Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERINGATAN hari peduli sampah nasional jatuh setiap 21 Februari mengangkat tema Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif. Menanggapi itu, Pakar dan Praktisi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dari IPB University Arif Sabdo Yuwono mengungkapkan, tema itu diharapkan dapat meningkatkan perhatian masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah plastik.
Beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian soal sampah plastik di Indonesia. Pertama, penanganan serius pada aspek landasan hukum tentang masuknya limbah plastik di Indonesia.
Menurut Arif, saat Ini Indonesia memang masih membutuhkan impor sampah plastik sebagai bahan baku industri dan telah diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan nomo 84 tahun 2019. Namun pada praktiknya, banyak limbah B3 yang ikut dalam impor sampah tersebut.
Baca juga : Indef Minta Aturan Larangan Jual Barang Impor di Bawah Rp1,5 Juta Segera Terbit
“Dengan demikian, perlu pengawasan ekstra ketat pada semua lini masuknya limbah plastik impor ini,” kata Arif saat dihubungi, Kamis (8/2).
Berdasarkan data yang diakes dari Visual Capitalist, Indonesia masuk dalam peringkat ke-7 sebagai negara yang mengimpor sampah plastik paling banyak di dunia pada 2020, dengan total impor mencapai 233.926.526 kilogram.
Adapun, negara-negara yang masuk 10 besar pengimpor sampah plastik di dunia antara lain Malaysia, Turki, Jerman, Vietnam, Belanda, Amerika Serikat, Polandia, dan Italia.
Baca juga : Indonesia Jadi Importir Sampah Plastik Terbesar Ke-7 Sedunia. Kok Bisa?
Di samping itu, Arif menilai perlu adanya penguatan pengawasan pada produsen untuk menjalankan peta jalan pengurangan sampah plastik dari hulu dengan mengganti kemasan-kemasan plastik sekali pakai. Menurut dia, pemerintah juga harus mengerahkan segala daya dan upaya untuk mengganti plastik sekali pakai di masyarakat.
“Yang didorong kan bukan hanya produsen. Konsumen juga wajib didorong dalam upaya pengendalian. Hampir selalu, bila plastik diganti oleh plastik yang lebih ramah lingkungan, harganya belum ekonomis sementara kebutuhan plastik terus meningkat,” pungkas dia.
Sebelumnya, Direktur Jenderal PSLB3 KLHK Rosa Vivien Ratnawati mengungkapkan, tema HPSN 2024 tersebut dilatarbelakangi dengan adanya persialan sampah plastik yang masih terus menjadi persoalan serius, baik secara nasional maupun internasional.
Baca juga : Produksi Jagung Cukup, Akademisi IPB: Jangan Sampai Impor untuk Persiapan 2024
“Pencemaran sampah plastik saat ini telah menjadi isu global karena sifatnya yang transnasional dan lintas batas,” kata Vivien dalam konferensi pers yang diselenggarakan Selasa di gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Selasa (6/2).
Menurut Vivien, United Nations Environment Programme (UNEP) menyatakan jumlah sampah plastik yang masuk ke ekosistem akuatik dapat meningkat hampir tiga kali lipat pada tahun 2040 apabila tidak ada upaya untuk mencegah polusi plastik.
Jumlah polusi plastik sekitar 9-14 juta ton pada 2016 berpotensi menjadi 23-27 juta ton pada 2040. Ancaman polusi plastik tersebut menjadi perhatian global dengan disepakatinya United Nations Environment Assembly (UNEA) Resolution 5/14 End plastic pollution: Towards Internasional Legally Binding Instrument. Resolusi 5/14 memberi mandat kepada UNEP Executive Director untuk melaksanakan Intergovernmental Negotiating Committee (INC) guna menyusun international legally binding instrument (ILBI) on plastic pollution, including in the marine environment.
Baca juga : Keputusan Impor Beras Dinilai tidak Masuk Akal
Di Indonesia sendiri ada sebanyak 12,87 juta ton sampah plastik pertahunnya di Indonesia. Adapun, pada 2025, KLHK menargetkan ada sebanyak 70% target pengurangan sampah plastik ke laut. Vivien menegaskan, ILBI bertujuan untuk menyusun kesepakatan global dalam mengatasi polusi akibat sampah plastik.
”HPSN 2024 merupakan momentum untuk memperkuat posisi Pemerintah Indonesia dalam ILBI on plastic pollution dan kesiapan dalam melaksanakan komitmen Zero Waste Zero Emission 2050,” ungkap Vivien.
Selain itu peringatan HPSN 2024 juga ditujukan untuk mendorong peran semua pihak baik pemerintah daerah, produsen dan masyarakat luas untuk mendukung pemenuhan target nasional dalam penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor limbah dan sampah.
Baca juga : Arif Satria Minta Angka BPS Jadi Patokan Sebelum Putuskan Impor
“Hal ini sebagai usaha bersama untuk memperkuat posisi sektor pengelolaan sampah sebagai pendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia sebagai manifestasi prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan yang memaduserasikan antara ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup. Sehingga diharapkan kita dapat mengatasi polusi plastik dengan cara produktif,” pungkas Vivien.
Peringatan HPSN 2024 diselenggarakan selama Bulan Februari dan Maret 2024 dan disebut sebagai Bulan Peduli Sampah Nasional 2024. Kegiatan utama dan puncak diselenggarakan langsung KLHK bekerja sama dengan pihak lain di berbagai tempat, sementara kegiatan pendukung diselenggarakan pihak lain secara mandiri selama Februari dan Maret 2024 antara lain oleh Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Produsen dan pelaku usaha lainnya, organisasi masyarakat sipil, komunitas, asosiasi, perguruan tinggi, mahasiswa, dan pelajar. Untuk memberikan pedoman pelaksanaan kegiatan KLHK telah menerbitkan Surat Edaran Menteri LHK tentang Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024.
Lokasi Peringatan HPSN 2024 tersebar di berbagai tempat menyesuaikan jenis kegiatannya. Selain penyelenggaraan puncak Peringatan HPSN 2024 dan beberapa kegiatan utama, kegiatan pameran, dialog, dan talk show dilaksanakan di beberapa tempat di Jakarta dan sekitarnya, kegiatan Aksi Bersih Negeri dan Tanam Pohon dilaksanakan di seluruh Indonesia, dan kegiatan zero waste adventure camp dilaksanakan di salah satu Taman Nasional di Pulau Jawa.
Baca juga : Petani Spanyol Blokir Jalan untuk Hari Kedua
Kegiatan HPSN 2024 akan diakhiri dengan pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah Kompetisi Konten Kreatif HPSN 2024 pada pekan keempat Maret 2024 di Gedung Manggala Wanabakti. (Z-3)
Benarkah hukum masih dijadikan alat pemukul dan sarana penindas? Betulkah ada yang meng-order Kejagung untuk menerungku Tom?
Jika nilai tukar dolar AS terus meningkat, perajin tahu harus mencari strategi agar produksi tidak terhenti.
Citroën merupakan merek pertama dan satu-satunya di Indonesia yang saat ini memperoleh persetujuan keikutsertaan program BEV dan fasilitas impor
PULUHAN ribu ton garam rakyat di Cirebon, Jawa Barat, saat ini hanya menumpuk di tempat penyimpanan.
DUA negara superpower, Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, kini tengah menghadapi tekanan ekonomi yang amat berat.
MEMASUKI usia ke-79 setelah merdeka, ada banyak tantangan yang harus dihadapi bangsa Indonesia.
Dari 63 burung yang sudah mati, hasilnya, ditemukan hampir 1.200 potongan plastik dalam sistem pencernaan semua burung, yang umumnya jenis mikrofiber.
Bahkan partikel plastik yang sangat kecil itu mendorong pembentukan biofilm, komunitas mikroba, termasuk patogen, yang membentuk lapisan berlendir di permukaan
KLHK meminta pemerintah daerah melakukana antisipasi dengan menyiapkan tempat-tempat sampah yang memadai di daerah ramai pemudik.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meminta masyarakat, terutama para pemudik, tidak menggunakan barang-barang sekali pakai seperti plastik atau styrofoam.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal melarang tempat-tempat perbelanjaan menggunakan kantong plastik sekali pakai. Aturan tersebut berlaku efektif 1 Juli 2020.
Jika tidak ada perubahan, pergub akan melarang seluruh bentuk penggunaan plastik belanja sekali pakai baik di retailer modern hingga pasar tradisional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved