Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEGERA atasi tindak kekerasan berbasis gender online (KBGO) yang berpotensi mengganggu proses pembangunan sumber daya manusia (SDM) nasional yang tangguh dan berdaya saing di masa depan.
"Tren peningkatan tindak kekerasan berbasis gender online harus dihentikan dengan berbagai upaya strategis dan segera demi melindungi proses pertumbuhan setiap anak bangsa yang diharapkan mampu menjadi generasi penerus yang tangguh dan berdaya saing," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (10/5).
Catatan SAFEnet terkait pantauan hak-hak digital di Indonesia pada triwulan I tahun 2024 mengungkapkan bahwa kekerasan berbasis gender online (KBGO) meningkat selama periode Januari-Maret 2024.Hal itu terlihat dari jumlah aduan yang masuk pada triwulan pertama sebanyak 480 kasus.
Baca juga : Pertahankan Peningkatan Jumlah Wisman dengan Peningkatan Kualitas SDM
Jumlah itu naik empat kali lipat dibanding triwulan pertama 2023, yakni sebanyak 118 kasus. Bentuk KBGO yang marak terjadi antara lain ancaman penyebaran konten intim, pemerasan seksual, penyebaran konten intim tanpa izin atau nonconsensual intimate image abuse.
Sejumlah bentuk KBGO itu sebagian besar menyasar perempuan. Catatan yang sama mengungkap, pada triwulan I 2024 korban KBGO usia 18-25 tahun menjadi kelompok terbanyak dengan 272 kasus atau 57% diikuti anak-anak usia di bawah 18 tahun dengan 123 kasus atau 26%.
Menurut Lestari, sejumlah catatan tersebut harus segera ditindaklanjuti dengan sejumlah langkah strategis yang mampu membangun kewaspadaan semua pihak terhadap pemanfaatan teknologi dalam keseharian. Penguatan literasi digital secara masif yang ditujukan kepada masyarakat, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, harus segera dilakukan.
Baca juga : Transformasi SMK Menjadi Lebih Baik Harus Konsisten Dilakukan
Di era digitalisasi ini, jelas Rerie yang juga anggota Komisi X DPR dari Dapil II Jawa Tengah, upaya penguatan literasi digital tersebut harus dilakukan sejak dini untuk menekan peningkatan jumlah korban di lingkungan anak dan remaja.
Menurut Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, langkah-langkah strategis dan segera harus segera dilakukan agar kita tidak kehilangan peluang memiliki generasi penerus bangsa yang berdaya saing di masa depan.
Rerie sangat berharap upaya menekan jumlah tindak KBGO menjadi perhatian semua pihak agar bisa segera bisa diatasi, sekaligus dapat tercipta sistem yang mampu melindungi pertumbuhan setiap anak bangsa dari dampak perkembangan teknologi. (Z-2)
Modul ini diharapkan akan meningkatkan kualitas APH, dalam hal ini para penyidik dalam penanganan kekerasan berbasis gender di ranah elektronik
Keluarga memiliki peranan sangat penting untuk dapat meminimalisasi potensi seseorang menjadi korban KBGO.
Komnas Perempuan akan membuka ruang pengiriman abstrak tulisan dari pengetahuan dari para perempuan baik pada konteks Artikel Ilmiah maupun Artikel Populer.
Dunia digital saat ini, telah membawa banyak pengaruh dalam kehidupan manusia.
KEMENTERIAN Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyebut love scamming atau penipuan berkedok asmara dapat dikategorikan ke dalam Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO).
Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat setidaknya 76% anak-anak yang tidak bersekolah disebabkan oleh faktor ekonomi.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyoroti lambannya implementasi Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) meski telah disahkan sejak 2022
Upaya perlindungan anak dari dampak negatif dunia maya harus menjadi perhatian semua pihak.
17,85% penyandang disabilitas berusia lebih dari 5 tahun di Indonesia tidak pernah mengenyam pendidikan formal.
WAKIL Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan butuh kehati-hatian dalam menentukan langkah yang tepat untuk menghadapi tantangan dampak gejolak ekonomi global.
DUKUNGAN penuh peningkatan kualitas sekolah vokasi untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil sangat diperlukan sebagai bagian dari upaya menekan angka pengangguran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved