Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
ANGKA kasus demam berdarah dengue (DBD) dilaporkan naik belakangan ini. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengimbau agar masyarakat memerhatikan kondisi lingkungan tempat nyamuk Aedes aegypti berkembang biak.
"Pertama, bak sampahnya supaya jangan ada genangan (air). Yang kedua, kita sudah siapkan larvasida untuk mematikan jentik-jentik (nyamuk), kita siapkan insektisida kalau di-fogging (pengasapan)," ujar Menkes usai hadir dalam buka puasa bersama presiden dan menteri Kabinet Indonesia Maju di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/3).
Menkes juga minta agar masyarakat jangan panik. Apabila diketahui ada anak yang mengalami gejala DBD, perlu dipastikan dengan rapid test atau membawanya ke puskesmas atau rumah sakit untuk memastikan. Menkes menyebut angka kematian (fatality rate) yang diakibatkan DBD cenderung rendah.
Baca juga : Rumah Sakit di Kabupaten Kudus Kebanjiran Pasien DBD dari Jepara
"Jadi kena, yang meninggalnya itu sangat rendah karena semua rumah sakit sudah tahu, tinggal diberi infus, yang penting jangan terlambat," imbuhnya.
Ia juga menegaskan masyarakat tidak perlu panik. Sebab, ketersediaan tempat tidur dan ruangan untuk merawat pasien DBD masih cukup di rumah sakit.
"Buat teman-teman supaya enggak panik, rumah sakit Jakarta masih cukup tempatnya karena pengalaman kita sama covid-19 itu fasilitasnya banyak sekali jadi jangan khawatir," ujar dia.
Baca juga : Wolbachia Tekan Jumlah Kasus DBD di Yogyakarta
Meski demikian, Menkes mengakui bahwa DBD merupakan penyakit menular yang menduduki peringkat keempat di Indonesia dengan jumlah kasus kurang lebih 120.000 per tahun setelah malaria (400.000 kasus), HIV (500.000 kasus), dan tuberkolosis (1 juta kasus).
Untuk menghambat perkembangan virus dengue, pemerintah telah mengimplementasikan teknologi nyamuk dengan bakteri wolbachia yang diyakini berhasil menurunkan incidence rate demam berdarah.
Bakteri wolbachia menghambat perkembangan virus dengue di tubuh nyamuk aedes aegypti. Dengan demikian, kemampuan nyamuk dengan wolbachia dalam menularkan virus ke manusia akan berkurang.Ketika nyamuk aedes aegypti dengan wolbachia berkembang biak di populasi nyamuk, maka kasus dengue akan menurun.
Baca juga : Menkes: Peningkatan Kasus DBD Ikuti Pola El Nino
Mengutip data Kementerian Kesehatan, di Yogyakarta, implementasi teknologi wolbachia berhasil menurunkan incidence rate demam berdarah di bawah standar WHO, yaitu 1,94 per 100 ribu penduduk data pada Juli 2023. Hal serupa, ujar Menkes, juga diterapkan di di Bandung, di Bontang, Kupang, Jakarta, dan Semarang.
"Kita lakukan itu karena contohnya di Yogyakarta turun jauh. Dengue secara total naik di dunia karena pengaruh iklim.
Tapi di Kota Yogyakarta itu satu-satunya nyakota yang turun sejak Wolbachia diluncurkan," papar Menkes. (Z-6)
Meski begitu, Budi meminta masyarakat tetap tenang terutama bagi yang sudah divaksin. Menurutnya, varian virus covid-19 yang menyebar saat ini tergolong tidak terlalu berbahaya.
Kebijakan yang dibuat Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin kerap kali menimbulkan polemik.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa meskipun terjadi peningkatan kasus covid-19, masyarakat diimbau untuk tidak panik.
MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu panik menyikapi peningkatan kasus Covid-19 belakangan ini.
AKHIR-akhir ini Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjadi bulan-bulanan publik karena sering melontarkan pernyataan kontroversial.
MENTERI Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan kesiapan sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) untuk peserta BPJS Kesehatan.
Masyarakat diminta melakukan tindakan 3M, dengan membersihkan wadah-wadah yang bisa menampung genangan air bersih sebagai tempat nyamuk bersarang.
PAFI Kalteng mendorong pemerintah daerah dan dinas kesehatan setempat untuk melakukan pemetaan ulang terhadap kebutuhan obat-obatan DBD
Demam Berdarah Dengue (DBD) memang disebabkan oleh dengue yang ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti, namun ternyata bukan hanya itu penyebabnya.
Bila dibandingkan pada 2024 terdapat 257.271 kasus dengue yang dilaporkan (Incidence Rate/IR: 91,93/100.000 penduduk) dan 1.461 kematian atau Case Fatality Rate/CFR: 0,57%.
Gigitan nyamuk ini bisa menyebabkan gejala yang cukup serius, seperti demam tinggi, nyeri sendi, dan pendarahan.
Musim hujan meningkatkan risiko penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved