Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
Penelitian terbaru memicu kekhawatiran global setelah ilmuwan menemukan sekitar 27 juta ton nanoplastik mengambang dan tersuspensi di Samudra Atlantik Utara. Temuan ini mengungkap dimensi baru dari krisis plastik laut—lebih kecil, lebih tersembunyi, dan jauh lebih sulit ditangani.
Peneliti dari Royal Netherlands Institute for Sea Research (NIOZ) dan Universitas Utrecht menggunakan teknologi termal dan spektrometri massa canggih (TD-PTR-MS) untuk mengukur kandungan nanoplastik di 12 titik laut dari permukaan hingga kedalaman 200 meter. Mereka mendeteksi kandungan tinggi plastik jenis PET (botol air), PS (styrofoam), dan PVC (pipa), dengan konsentrasi mencapai 25 mg/m³ di dekat garis pantai.
“Angka ini setara atau bahkan melampaui jumlah makroplastik dan mikroplastik yang selama ini diketahui mengapung di seluruh Samudra Atlantik,” kata Dr. Heather Leslie, salah satu peneliti senior Royal Netherlands Institute for Sea Research.
Partikel nanoplastik berukuran di bawah 1 mikrometer ini dapat dengan mudah masuk ke tubuh plankton, ikan, bahkan manusia. Karena ukurannya yang ekstrem kecil, pembersihan laut secara fisik hampir mustahil dilakukan.
Lebih mengejutkan, partikel plastik jenis PE dan PP (umumnya dari kantong plastik dan tutup botol) hampir tidak ditemukan. Para ilmuwan menduga partikel ini telah tenggelam atau hancur secara kimia sebelum sempat terdeteksi.
Penemuan ini menjadi titik balik dalam pemahaman ilmiah mengenai “plastik yang hilang” di lautan—sebuah fenomena di mana sebagian besar dari miliaran ton plastik yang diproduksi tidak pernah terdata di permukaan laut.
“Nanoplastik adalah musuh tak terlihat. Mereka tak hanya mencemari ekosistem, tapi juga berpotensi masuk ke rantai makanan manusia,” ujar Prof. Dick Vethaak dari Utrecht University.
Pakar lingkungan menuntut aksi global lebih agresif, mulai dari pengurangan produksi plastik hingga pengembangan sistem monitoring baru untuk partikel nano. (Z-10)
Sumber:
Tim peneliti dari Graz University of Technology mengembangkan metode inovatif untuk mendeteksi partikel nanoplastik dalam cairan tubuh manusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved