Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
DINAS Kesehatan Kota Yogyakarta mengungkapkan hingga Februari ini hanya tercatat terjadi 9 kasus demam berdarah (DBD) dan tidak terjadi kematian akibat penyakit tersebut.
Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit, Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Dinkes Kota Yogyakarta Lana Unwanah di Yogyakarta pada Selasa (20/2) mengungkapkan jumlah kasus DBD di Kota Yogyakarta mengalami kecenderungan penurunan sejak menerapkan teknologi wolbachia.
Menengok data sepanjang 2023, total kasus DBD di Kota Yogyakarta mencapai 88 kasus. Lalu, menurun drastis jika dibandingkan periode 2016 yang mencapai 1.705 semenjak wolbachia muncul.
Baca juga : Kemenkes Berencana Bangun Pabrik Telur Nyamuk Wolbachia. Dimana Lokasinya?
Meski demikian, Lana meminta masyarakat tetap waspada. "Ini hasil yang sudah bagus, (tapi) tetap menjadi kewaspadaan kita semua. Masyarakat tetap harus memperhatikan (kebersihan) lingkungan," kata dia.
Dikatakan, populasi nyamuk Aedes aegypti yang jadi penyebab timbulnya penyakit DBD, tidak bisa dimusnahkan. Namun, karena sebagian besar nyamuk telah mengandung bakteri wolbachia, penyakit DBD bisa dihilangkan.
Menurut Lana, hasil pemantauan terbaru dari Tim Pusat Kedokteran Tropis Universitas Gadjah Mada (UGM), dia menyebutkan cakupan populasi nyamuk Aedes aegypti ber-wolbachia di masing-masing kecamatan (kemantren) di Yogyakarta sudah mencapai di atas 90 persen.
Baca juga : Wolbachia Turunkan Kematian Akibat DBD di Yogyakarta
Dengan tingginya populasi nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia serta rendahnya kasus DBD di Kota Yogyakarta, upaya pemberantasan DBD sejak Januari hingga Februari 2024 belum membutuhkan fogging atau pengasapan.
Lana mengingatkan masyarakat agar tetap menggencarkan gerakan 3M pada saat musim hujan seperti sekarang ini untuk benar-benar mencegah penyakit DBD. (Z-6)
Baca juga : Beda dengan Sri Lanka, Penyebaran Nyamuk Wolbachia di Indonesia Lebih Efektif dan Aman
Masyarakat diminta melakukan tindakan 3M, dengan membersihkan wadah-wadah yang bisa menampung genangan air bersih sebagai tempat nyamuk bersarang.
PAFI Kalteng mendorong pemerintah daerah dan dinas kesehatan setempat untuk melakukan pemetaan ulang terhadap kebutuhan obat-obatan DBD
Demam Berdarah Dengue (DBD) memang disebabkan oleh dengue yang ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti, namun ternyata bukan hanya itu penyebabnya.
Bila dibandingkan pada 2024 terdapat 257.271 kasus dengue yang dilaporkan (Incidence Rate/IR: 91,93/100.000 penduduk) dan 1.461 kematian atau Case Fatality Rate/CFR: 0,57%.
Gigitan nyamuk ini bisa menyebabkan gejala yang cukup serius, seperti demam tinggi, nyeri sendi, dan pendarahan.
Musim hujan meningkatkan risiko penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
Pada 2024 tercatat sebagai puncak kasus DBD di Indonesia, dengan lebih dari 1.400 kematian. Pemerintah, kata Dante, menargetkan zero dengue death pada 2030.
Peneliti Harvard menemukan dua obat yang bisa membunuh parasit malaria dalam tubuh nyamuk.
Apakah dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika semua nyamuk tiba-tiba lenyap?Seorang Medical Scientist dmemberikan penjelasan mengenai dampak hilangnya nyamuk dari muka bumi.
Walaupun kecil, nyamuk bisa menjadi vektor penyakit berbahaya seperti demam berdarah (DBD), malaria, chikungunya, dan zika.
Dengan bahan tambahan seperti minyak kayu putih dan wadah bekas, alat ini bisa menghasilkan asap yang efektif untuk mengusir nyamuk dari ruangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved