Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PENGAMAT kebijakan publik sekaligus Direktur Eksekutif Study for Indonesia Government Indeks (SIGI), Medrial Alamsyah memberikan saran kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin agar memilih mundur dari jabatannya.
Masukan itu disampaikannya dalam merespons desakan 372 guru besar Fakultas Kedokteran dari 23 universitas di Indonesia yang telah mendeklarasikan ketidakpercayaannya kepada Menkes, pekan lalu.
“Dengan kekacauan yang tampaknya sudah tidak mampu diatasi Menkes karena reputasi yang sudah anjlok, seharusnya BGS secara kesatria mundur saja,” ujar Medrial dalam wawancara di Jakarta, Senin (16/6).
Medrial mengatakan Presiden Prabowo Subianto sudah seharusnya mengambil alih masalah ini.
Menurut dia, dunia kesehatan dan kedokteran sudah lama berada dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Keduanya hanya fokus pada mengobati, bukan mencegah penyakit.
Ia juga mengkritik dunia kesehatan dan kedokteran yang hari ini bukan untuk menyehatkan, tapi menjadikan masalah kesehatan sebagai industri yang hanya menguntungkan pemilik modal dan elite terkait saja.
“Pemerintah harus mengubah fokus dari mengobati menjadi mencegah sakit. Diikuti oleh program-program konkret untuk menciptakan pola hidup sehat. Dunia kedokteran juga harus dibenahi dengan memberi mereka insentif yang fair sehingga dapat menghentikan praktik-praktik pelanggaran etika kedokteran, praktik-praktik conflict of interest dan lain sebagainya,” kata pengamat yang juga menjadi anggota International Public Management Network ini.
Medrial termasuk salah satu orang yang tidak setuju dengan pengotakan bahwa seorang menteri kesehatan harus berasal dari dunia kedokteran saja. Menurut dia, manajemen itu bersifat universal.
“Jadi bisa dari mana saja yang penting punya leadership, kemampuan managerial yang mumpuni, punya visi kemasyarakatan yang baik, dan tentu berintegritas,” kata pria kelahiran Tawali, Sawahlunto, Sumatera Barat ini.
Sementara itu, pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah mengatakan perlu ada dialog terbuka antara Menkes Budi Gunadi Sadikin dan Guru Besar Kedokteran.
Ia menegaskan pentingnya partisipasi masyarakat, dalam hal ini para guru besar Fakultas Kedokteran, untuk dilibatkan dalam mengambil kebijakan.
"Karena kebijakan kesehatan ini kelihatan elitis dan cenderung dipaksakan, sehingga para dokter yang telah lama berkecimpung di bidang kesehatan diabaikan," kata Trubus dihubungi secara terpisah.
Namun, di sisi lain, kebijakan pemerintah juga tidak selamanya salah. Trubus menyebut aturan pemerataan dokter dan dokter spesialis ke daerah 3T memang dibutuhkan.
Selama ini, dokter mengundurkan diri dari jabatan jika ditugaskan ke daerah 3T. Padahal pemerintah memiliki tanggung jawab untuk pemerataan kesehatan.
"Para guru besar juga bisa menyumbang pemikiran untuk mencari solusi hal ini," katanya.
Sebelumnya, para guru besar Fakultas Kedokteran dari seluruh Indonesia menyatakan tidak bisa mempercayai kredibilitas Budi Gunadi yang dianggap menurunkan mutu sistem pendidikan kedokteran dan kesehatan nasional.
"Kami tidak lagi dapat mengembalikan kepercayaan kami kepada Menteri Kesehatan untuk memimpin reformasi dan tata kelola kesehatan yang inklusif, adil, dan berlandaskan bukti," ujar puluhan guru besar yang membacakan deklarasi di aula Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (12/6). (Z-1)
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melontarkan kecaman keras atas insiden kekerasan yang menimpa dr. Syahpri Putra Wangsa, Sp.PD, di RSUD Sekayu
Menkes minta RS Maranatha terus melakukan inovasi. Rumah sakit ini harus berkembang, untuk memberikan pelayanan kesehatan masyarakat,"
Setiap siswa akan menjalani sejumlah pemeriksaan kesehatan seperti mata, gigi, dan darah. Untuk siswa SD ada 13 item pemeriksaan, SMP 15, dan SMA 15 yang dicek.
MENTERI Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan bahwa saat ini terdapat gap dokter spesialis sebesar 70 ribu orang selama 10 tahun ke depan.
Padahal, peran dan posisi molegium dalam sistem pendidikan kedokteran sangat krusial dan menyangkut langsung mutu pelayanan kesehatan masyarakat.
MENTERI Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti membenarkan bahwa pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis (CKG) siswa di lingkungan sekolah akan dimulai pada Agustus 2025.
Menurut Mendikti-Saintek, anak muda memiliki kekuatan besar mengubah masa depan bangsa. Mahasiswa ialah kelompok elite yang memiliki peluang untuk mendorong percepatan kemajuan bangsa.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melontarkan kecaman keras atas insiden kekerasan yang menimpa dr. Syahpri Putra Wangsa, Sp.PD, di RSUD Sekayu
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh keluarga pasien terhadap seorang dokter spesialis di RSUD Sekayu, Syahri Putra Wangsa.
PEMERINTAH mendorong percepatan pembangunan layanan kesehatan yang merata di seluruh wilayah Indonesia seperti Cek Kesehatan Gratis (CKG)
MENTERI Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan bahwa saat ini terdapat gap dokter spesialis sebesar 70 ribu orang selama 10 tahun ke depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved