Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
STROKE ialah kondisi serius yang sering berujung pada kematian. Meskipun risikonya cenderung meningkat seiring penuaan, kejadian ini tidak hanya terbatas pada populasi lanjut usia. Dalam beberapa tahun terakhir, stroke juga semakin umum terjadi di antara generasi muda.
Data menunjukkan bahwa dalam empat tahun terakhir, Indonesia mengalami kenaikan kasus yang signifikan hingga 100%. Menurut laporan dari halodoc, berdasarkan penelitian yang diterbitkan pada Februari 2020 di jurnal Stroke, sekitar 10% hingga 15% kasus stroke terjadi pada orang berusia 18 hingga 50 tahun.
Meski begitu, penyebab stroke pada orang muda dapat berbeda dengan penyebab stroke pada orang tua. Dengan mengetahui faktor-faktor pemicu stroke pada usia muda, langkah-langkah preventif dapat diambil sedini mungkin untuk mencegah terjadinya stroke.
Baca juga : Kebiasaan Merokok di Usia Muda Picu Penyakit Nonmenular
Baca juga: Cegah Hipertensi Penyebab Penyakit Jantung, Gagal Ginjal, Stroke
Menurut Andrew Russman, seorang ahli saraf dan direktur medis dari Comprehensive Stroke Center di Klinik Cleveland di Ohio, ada masalah jantung tertentu yang tampaknya dapat menjadi penyebab stroke pada orang muda, tetapi tidak menjadi masalah pada orang yang lebih tua. Sayangnya, banyak anak muda tidak menyadari bahwa mereka memiliki kondisi yang berkontribusi terhadap stroke sampai mereka mengalaminya.
Berikut faktor risiko dan kebiasaan yang dapat memicu stroke di usia muda.
Baca juga : Konferensi Intervensi Neurovaskular Internasional Pertama Digelar di Bali
Sekitar 1 dari 4 orang terlahir dengan memiliki lubang kecil di dua atrium jantung. Namun kondisi tersebut biasanya tidak dideteksi. Karenanya, kebanyakan orang tidak menyadari bahwa mereka memilikinya.
Baca juga: Peregangan Turunkan Hipertensi Lebih Baik daripada Berjalan
Sebanyak 25% kasus stroke pada orang di bawah usia 45 tahun disebabkan oleh pembuluh darah di leher. Hal ini bisa terjadi karena sejumlah alasan, termasuk trauma terkait olahraga. Menurut Cleveland Clinic, gejala diseksi arteri dapat meliputi sakit kepala, nyeri pada leher dan wajah, penglihatan ganda, dan penurunan indra perasa secara tiba-tiba.
Baca juga : Langkah-Langkah Efektif Atasi Obesitas
Beberapa kondisi termasuk penyakit anemia sel sabit dapat menyebabkan darah membentuk gumpalan yang bisa berubah menjadi bekuan darah dan menyebabkan stroke pada orang muda. Seringnya, stroke ialah indikasi pertama pada orang yang mengalami gangguan pembekuan darah.
Baca juga: Apakah Harus 10.000 Langkah Sehari agar Bugar
Penggunaan kokain, misalnya, dapat menyempitkan pembuluh darah sambil meningkatkan penggumpalan sel darah yang menyebabkan pembekuan. Karena itu, menghindari penggunaan narkoba dan konsumsi alkohol dalam jumlah banyak sangat penting untuk mengurangi risiko terkena stroke pada usia berapapun.
Baca juga : Akupuntur Bisa Jadi Pilihan Terapi bagi Pasien Stroke
Selain itu, terdapat kebiasaan-kebiasaan yang dapat memicu stroke pada usia muda. Ini uraiannya.
Merokok merupakan faktor risiko utama yang dapat menyebabkan stroke pada usia muda. Zat-zat kimia dalam rokok dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan pembekuan darah yang merupakan pemicu utama stroke.
Gaya hidup yang kurang aktif meningkatkan risiko terkena stroke. Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan obesitas, tekanan darah tinggi, dan kadar kolesterol yang tidak sehat. Semua itu merupakan faktor risiko untuk stroke.
Minum alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar trigliserida yang dapat meningkatkan risiko stroke. Selain itu, alkohol dapat mengganggu irama jantung dan meningkatkan risiko pembekuan darah.
Pola makan yang tinggi lemak jenuh, garam, dan gula dapat meningkatkan risiko stroke. Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, sementara asupan garam yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah.
Stres kronis dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan menyebabkan peradangan dalam tubuh. Ini dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke.
Penting bagi mereka yang berusia di bawah 45 tahun untuk menghindari faktor risiko dan kebiasaan-kebiasaan ini serta mengadopsi gaya hidup sehat untuk mengurangi risiko stroke pada usia muda. (Z-2)
Latihan fisik ringan selama 5 menit terbukti membantu menurunkan tekanan darah tinggi secara alami.
Tak hanya untuk mengembangkan adonan, baking soda juga bermanfaat untuk kesehatan dan kebersihan. Simak cara pakainya dan efek sampingnya.
Sejak dahulu, rumput laut telah menjadi primadona dalam bidang kesehatan, industri, dan kuliner berkat kandungan gizinya yang melimpah.
Program Dokter Spesialis Keliling (Speling) yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin mampu menarik dukungan internasional.
Menjaga kebugaran kini telah menjadi bagian penting dari gaya hidup modern.
SESEORANG yang terserang stroke mungkin tidak menyadari bahwa dirinya terserang stroke atau mungkin mengabaikan tanda-tandanya.
STROK atau stroke merupakan suatu keadaan dimana ditemukan tanda-tanda klinis yang berkembang cepat berupa penurunan fungsi otak yang dapat memberat
Stroke merupakan penyakit tidak menular yang sangat berbahaya. Selain dapat mengancam nyawa, stroke sering kali meninggalkan dampak berupa kecacatan jangka panjang
Data ini menunjukkan adanya pergeseran epidemiologi stroke, yang kini lebih banyak menyerang populasi muda, berbeda dari pola tradisional yang biasanya menyasar lansia di atas 60 tahun.
dulu strok identik dengan penyakit orang tua. Namun saat ini terdapat pola pergeseran epidemiologi strok ke arah usia produktif, bahkan dapat menyerang anak dan remaja.
Seorang pria bernama Derick Gant, 57 tahun, warga Toledo, Ohio, berhasil selamat dari stroke saat berolahraga berkat bantuan fitur keselamatan Apple Watch
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved