Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DOKTER spesialis Obstetri dan Ginekologi lulusan Universitas Indonesia Devi Marischa Malik mengatakan pola makan yang lebih sering mengonsumsi makanan olahan dibandingkan dengan makanan rumahan menjadi salah satu penyebab anak perempuan lebih cepat mengalami menstruasi.
"Kenapa sekarang lebih cepat (menstruasi)? Harusnya ditanyakan ke orangtuanya bagaimana pola makan anaknya. Kalau kasih makanan olahan daging seminggu 2-3 kali ya no wonder lebih cepet menstruasinya," kata Devi, dikutip Kamis (2/5).
Pubertas dini, kata Devi, bisa terjadi pada anak perempuan di usia 7-10 tahun, yang normalnya dialami anak di usia 11-12 tahun.
Baca juga : Catat! Ini 7 Penyebab Menstruasi Tidak Teratur
Anak yang memiliki pola makan yang lebih banyak mengonsumsi makanan olahan atau minuman kekinian daripada makanan rumahan bisa memicu cepatnya menstruasi datang karena banyak kandungan gula.
Jika anak mengalami pubertas lebih dulu, orangtua juga perlu melihat pertumbuhan organ seksual sekundernya yang beriringan dengan munculnya menstruasi. Seperti pertumbuhan payudara, rambut ketiak, dan tinggi badan yang sudah sesuai.
Selain memperhatikan asupan makanan, era digital ketika anak bisa mendapatkan informasi yang cepat dari berbagai sumber seperti saat ini, bisa membuat anak tidak memiliki fokus yang merangsang hormon menjadi cepat berkembang.
Baca juga : Catat! Ini 5 Cara Mengatasi Nyeri saat Menstruasi
"Sekarang, era gadget yang mereka punya akun media sosial sendiri, mereka disuguhkan tontonan yang sebenarnya nggak bisa kita kontrol dan arus informasi yang mereka terima juga lebih cepat dan sedikit, itu nggak bisa membantu mereka untuk fokus dan konsentrasi, itu salah satu penyebabnya," jelas Devi.
Devi mengatakan anak yang sudah mengalami menstruasi juga harus dipantau kebersihannya agar tidak menimbulkan berbagai penyakit kelamin di kemudian hari.
Untuk membimbing anak agar bertanggung jawab terhadap kebersihannya, Devi mengingatkan ibu untuk memberikan contoh yang baik pada anak perempuannya tentang kebersihan organ kewanitaan.
Baca juga : Perempuan yang Haid Lebih Cepat Berisiko Menopause Lebih Awal
Ibu bisa memberikan contoh untuk mencukur bulu-bulu tertentu menjelang menstruasi atau membawa pakaian dalam ganti jika sudah terasa lembap setelah banyak beraktivitas.
Ibu juga harus membekali diri sendiri tentang kesehatan kewanitaan agar bisa menyampaikan pada anak dengan baik.
"Jadi hal-hal sepele akan membekas di diri anak sembari beri edukasi, lebih baik edukasi dari orangtua sendiri kita harus cari ilmu dulu, gimana mau memberikan edukasi ke anak kalau kita sendiri belum cukup keilmuannya," pungkas Devi. (Ant/Z-1)
Untuk іtu, bаgі ibu hаmіl, mеnjаgа kondisi kеѕеhаtаn ѕаngаt реntіng dіlаkukаn. Sаlаh ѕаtunуа dengan tіdаk ѕеmbаrаngаn mеmіlіh jеnіѕ mаkаnаn.
Kerutan pada wajah seringkali menjadi masalah bagi banyak perempuan, tetapi ada beberapa makanan yang dapat membantu mengurangi kerutan dan melawan penuaan dini.
Diet kaya akan antioksidan, karotenoid, flavonoid, dan folat dapat membantu melawan infeksi HPV dan mengurangi risiko kanker serviks.
Dalam kandungannya, ikan salmon memiliki banyak protein dan nutrisi. Dari kandungan tersebut bisa meningkatkan kesuburan pada perempuan.
Makanan yang memiliki protein dan vitamin tinggi sangat baik untuk kesehatan ibu hamil dan si buah hati. Janin yang ada di dalam kandungan pastinya juga akan mejadi sehat dan kuat.
Selain faktor genetik, gaya hidup dan pola makan juga memiliki peran yang signifikan dalam risiko terkena kanker.
Makanan olahan berbasis tanaman yang sering dianggap lebih sehat, ternyata bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan kematian dini.
Menjaga asupan makanan sehat untuk anak berusia satu tahun akan membuat pencernaan mereka lancar dan terhindar dari berbagai risiko penyakit.
Nabati Group, produsen makanan yang bermarkas di Jawa Barat, itu, ingin membawa sensasi menyantap makanan berkualitas restoran ke rumah-rumah di Indonesia
"Kami membangkitkan UMKM yang paling ikonik di tempat ini, yaitu kerupuk kerang ijo. Mayoritas warga di sini adalah pengupas kerang ijo, jadi kami membuat inovasi kerupuk kerang ijo,"
Pelatihan yang menyasar istri nelayan itu bertujuan menciptakan wirausahawan baru di bidang perikanan.
Jumlah orang yang menderita diabetes di seluruh dunia akan meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 1,3 miliar pada 2050.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved