Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEKOLAH dan guru menjadi penggerak utama literasi jaminan sosial pelajar di seluruh Indonesia. Untuk itu, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Agama (Kemenag), Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan menyelenggarakan program bertajuk “Sosialisasi Implementasi Modul P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)" kepada perwakilan guru dan siswa se Indonesia secara hybrid di Jakarta, Rabu (20/3).
Modul P5 ini dirancang untuk dapat memberikan edukasi literasi kepada pendidik jenjang SMA dengan 9 aktivitas yang saling berkesinambungan. Melalui modul ini diharapkan siswa-siswa SMA dapat menerapkan ilmu yang didapat dan mengetahui isu pentingnya literasi perlindungan jaminan sosial, klasifikasi, manfaat dan dampak ketika tidak adanya literasi jaminan sosial.
“Kita semua turut serta mendorong internalisasi jaminan sosial dalam dunia pendidikan, di antaranya melalui modul projek penguatan profil pelajar pancasila muatan jaminan sosial. Sekolah dan guru menjadi penggerak di dalam modul ini, kan kontak mereka lebih banyak dengan generasi muda,” jelas Ketua DJSN Agus Suprapto dalam sambutannya.
Baca juga : BPIP Gelar Diklat Pengajar PIP Berbasis Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila
Agus menambahkan harapan dari modul P5 ini dapat terus memperluas pemahaman pelajar akan pentingnya jaminan sosial serta mempersiapkan diri dalam menghadapi risiko sosial yang dimulai dari kelas 10 tingkat SMA, SMK dan SMA/Sederajat.
Disisi lain, BPJS Ketenagakerjaan memiliki tren peserta aktif yang cenderung naik dalam kurun waktu 2015 hingga 2024 dengan programnya yang meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).
“Dari sisi kepesertaan ini kita berharap dengan adanya format pendidikan semacam ini akan makin menginternalisasi masa depan kita. Sehingga, semua masyarakat Indonesia akan terlindungi, tidak hanya pekerjanya saja tapi juga keluarganya.” tambahnya.
Baca juga : Hadir di Kongres PGRI, Presiden Soroti Kasus Perundungan di Sekolah
Sejalan dengan apa yang disampaikan Agus, Kemenko PMK yang diwakili Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial, Prof. Nunung Nuryanto mengungkapkan melalui pemahaman sejak dini mengenai konsep gotong royong dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) menjadi salah satu strategi dalam memperkuat pemahaman jaminan sosial.
“Melalui pemahaman sejak dini tentang konsep gotong royong dalam SJSN menjadi salah satu strategi dalam memperkuat pemahaman jaminan sosial. Sehingga saat nanti anak didik menjadi peserta jaminan sosial dapat mengikuti dengan penuh tanggung jawab,” jelasnya.
Pihaknya menambahkan kolaborasi menjadi fondasi kuat dalam revolusi literasi jaminan sosial di dunia pendidikan. Keyakinan kuat literasi dan implementasi jaminan sosial akan memberikan dampak positif membangkitkan semangat yang signifikan, menginspirasi serta mewujudkan masa depan yang lebih cerah dan berkeadilan.
Baca juga : Tingkatkan Peran Guru dalam Penanganan Kekerasan Seksual di Sekolah
“Kolaborasi ini tidak hanya langkah awal tetapi fondasi kuat dalam revolusi literasi jaminan sosial bagi dunia pendidikan. Tentu saja dengan keyakinan yang kuat literasi dan implementasi jaminan sosial akan memberikan dampak positif yang signifikan dapat membangkitkan semangat, menginspirasi serta mewujudkan masa depan yang lebih cerah dan berkeadilan,” tambahnya.
Menutup keterangannya kepada pers, Deputi Bidang Learning and Development BPJS Ketenagakerjaan, Suwilwan Rahman mengatakan pihaknya tidak berhenti pada peluncuran modul ini, tetapi juga akan terus mendukung implementasi dan evaluasi berkelanjutan. Dalam hal ini, kerja sama dengan berbagai pihak baik dari sektor publik maupun swasta akan terus diperkuat, demi mencapai tujuan bersama menciptakan masyarakat yang adil, sejahtera, dan berkeadilan sosial.
“Modul ini sudah sangat komplit, dan semoga bermanfaat seperti yang direncanakan. Kita akan memastikan anak-anak generasi muda memahami betul peran jaminan sosial ketenagakerjaan, kelak mereka akan terjun di dunia pekerjaan yang mensyaratkan kerja giat dan keras, tidak perlu khawatir alias bebas cemas karena ada perlindungan jaminan sosial pekerja dari BPJS Ketenagakerjaan,” tutup Suwilwan Rachmat. (RO/Z-10)
Kondisi kesejahteraan guru secara umum, saat ini masih terbilang rendah dan belum sebanding dengan pengabdian yang mereka berikan.
PEMERINTAH telah menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 7 Tahun 2025 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah.
Satriwan menekankan bahwa Permendikdasmen 7/2025 ini secara egaliter memberikan kesempatan yang sama untuk membuat guru dapat menjadi kepala sekolah.
Program ini akan menyasar guru berusia 50-55 tahun dan akan mendapatkan keistimewaan karena pengalaman mengajar mereka yang sudah lama.
Tunjangan sebesar Rp1,5 juta per bulan diberikan bagi guru dan tenaga kesehatan yang bertugas di pulau-pulau yang lebih dekat.
Raco merupakan guru SD sekaligus ranger sambilan yang menjadi tulang punggung literasi di Pulau Komodo.
Pratikno menambahkan bahwa tantangan ke depan akan semakin berat dalam menghadapi perkembangan teknologi termasuk bagi dunia pendidikan.
Catur Brata Penyepian Amati Geni, Amati Karya, Amati Lelungan, dan Amati Lelaungan merupakan bentuk pengendalian diri, introspeksi, serta kesadaran terhadap hubungan manusia dengan alam.
Pertama, Menko PMK Pratikno mengunjungi Bandara Soekarno-Hatta untuk mengecek langsung pelayanan bagi penumpang yang akan mudik menggunakan pesawat.
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin ajak masyarakat dukung UMKM.
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyebut daerah yang terdampak bencana banjir Jabodetabek perlahan sudah berangsur pulih.
"Biayanya nol rupiah, semua ditanggung oleh negara. Ini adalah hadiah ulang tahun dari pemerintah."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved