Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH tengah mengkaji skema pinjaman lunak yang terbaik untuk meningkatkan akses pendidikan tinggi bagi kelompok menengah ke bawah. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Prof Warsito menjelaskan skema pinjaman lunak ini sedang dirancang dengan seksama untuk menghindari risiko gagal bayar.
"Kita harus berkaca pada program Kredit Mahasiswa Indonesia (KMI) pada 1980-an yang tidak berjalan. Salah satu faktor utamanya adalah sulitnya pengembalian dana dari para mahasiswa setelah lulus kuliah," ujarnya dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema Biaya Kuliah Tinggi, Pinjaman Pendidikan Jadi Solusi?, Senin (18/3).
Warsito menuturkan skema ini dirancang untuk mengurangi beban finansial dengan menawarkan pinjaman yang dapat dikembalikan setelah lulusan mendapatkan pekerjaan yang layak.
Baca juga : Menko PMK Ajak Mahasiswa Perkuat Revolusi Mental
Skema ini diharapkan dapat membantu mengatasi rendahnya Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Tinggi (APK-PT) Indonesia pada 2024 sebesar 39,37%, di bawah rata-rata global sebesar 40%.
“Ini merupakan pendekatan yang lebih fleksibel dibandingkan dengan pinjaman konvensional yang membebankan bunga tinggi dan sering kali tidak mempertimbangkan kondisi finansial peminjam setelah lulus,” paparnya.
Warsito optimistis skema pinjaman lunak akan lebih mudah dilunasi dibandingkan skema kredit dengan bunga tinggi. Menurutnya, inisiatif ini juga dapat mengatasi masalah tunggakan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan angka putus kuliah yang cukup tinggi di Indonesia.
Baca juga : New Hope Scholarship by Cleansheet Tumbuhkan Mahasiswa WIrausaha dan Mandiri
"Ibaratnya kalau kuliah 4 tahun, jadi tahun kedua setelah lulus itu mulai melakukan pembayaran dengan berbagai skenario tentu," imbuh dia.
Warsito juga menekankan pentingnya konvergensi data dan regulasi perbankan untuk memastikan bahwa skema pinjaman lunak ini tepat sasaran dan dapat diakses oleh mereka yang membutuhkannya. Inisiatif pemerintah yang telah memiliki satu data terintegrasi saat ini menjadi penting, sehingga pelacakan dan penagihan pinjaman setelah dapat dilakukan dengan mudah. Hal ini meminimalisasi risiko gagal bayar.
"Hal ini juga akan memungkinkan pemerintah untuk memantau kemajuan peminjam dan memberikan bantuan yang diperlukan jika mereka mengalami kesulitan dalam pembayaran," ucapnya.
Dalam kasus peminjam tidak mampu membayar kembali pinjaman mereka, ia melanjutkan, pemerintah siap untuk memberikan bantuan ekstra, termasuk beasiswa, sebagai bagian dari tanggung jawab sosialnya.
Baca juga : Butuh Kolaborasi untuk Cari Solusi Persoalan Biaya Kuliah yang Tinggi
“Pemerintah juga akan menjajaki kerja sama dengan ikatan alumni dan lembaga filantropi untuk memastikan tata kelola yang efektif dan pengembalian dana yang lancar,” terangnya.
Warsito juga menekankan integritas dan tanggung jawab sebagai nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia. Ini tercermin dalam desain skema pinjaman lunak, yang tidak hanya bertujuan meringankan beban finansial, tetapi juga untuk membangun kepercayaan dan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan warganya.
Dengan dukungan regulasi yang kuat dan kerja sama antara pemerintah dan sektor non-pemerintah, diharapkan skema ini dapat meningkatkan APK-PT dan membantu Indonesia mencapai target pendidikan nasionalnya. "Inisiatif pinjaman lunak ini diharapkan dapat membuka jalan bagi generasi muda untuk meraih pendidikan yang lebih baik dan masa depan yang lebih cerah," pungkasnya. (H-2)
Jika mahasiswa baru merasa keberatan terhadap penempatan kelompok UKT, dia menekankan bahwa PTN dan PTN-BH harus mewadahi peninjauan ulang kelompok UKT
Ma’ruf menerangkan perguruan tinggi memiliki peran krusial dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.
PASCA–pengumuman Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) para calon mahasiswa yang lolos seleksi sedang mempersiapkan diri untuk masuk ke perguruan tinggi.
Komisi X DPR RI sudah mengundang Kemendikbudristek untuk mengadakan rapat.
Semestinya, ketika ada permasalahan UKT mencuat, pemerintah langsung memberikan solusi.
Para wakil dari suporter sepak bola seluruh Indonesia akan berkumpul untuk melakukan rembuk nasional, pada 23-24 Oktober 2022 di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jatim.
ADA tiga akronim yang sering dipahami secara rancu, yaitu perlinsos (perlindungan sosial), bansos (bantuan sosial), dan jamsos (jaminan sosial).
Berdasarkan kunjungannya, Muhadjir mendapatkan beberapa temuan yaitu masih banyak warga Kampung Bongol yang belum mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah
Kunjungan takziah Muhadjir dilakukan usai meninjau langsung TKP tembok roboh di MTsN 19. Setelah dari madrasah, dia kemudian menyempatkan untuk langsung takziah ke rumah almarhum Dicka
Sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) Jakarta diduga terlibat praktik judi online
ACPHEED yang salah satunya telah didirikan di Indonesia harus memperkuat kemampuan regional ASEAN untuk kesiapsiagaan, pencegahan, deteksi dan penilaian risiko
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved