Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Menkes Akui Masih Terjadi Perbedaan Data PBI JKN

M Iqbal Al Machmudi
15/7/2025 19:01
Menkes Akui Masih Terjadi Perbedaan Data PBI JKN
Tangkapan layar-Menkes Budi Gunadi Sadikin.(Antara)

MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui masih muncul perbedaan data peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan antarkementerian dan lembaga.

"Data PBI ini tidak pernah tau yang benar mana yang enggak antara data dari Kemenkes, Kemensos, Dukcapil tidak pernah sama," kata Budi dalam RDP di Komisi IX DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (15/7).

Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Sosial, Badan Pusat Statistik dan BPJS Kesehatan akan melaraskan atau seragamkan data yang lebih update.

"Ini mumpung menterinya temenan dan kepala BPS juga berteman berniat membereskan ini. Karena setiap tahun kena audit BPK, menkesnya dikejar-kejar BPJS Kesehatan, dan berdampak hingga rumah sakit," ujarnya.

Setelah dilihat memang ada banyak titik rekonsiliasi data. Budi menyebut antar kementerian sudah setuju data hanya di BPS yang namanya Data Tunggal Ekonomi Nasional (DTSN). Sebelumnya data ada di Kemensos, Kemenkes, BPS, dan BPJS Kesehatan.

"Kementerian/lembaga boleh melakukan pemutakhiran data tapi tetap kembali ke BPS. Semuanya setuju disimpan di BPS dan BPS hanya satu-satunya sumber data valid untuk PBI," ungkapnya.

Sementara untuk pemutakhiran data bantuan subsidi bisa disentralisasi di Kementerian Sosial karena bisa mengeluarkan produk aturan alam bentuk SK.

"Kemensos bisa manggil Kemenkes, Dukcapil, BPJS, dan sumber lain untuk memutakhirkan data setiap bulan," ucapnya.

Nantinya Kemensos mengumpulkan data dari Dukcapil dan BPJS Kesehatan kemudian diolah di DTSEN BPS menjadi data basis baru dan data itu digunakan oleh kemensos melalui SK. Kemenkes tidak akan melakukan pengecekkan apapun lagi.

"Dengan demikian tidak akan ada lagi perbedaan basis data antara BPJS, Kemenkes, Kemendagri, Kemensos, dan BPS dan datanya sentral di BPS dan setiap bulan dilakukan adjustmenya," pungkasnya. (Iam/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik