Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
Sidang Isbat merupakan forum penting dalam kalender Islam di mana para ulama dan otoritas keagamaan berkumpul untuk menentukan awal bulan Syawal, yang menandai akhir dari bulan Ramadan dan awal perayaan Idul Fitri atau Lebaran. Proses ini memiliki signifikansi besar bagi umat Muslim di seluruh dunia, karena menentukan saat yang tepat untuk merayakan hari raya yang penuh keberkahan.
Adapun, pemerintah melalui Kementerian Agama telah menetapkan sidang isbat akan dilaksanakan hari ini, Selasa 9 April 2024. Lalu apa sih pentingnya sidang isbat dalam proses penentuan Lebaran 2024?
Konsistensi Penetapan Waktu: Sidang Isbat memastikan konsistensi dalam penetapan awal bulan Syawal di seluruh umat Muslim, meminimalkan perbedaan pendapat lokal yang dapat menyebabkan keraguan dan kebingungan.
Baca juga : Kapan Lebaran Idulfitri 2024? Sidang Isbat Baru Digelar Besok
Kedekatan dengan Ajaran Islam: Dalam Islam, penentuan awal bulan Syawal dan dimulainya Lebaran didasarkan pada pengamatan hilal, sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW. Sidang Isbat memastikan bahwa penetapan ini dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip agama.
Kohesi Sosial: Dengan menetapkan waktu Lebaran melalui Sidang Isbat, umat Muslim dapat merayakan bersama-sama, memperkuat ikatan sosial dan kebersamaan dalam komunitas mereka.
Pengamatan Hilal: Sidang Isbat dimulai dengan pengamatan hilal oleh para ahli astronomi dan ulama Islam. Mereka mencari tanda-tanda awal bulan baru di langit, terutama pada malam ke-29 dari bulan Ramadan. Adapun, kriteria untuk melihat hilal atau Imkanur Rukyat adalah ketika posisinya mencapai ketinggian minimal 3 derajat di atas ufuk dan memiliki sudut elongasi sebesar 6,4 derajat.
Baca juga : Awal Ramadan 2024 Diprediksi Berbeda, Idul Fitri Bagaimana?
Analisis dan Pertimbangan: Hasil pengamatan hilal kemudian dianalisis dan dipertimbangkan secara seksama oleh para ulama dan otoritas keagamaan setempat. Mereka memperhitungkan faktor-faktor seperti kejelasan langit, posisi hilal, dan kepatuhan terhadap pedoman agama.
Keputusan Bersama: Setelah diskusi dan debat yang mendalam, sidang mencapai kesepakatan bersama untuk menetapkan awal bulan Syawal. Keputusan ini diumumkan secara resmi kepada umat Muslim melalui media dan lembaga keagamaan setempat.
Awal Lebaran Ditentukan: Sidang Isbat menetapkan awal Lebaran, yang menjadi panduan bagi umat Muslim untuk merayakan Idul Fitri dan melaksanakan ibadah-ibadah khusus yang berkaitan dengan perayaan tersebut.
Baca juga : Minimalisir Dampak Perbedaan, Persis Dukung Penyelenggaraan Sidang Isbat
Pengaturan Aktivitas Sosial: Penetapan awal Lebaran melalui Sidang Isbat memungkinkan individu dan masyarakat untuk merencanakan aktivitas sosial, seperti perjalanan, pertemuan keluarga, dan pesta, dengan lebih terstruktur dan efisien.
Penguatan Kebangsaan dan Keagamaan: Sidang Isbat juga merupakan kesempatan untuk memperkuat rasa solidaritas kebangsaan dan keagamaan, karena umat Muslim berkumpul untuk merayakan momen bersejarah bersama-sama.
Dengan demikian, Sidang Isbat merupakan aspek penting dalam praktek keagamaan umat Muslim, yang memastikan kesatuan dan konsistensi dalam penetapan awal Lebaran, serta memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan keagamaan dalam masyarakat Islam. (Z-10)
BMKG melakukan perhitungan posisi hilal yang digunakan untuk menentukan 1 Syawal 1446 H atau Hari Raya Idulfitri 2025, kemungkinan Idul Fitri 2025 berlangsung serentak
Berikut rincian keputusan awal Ramadan 1446 H pemerintah, NU dan Muhammadiyah.
MENTERI Agama Nasaruddin Umar mengatakan pemantauan hilal (rukyatul hilal) di Aceh menjadi penentu awal Ramadan 1446 H.
Cuaca buruk di Obeservatorium Bosscha menghambat pengamatan hilal untuk menentukan 1 Ramadan 1446 Hijriah.
Kepala Kantor Kementerian Agama Sulawesi Selatan Alifyafid mengatakan posisi hilal belum maksimal.
SETIDAKNYA enam teleskop disiapkan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Aceh telah untuk melakukan pemantauan hilal awal Ramadan 2025.
Sidang isbat penentuan 1 Dzulhijjah berlangsung Selasa (27/5) yang digelar oleh Kementerian Agama (Kemenag) untuk menentukan Hari Raya Idul Adha
MENTERI Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengumumkan bahwa Hari Raya Idulfitri atau 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin (31/3)
Pemantauan hilal 1 Syawal 1446 Hijriah di Observatorium Bosscha Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (29/3) sore, hilal gagal terlihat
KEMENTERIAN Agama menggelar Sidang Isbat (penetapan) Awal Syawal 1446 Hijriyah, di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama Jakarta, Sabtu (29/3/2025).
Menteri Agama Nasaruddin Umar berharap Ramadan kali ini membawa energi positif bagi perjalanan bangsa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved