Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Butuh Kolaborasi untuk Cari Solusi Persoalan Biaya Kuliah yang Tinggi

Andhika Prasetyo
07/3/2024 22:05
Butuh Kolaborasi untuk Cari Solusi Persoalan Biaya Kuliah yang Tinggi
Ilustrasi(IT PLN)

Direktur Jender Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemendikbudristek, Nizam, mengatakan butuh kolaborasi seluruh pihak untuk mengatasi persoalan tingginya biaya kuliah di Indonesia.

Pemerintah, ia menjelaskan, sedianya sudah melakukan berbagai upaya untuk membantu masyarakat kelas bawah untuk dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Nizam mengungkapkan ada model pendanaan kuliah berkeadilan yang diterapkan bagi mahasiswa, sesuai dengan kemampuan ekonomi keluarga mereka. Bahkan untuk mahasiswa dari keluarga miskin/tidak mampu ada Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah yang anggarannya lebih dari Rp13 triliun.

Baca juga : Uni Eropa Beri Beasiswa Erasmus untuk 78 Mahasiswa Indonesia Kuliah di Eropa

Namun, program tersebut masih menyisakan lubang persoalan bagi masyarakat kelompok menengah. Mereka merasa berat untuk membiayai kuliah, namun juga tidak memenuhi syarat untuk mendapat KIP Kuliah karena tidak tergolong miskin.

"Ini yang perlu kita cari solusinya bersama, mencari skema pendanaan yang baik, yang tidak membuat mahasiswa terjerat utang seumur hidup,” tuturnya.

Pemerintah, kata Nizam, melalui Kementerian Keuangan sedang mengkaji skema pinjaman pelajar yang ramah dan tidak menyebabkan lulusan dijerat utang, serta tidak gagal bayar. Salah satu skema yang dikaji adalah Income Contingent Loans yang saat ini diterapkan di Australia, Inggris dan beberapa negara lain.

Baca juga : Jadi Kontributor Program DBI, Pemilik PT Rumah Tempe Raih Penghargaan

“Mudah-mudahan dengan skema tersebut, akses ke perguruan tinggi tidak lagi terkendala kemampuan ekonomi orangtua,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Bisnis Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia, Handayani, mengatakan perbankan dapat memfasiliatsi kebutuhan pembiayaan pendidikan dari tingkat awal hingga perguruan tinggi.

“BRI sebagai salah satu BUMN milik pemerintah dan go public, sebagai tanggung jawab, juga menaruh perhatian pada pendidikan. Kami menyalurkan bantuan untuk meningkatkan kompetensi SDM,” kata Handayani.

Baca juga : Pendaftaran Program KIP Kuliah Merdeka 2024 Resmi Dibuka

Terkait pinjaman daring atau online sebenarnya tidak salah, namun jika berbunga tinggi tentunya memberatkan peminjam. Berdasarkan data, kalangan pelajar juga ada yang terjerat pinjaman daring. Bahkan untuk kalangan guru termasuk tinggi, hingga 42%.

“Jadi kami berkomitmen untuk bisa memfasilitasi pemberian pinjaman dengan bunga yang dapat diterima atau affordable, supaya peminjam tidak terjerat dalam utang,” kata Handayani.

BRI siap mendukung seluruh kebutuhan ekosistem universitas/pendidikan tinggi. Khusus terkait mahasiswa, BRI dapat memberikan dukungan terkait dua aspek utama yaitu biaya pendidikan dan literasi keuangan.

Baca juga : Biaya Kuliah Mahal, Cak Imin : Kita akan Beri Kredit Mahasiswa

Wakil Ketua Forum Rektor Indonesia Didin Muhafidin mengatakan biaya kuliah tinggi tidak bisa terhindarkan. Sebab, biaya operasional kampus, khususnya perguruan tinggi swasta (PTS) terus meningkat dan dibebankan kepada mahasiswa. Biaya investasi juga meningkat dan tingkat inflasi tinggi.

“Kami berharap pemerintah daerah juga mulai menaruh perhatian pada perguruan tinggi di daerah Banyak hal yang bisa dilakukan, semisal dari pembedaan pajak bumi dan bangunan antara lembaga sosial dan bisnis. Pengurangan dari dana ini saja bisa membantu dialokasikan untuk mahasiswa,” kata Didin.

Rektor Universitas Yarsi Fasli Jalal juga menambahkan, secara makro, biaya untuk pendidikan tinggi di Indonesia sebenarnya masih rendah. Karena itu, perlu dilakukan penghitungan biaya riil pendidikan tinggi per program studi dan per wilayah. Lalu, ditentukan secara nasional berapa biaya yang akan dicapai dan cara rasionalitas mencapainya. (RO/Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya