Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Akupuntur Bisa Jadi Pilihan Terapi bagi Pasien Stroke

Sarah Tri Wulandari
19/12/2023 08:30
Akupuntur Bisa Jadi Pilihan Terapi bagi Pasien Stroke
Seorang pasien menjalani terapi akupuntur di Puskesmas Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.(MI/RAMDANI)

AKUPUNTUR bisa menjadi salah satu pilihan terapi rehabilitasi pasien stroke dan hal itu direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hal itu dikatakan dokter spesialis akupunktur medik subspesialis akupunktur analgesia dan anestesia di RS Pondok Indah - Bintaro Jaya Handaya Dipanegara.  

Handaya, melalui keterangan tertulisnya, dikutip Selasa (19/12), mengungkapkan tidak sedikit uji klinis membuktikan bahwa metode akupunktur mampu memberikan dampak positif terhadap pasien stroke, baik melalui terapi etiologi (penanganan terhadap penyebab atau akar masalah kesehatan) maupun terapi simtomatik (penanganan terhadap gejala yang timbul).

Dari sisi terapi etiologi, rehabilitasi melalui metode akupunktur dapat membantu memperbaiki aliran darah ke area otak yang menjadi penyebab stroke, mengurangi penyumbatan pembuluh darah dalam otak, dan mengurangi kerusakan saraf otak.

Baca juga: Ini Manfaat Akupuntur Bagi Ibu Pascamelahirkan

Terapi juga dapat mengontrol faktor risiko penyakit stroke seperti hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes, dislipidemia (kadar lemak darah/kolesterol yang tinggi), dan penyakit jantung.

Selain itu, akupuntur dapat membantu penyintas stroke terlepas dari kebiasaan buruk yang berisiko terhadap kesehatan, seperti kecanduan merokok, gangguan tidur, dan lain-lain.

"Seseorang yang sebelumnya pernah mengalami stroke, memiliki risiko lebih tinggi untuk terserang kembali. Oleh karena itu, menerapkan pola hidup sehat sangat penting untuk dilakukan," kata Handaya.

Baca juga: Akupuntur Diklaim Bisa Mengurangi Efek Samping Terapi Pasien Kanker

Sementara itu, selain terapi etiologi, rehabilitasi melalui metode akupunktur juga dapat membantu mengatasi keluhan kesehatan lain akibat stroke, antara lain menghilangkan nyeri kepala akibat peningkatan tekanan intrakranial dan nyeri otot akibat kekakuan otot.

Akupuntur juga bisa membatu mengatasi gangguan fungsi lainnya yakni disfagia (kesulitan menelan), disfonia (perubahan suara), gangguan kognitif (gangguan daya ingat), insomnia (kesulitan tidur), depresi dan hemianopia (gangguan penglihatan).

Handaya menuturkan terapi akupunktur membantu merangsang berbagai titik di permukaan tubuh untuk menyeimbangkan berbagai fungsi organ.

Pada pasien stroke, imbuh dia, terapi akupunktur bekerja dengan menghambat reaksi inflamasi/peradangan pasca-iskemik/perdarahan, merangsang pertumbuhan sel-sel saraf dan pembuluh darah, serta memengaruhi kemampuan saraf untuk beradaptasi.

Mekanisme efek pengondisiannya meliputi peningkatan aktivitas antioksidan, pengaktifan reseptor di seluruh sistem saraf dalam tubuh (endocannabinoid), dan mencegah kematian sel-sel.

"Melihat cara kerja dan manfaatnya, akupunktur dapat menjadi salah satu strategi pencegahan dan terapi pemulihan stroke yang menjanjikan. Tentunya, uji klinis lebih lanjut dibutuhkan untuk memberikan bukti yang lebih konfirmatif," pungkas Handaya. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya