakan untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) tercatat sebesar 74,3%, menyusut dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 74,8%. 

Di sisi lain, proporsi pendapatan untuk pembayaran utang (debt to income ratio) meningkat menjadi 10,8% pada Mei 2025 dari 10,5% pada April 2025. Kemudian, proporsi pendapatan yang disimpan (saving to income ratio) tercatat relatif stabil di angka 14,9%.

"Proporsi konsumsi lebih rendah dibandingkan dengan proporsi pada bulan sebelumnya," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan resmi, Kamis (12/6).

Dia menjelaskan penurunan proporsi konsumsi tercatat pada seluruh kelompok pengeluaran, kecuali pada kelompok pengeluaran di atas Rp5 juta yang masih mencatatkan konsumsi sebesar 71,3%. 

Sementara itu, BI mencatat terjadi peningkatan tabungan terlihat pada kelompok pengeluaran Rp1–2 juta dengan porsi 14,9% dan Rp4,1–5 juta dengan porsi 15,3%, meskipun menurun pada kelompok lainnya.

Secara umum, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Mei 2025 tercatat sebesar 117,5, menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 121,7. Ini ditopang oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) dengan masing-masing tercatat sebesar 106,0 dan 129,0. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya yang masing-masing tercatat sebesar 113,7 dan 129,8.

Persepsi responden terhadap ekspektasi penghasilan enam bulan ke depan masih optimis untuk kelompok pengeluaran Rp1-2 juta (132,8), sedangkan kelompok pengeluaran lainnya tercatat turun. 

"Keyakinan terhadap penghasilan saat ini juga relatif terjaga, meskipun secara umum mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya," jelas Denny. 

Berdasarkan kelompok pengeluaran, nilai tertinggi pada responden dengan pengeluaran di atad Rp5 juta dengan porsi 120,5, diikuti oleh kelompok Rp4,1 juta–Rp5 juta (117,7). Namun, dibandingkan bulan sebelumnya, tingkat optimisme ini menurun pada semua kelompok pengeluaran.

Sementara itu, optimisme terhadap pembelian barang tahan lama (durable goods) masih berada di zona optimis, terutama pada kelompok pengeluaran Rp1 juta–Rp2 juta yang menunjukkan peningkatan menjadi 100,7. Namun, kelompok pengeluaran lainnya mengalami penurunan, terutama pada kelompok di atas Rp5 juta dengan porsi 109,0 dan Rp4,1 juta–Rp5 juta dengan porsi 101,1.

Berdasarkan kelompok usia, keyakinan terhadap pembelian barang tahan lama juga masih terjaga untuk responden berusia 20–50 tahun, namun lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya