Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
IREKTUR Eksekutif Center of Reform on Economics (CoRE), Mohammad Faisal mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II yang mencapai 5,12% didorong oleh dua faktor utama, yakni naiknya investasi dan konsumsi rumah tangga.
"Menurut saya kalau dilihat dari komponen penyumbang pertumbuhan ekonomi yang sudah dirilis BPS itu paling tidak ada dua yang paling di luar perkiraan, yang pertama itu investasi 6,99% kan hanpir 7%. Jadi jauh sekali dibandingkan kuartal I yang hanya 2, sekian (persen) tidak sampai 3%," kata Faisal saat dihubungi, Selasa (5/8).
Lebih lanjut, Faisal menyatakan bahwa sebelumnya, CoRE Indonesia memprediksi pertumbuhan investasi Indonesia pada kuartal II hanya berada pada angka di atas 3%.
"Nah tadinya kita pikirkan di kuartal kedua, investasi yang masuk itu pertumbuhannya tidak terlalu besar juga. Walaupun lebih tinggi dibandingkan kuartal 1, paling di atas 3 persen," kata dia.
"Ini yang diluar dugaan karena pada saat yang sama kan muncul dari beberapa indikator yang ada berkaitan dengan investasi. Ada banyak keraguan dari para investor terkait dengan kebijakan-kebijakan dan efektivitas daripada kebijakan pemerintah. Itu yang menjadi alasan kenapa kita prediksikan investasi itu belum setinggi itu tadinya," cetus Faisal
Kemudian, Faisal menilai bahwa faktor kedua yang mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal II ini adalah konsumsi rumah tangga yang berada di angka 4,97%.
"Padahal dari leading indikator yang ada dari bukan cuman satu, tapi berbagai leading indikator yang ada semuanya itu menunjukkan lebih rendah dibandingkan kuartal I pertumbuhannya secara year on year. Indeks penjualan riil jelas lebih jauh lebih tinggi di kuartal I dibandingkan dengan kuartal II. Demikian juga dari keyakinan konsumen, kinerja, penjualan barang-barang durable goods itu rata-rata melambat di kuartal kedua juga. Jadi kita tidak expect bahwa pertumbuhannya akan lebih baik di kuartal kedua. Sehingga ketika keluar 4,97 (persen) untuk konsumsi rumah tangga ya jelas ini diluar prediksi kita," pungkasnya. (H-2)
BPKH Limited mengambil langkah cepat dan bertanggung jawab dalam merespons kekurangan layanan konsumsi bagi jemaah haji Indonesia pada 14 Zulhijah 1446 H (10 Juni 2025).
BPKH Limited menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada jemaah haji Indonesia atas ketidaksempurnaan layanan konsumsi yang terjadi pada 14 Dzulhijjah 1446
Pada Mei 2025, kondisi pendapatan konsumen tergerus. Sementara itu, proporsi pembayaran cicilan atau utang justru mengalami peningkatan.
Untuk BBM, tersedia cadangan dengan ketahanan 8-13 hari, sedangkan LPG memiliki ketahanan hingga 5 hari.
MENURUT Asosiasi Pengusaha Kopi dan Cokelat Indonesia (APKCI), jumlah kedai kopi di Tanah Air diperkirakan mencapai 10 ribu gerai yang terdiri dari merek lokal dan merek internasional.
Airlangga Klaim Ekonomi Indonesia jadi Referensi Negara ASEAN
DI tengah ketidakpastian pasar keuangan global, penurunan tarif bea masuk dari Amerika Serikat (AS) memberi ruang napas baru bagi sejumlah negara.
Indonesia dinilai memiliki posisi yang relatif lebih baik dalam menghadapi gelombang tarif baru dari AS.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan BI rate harus segera disambut pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Per kuartal II 2025 yang lalu, konsumsi swasta dan pemerintah menyumbang 62,53% terhadap PDB, sementara investasi menyumbang 27,83%.
SENIOR Economist DBS Bank Radhika Rao turut buka suara atas pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II yang mencapai 5,12%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved