Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Mudik Lebaran Tidak Jadi Penyebab Dominan Peningkatan Kasus DBD

M. Iqbal Al Machmudi
09/4/2024 13:16
Mudik Lebaran Tidak Jadi Penyebab Dominan Peningkatan Kasus DBD
Dokter memeriksa pasien demam berdarah dengue (DBD) di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus, Kudus, Jawa Tengah, Jumat (8/3/2024).(ANTARA/YUSUF NUGROHO )

DIREKTUR Pasca Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama menilai bahwa mudik lebaran tidak menjadi potensi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia.

"Karena penularannya lewat gigitan nyamuk maka dampak mobilitas masyarakat kalau ada maka tidaklah menjadi penyebab dominan," kata Yoga saat dihubungi, Selasa (9/4).

Diketahui, pada pekan ke-14 tahun ini kasus DBD tembus 60.296 kasus dengan jumlah kematian 455 kasus. Angka tersebut naik berkali-kali lipat dibandingkan tahun lalu di pekan yang sama.

Baca juga : Waspada, Anak Usia 5-14 Tahun Terbanyak Kena Demam Berdarah

Yoga mengatakan jika memang sudah termasuk dalam kategori Kejadian Luar Biasa (KLB) maka sebaiknya pemerintah menerapkan KLB DBD untuk memaksimalkan infrastruktur dalam penanganannya.

"Tetapi, walaupun tanpa mobilitas yang tinggi seperti mudik maka peningkatan kasus sekarang ini sudah harus ditangani maksimal, dan juga dinilai indikator-indikatornya untuk tahu apakah sudah bisa dinyatakan KLB atau belum," ujar dia.

Meningkatnya kasus DBD di Indonesia salah satunya dikarenakan faktor cuaca yang pengaruhi siklus kehidupan nyamuk yang juga meningkat.

Baca juga : Warga Diingatkan Berantas Sarang Nyamuk Agar Kasus DBD tidak Naik pada April

Perubahan cuaca mempengaruhi nyamuk karena siklus kehidupan nyamuk dari bertelur menjadi nyamuk dewasa menjadi lebih cepat. Alhasil terjadi peningkatan kasus DBD dari nyamuk Aedes aegypti.

Kasus DBD tertinggi antara lain Kabupaten Tangerang 2.540 kasus, Kota Bandung 1.741 kasus, Kabupaten Bandung Barat 1.422 kasus, Kabupaten Lebak 1.326 kasus, dan Kota Depok 1.252 kasus.

Sementara daerah dengan kasus kematian tertinggi ada di wilayah Kabupaten Bandung dengan 25 kematian, Kabupaten Jepara 21 kematian, Kabupaten Subang 18 kematian, Kabupaten Kendal 16 kematian, dan Kabupaten Bogor 13 Kematian.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya