Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DOKTER spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi pediatri RS Cipto Mangunkusumo, Rizky Kusuma Wardhani, mengatakan anak yang melakukan aktivitas fisik kurang lebih selama 3 jam sehari dapat berdampak positif pada stimulasi tumbuh kembang mereka.
"Anak yang melakukan aktivitas fisik, ototnya akan bekerja memanjang dan memendek. Hal ini memberikan rangsangan terhadap tulang untuk menambah ukuran besar atau panjang," kata Rizky, dikutip Rabu (1/5).
Rizky mengatakan, pada anak berusia 3-5 tahun, lakukan aktivitas yang disukai anak adalah berlari atau sekadar melompat, baik di dalam atau di luar rumah, selama kurang lebih tiga jam.
Baca juga : Ini Pentingnya Anak Beraktivitas Fisik 60 Menit Setiap Harinya
Pada usia sekolah, yakni 6-17 tahun, diharapkan, selain aktivitas bergerak selama tiga jam, juga ditambahkan dengan aktivitas olahraga yang terstruktur dan terencana minimal tiga kali seminggu dengan durasi 60 menit.
"Kalau usia 3-5 tahun variasinya banyak, aktivitas fisik ringan seperti berjalan santai atau melakukan pekerjaan rumah atau bergerak di dalam rumah. Kalau aktivitas fisik sedang sampai berat lebih melelahkan seperti lari, bersepeda dengan durasi waktu atau jarak tempuh yang lebih jauh, jadi aktivitas fisik boleh apapun yang penting anak bergerak," katanya.
Aktivitas fisik yang dilakukan seperti berlari, melompat atau berdiri, merupakan kondisi yang menahan berat badan tubuh. Dengan posisi itu, tulang menahan berat tubuh sehingga membuat tulang menjadi kompak dan padat dan akan menstimulasi pertumbuhan anak secara ukuran menjadi lebih cepat tinggi.
Baca juga : Orangtua Diingatkan Pantau Tumbuh Kembang Anak untuk Deteksi Dini Diabetes
Selain itu, secara perkembangan, aktivitas fisik juga dapat merangsang motorik kasar maupun halus sehingga dapat melakukan kegiatan fisik yang lebih kompleks atau melakukan kegiatan yang melibatkan tangan menjadi lebih terampil.
Aktivitas fisik juga dapat melatih perkembangan sosial anak dengan bermain bersama teman sebaya atau komunitas.
"Perkembangan juga dilihat secara kognitif, aktivitas fisik memiliki dampak pada fungsi otak atau kognitif atau kepintaran anak, itu membantu anak mendapatkan kemampuan akademis yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang tidak melakukannya," jelas Rizky.
Rizky mengatakan aktivitas fisik dapat mengurangi dampak buruk dari obesitas, diabetes, dan penyakit kardiovaskular, dan bergerak juga penting baik untuk kesehatan fisik maupun mental anak serta merangsang tumbuh kembang anak lebih optimal sesuai usia mereka. (Ant/Z-1)
Seorang ayah melakukan kekerasan kepada anak usai viral kedapatan tengah melakukan perilaku yang tidak sepatutnya dilakukan.
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Stimulasi sensorik sendiri melibatkan penggunaan panca indra anak mulai dari penglihatan hingga sentuhan sehingga anak bisa memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Ternyata kebiasaan mengakses gadget ini malah membuat pola makan anak menjadi tidak teratur, anak cenderung tidak menyadari rasa lapar.
Anak yang terpapar lagu-lagu dari lingkungannya perlu bimbingan orangtua untuk mengarahkan referensi musik yang lebih sesuai kepada anak dan menikmatinya bersama.
Tiga pilar utama kesehatan anak—pemeriksaan berkala, vaksinasi, dan nutrisi seimbang—jadi kunci pencegahan untuk masa depan yang sehat dan cerah.
Waktu berkualitas, atau bonding time, antara orang tua dan anak adalah fondasi utama dalam menciptakan keluarga harmonis dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Sejumlah riset tentang otak menunjukkan bahwa fondasi penting dalam kehidupan manusia bukan lagi berada di usia sekolah dasar.
Mayoritas orang tua hanya fokus pada kandungan protein atau karbohidrat saat membuat MPASI, padahal lemak juga memiliki peran krusial dalam mendukung perkembangan buah hati.
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Selain berdampak pada asupan nutrisi, bibir sumbing yang disertai kelainan langit-langit mulut juga dapat menghambat kemampuan bicara anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved