Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena La Nina yang telah berlangsung selama empat tahun terakhir kini akan kembali menguat dan menyapa Indonesia pada Juli 2024. Kondisi ini bisa berdampak pada peningkatan hujan di sebagian wilayah Indonesia dan musim kemarau lebih mundur dari perkiraan sebelumnya.
“Model prakiraan iklim jangka panjang dari beberapa lembaga pengkajian iklim internasional mengindikasikan kemungkinan La Nina akan berlangsung setelah triwulan ketiga yaitu Juli, Agustus, September 2024, berbagi wilayah Indonesia berpotensi beralih menjadi La Nina lemah,” ujar peneliti Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Fachri Radjab di Jakarta pada Selasa (19/3).
Sementara itu, sampai dengan awal Maret ini El Nino masih terpantau aktif dan cenderung menuju fase netral pada akhir maret hingga awal april. Meski demikian curah hujan ekstrem telah menyapa beberapa wilayah yang mengakibatkan terjadinya berbagai bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
Baca juga : Sejumlah Wilayah Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sepekan ke Depan
Menurut BMKG, La Nina akan memicu kondisi lebih basah dibandingkan kondisi normal, sehingga meningkatkan risiko hujan ekstrem yang merugikan lahan pertanian serta memicu potensi berkembangnya hama dan penyakit tanaman. Hal itu ditandai dengan indeks ENSO (El Nino Southern Oscillation) setidaknya -0,5 derajat celcius dari rata-rata selama setidaknya tiga bulan berturut-turut.
“Jika Indeks ENSO ini diukur dari penurunan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik dekat zona ekuator atau Nino 3,4 dibandingkan perairan sekitarnya. Namun sebaliknya, semakin positif atau panas suhu permukaan laut di perairan ini, yang terjadi adalah El Nino,” ujar Fachri.
Fachri mengatakan berdasarkan prediksi Musim Kemarau tahun 2024, terdapat 282 Zona Musim (ZOM) atau sekitar 40% ZOM yang mengakibatkan waktu awal musim kemarau terjadi kemunduran atau lebih lambat dari rata-ratanya.
Baca juga : El Nino dan La Nina, Bedanya Dimana?
“175 ZOM atau sekitar 25% ZOm yang awal musim kemaraunya ‘sama dengan rata-ratanya’ dan 105 ZOM atau 15% ZOM yang awal musim kemaraunya maju atau lebih cepat dari rata-ratanya,” ujarnya.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa La Nina selalu biasanya akan menyusul pada setiap terjadinya El Nino, fenomena iklim yang terjadi saat anomali suhu muka laut mengalami kenaikan. Hal ini menyebabkan musim kemarau terjadi lebih ekstrem dan berkepanjangan.
“Hingga awal Maret 2024, pemantauan terhadap anomali iklim global di Samudra Pasifik menunjukkan El Nino moderat masih berlangsung dengan nilai indeks 1,59. Sedangkan di Samudra Hindia, pemantauan suhu muka laut menunjukkan kondisi IOD Netral,” katanya dalam keterangan di situs resmi, dikutip Selasa (19/3).
Baca juga : BMKG: Bencana Hidrometeorologi Basah Masih Berpotensi di Sejumlah Daerah
Lebih lanjut, Dwikora menjelaskan bahwa kondisi Indian Ocean Dipole (IOD) diprediksi akan tetap netral setidaknya hingga September 2024. Sementara untuk kondisi suhu muka laut di Indonesia, diprediksikan berada dalam kondisi yang lebih hangat, dengan kisaran +0.5 - +2.0 derajat celcius lebih hangat dari kondisi normalnya. Dia pun meng imbau semua pihak agar mewaspadai peningkatan curah hujan.
“Pemerintah daerah dapat lebih optimal melakukan penyimpanan air pada akhir musim hujan ini untuk memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya di masyarakat melalui gerakan memanen air hujan,” katanya.
Selain itu ujar Dwikora, tindakan antisipasi diperlukan pada wilayah yang diprediksi mengalami musim kemarau atas normal (lebih basah dari biasanya) terutama untuk tanaman pertanian atau hortikultura yang sensitif terhadap curah hujan tinggi.
Baca juga : BMKG Sebut La Nina Tingkatkan Curah Hujan 40%
Terpisah dalam keterangan resminya, Institute for Climate and Society (IRI) mengatakan intensitas La Nina diperkirakan akan terus menguat hingga akhir tahun dengan angka suhu permukaan laut pada September-Oktober-November.
“Peluang klimatologisnya (La Nina) mencapai musim panas boreal 2024 (Juni-September), La Nina menjadi kategori yang paling mungkin terjadi pada Juli-September 2024 dan seterusnya,” tulis keterangan resmi IRI.
La Nina merupakan anomali suhu di wilayah yang sama yang lebih dingin dari normalnya (-0,5 derajat atau lebih). Dampaknya buat Indonesia adalah hujan lebih sering, risiko banjir, suhu udara lebih rendah di siang hari, dan lebih banyak badai tropis. IRI menjelaskan munculnya La Nina terjadi setelah El Nino menjadi netral (di bawah 0,5 derajat C hingga 0 derajat C). (Z-6)
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Senin 16 Juni 2025. Sebagian kawasan ibu kota diramalkan hujan dengan intensitas ringan pada sore dan malam hari.
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk Jumat, 13 Juni 2025. BMKG memperingatkan adanya potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat melanda berbagai wilayah
“Jangan main hujan, nanti sakit.” Kalimat ini kerap terdengar dari orang tua saat musim hujan tiba. Tidak sedikit yang mengaitkan hujan langsung sebagai penyebab anak pilek, demam, atau flu
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode 12 Juni 2025. Sebagian besar kawasan ibu kota diramalkan diguyur hujan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Sabtu 7 Juni 2025. Sebagian besar kawasan ibu kota diprediksi dilanda hujan.
Awalnya, pembagian sembako gratis sebanyak 500 paket dari Kasad berlangsung tertib. Namun tidak lama lokasi tempat pembagian sembako diguyur hujan lebat.
Usulan ini didasarkan pada data BMKG yang memprediksi puncak musim kemarau akan berlangsung pada Juli-Agustus mendatang
STOK beras di gudang Bulog akhirnya menembus 4 juta ton yang berhasil tercapai pada 29 Mei 2025. Dari jumlah itu 2,4 juta ton di antaranya berasal dari serapan gabah/beras produksi domestik.
Prediksi ini disampaikan oleh Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya, berdasarkan analisis iklim dan zona musim (ZOM) di daerah tersebut.
MENGANTISIPASI dampak musim kemarau yang mulai dirasakan warga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara, menyalurkan bantuan air bersih.
Kemarau basah yang tengah terjadi membuat sebagian besar wilayah Indonesia masih akan dilanda hujan deras. Begitu juga dengan prakiraan cuaca BMKG pada Senin, 26 Mei 2025 hari ini.
WILAYAH Indonesia saat ini memasuki pancaroba atau pola peralihan dari musim hujan ke fase awal musim kemarau. Sehingga jangan heran jika hujan masih mengguyur sejumlah daerah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved