Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PSIKOLOG klinis lulusan Universitas Indonesia Kasandra Putranto mengingatkan seluruh lapisan masyarakat terkait pentingnya menjaga kesehatan mental bagi siklus kehidupan manusia.
"No health without mental health. Kesehatan mental merupakan bagian integral dari kesehatan, yang berdasarkan semboyan terkini diyakini bahwa tidak ada kesehatan tanpa kesehatan mental," kata Kasandra, Selasa (16/4).
Kasandra menuturkan konstitusi Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya telah menyatakan kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera baik secara fisik, mental, dan sosial secara utuh dan bukan sekadar bebas dari suatu penyakit maupun kelemahan.
Baca juga : Studi HCC: Orang Indonesia dengan Emotional Eater 2,5 Kali Berisiko Stres
"Artinya, kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang," katanya.
Terkait hal itu, ia menjelaskan kesehatan mental adalah keadaan sejahtera saat seseorang menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan hidup yang normal, dapat bekerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya.
Kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain faktor sosial ekonomi seperti pengalaman masa kecil atau kondisi keuangan keluarga, faktor biologis seperti adanya penyakit yang diderita akibat keturunan genetik dan faktor lingkungan.
Baca juga : Stres di Lingkungan Kerja Memengaruhi Kesehatan Mental dan Turunkan Produktivitas
Nantinya, kesehatan mental seseorang akan mempengaruhi kemampuan kolektif dan individu sebagai manusia untuk berpikir, mengeluarkan emosi, berinteraksi satu sama lain, mencari nafkah, dan menikmati hidup.
"Atas dasar itu, promosi, perlindungan, dan pemulihan kesehatan mental dapat dianggap sebagai perhatian penting bagi individu, komunitas, dan masyarakat di seluruh dunia," kata Kasandra.
Dalam kesempatan itu, ia turut menambahkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental saat ini sudah jauh lebih baik.
Hal itu dapat terlihat dari berbagai strategi dan intervensi kesehatan masyarakat dan lintas sektoral yang hemat biaya terus diupayakan semua pihak terkait untuk meningkatkan, melindungi, dan memulihkan kesehatan mental masyarakat.
"Kesehatan mental merupakan komponen integral dan penting dari kesehatan," pungkas Kasandra. (Ant/Z-1)
Kesehatan mental yang baik berawal dari kebiasaan kecil, termasuk apa yang Anda konsumsi setiap hari. Tahukah Anda bahwa makanan tertentu mampu meningkatkan mood secara alami?
Ketika anak terlalu sering melihat konten negatif yang muncul seperti kekerasan mereka bisa menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang biasa atau wajar.
PENELITIAN terbaru memperingatkan diet rendah kalori dapat memicu depresi. Pria disebut lebih rentan terhadap efek negatif dari pembatasan makan.
AHLI gizi menyebut kalau ada tiga kandungan gizi dalam keju yang mampu meningkatkan kesehatan mental manusia.
Cardi B mengaku lega berpisah dari Offset setelah bertahun-tahun mengalami tekanan emosional, kebohongan, dan perselingkuhan.
Diet yang mengurangi asupkan kalori secara ekstrem, bisa berdampak serius pada kesehatan mental.
Perilaku menyimpang tidak semata-mata merupakan bentuk kenakalan, melainkan "sinyal" dari ketidakseimbangan dalam ekosistem kehidupan anak.
Meskipun pertanyaan soal kapan hamil terlihat sederhana, tetapi tidak bisa dipungkiri ada beberapa perempuan yang tersinggung. Ini cara menanggapinya menurut psikolog.
Orang yang melakukan flexing biasanya ingin terlihat sukses dari apa yang dia miliki untuk membangun citra orang terhadap dirinya atau agar dia mendapat pengakuan dari komunitasnya.
SEJUMLAH anak tampak kerap memegang genital atau alat kelaminnya sehingga tak jarang orangtua merasa khawatir melihat kebiasaan tersebut. Ini penyebabnya kata psikolog.
Tawuran merupakan suatu pelampiasan yang dilakukan remaja karena kurangnya kegiatan yang bermakna pada keseharian mereka.
Psikolog Klinis dari Universitas Indonesia Teresa Indira Andani mengatakan sebaiknya anak diberikan bimbingan dari orangtua soal manfaat dan risiko media sosial ketimbang melarangnya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved