Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Ibu memiliki multi peran yang tak ternilai dalam menjaga keutuhan keluarga - baik sebagai ibu rumah tangga maupun ibu bekerja. Keputusan seorang ibu untuk bekerja atau tidak bekerja dipengaruhi oleh berbagai faktor dan berpotensi menimbulkan stres yang tanpa disadari dapat menular pada anak dan berdampak negatif pada pola pengasuhan, pemenuhan kebutuhan anak, dan pembentukan kelekatan emosional antara ibu dan anak semakin terbatas.
Baca juga : Penuhi ASI untuk Bayi, Seorang Ibu Perlu Dukungan Suami dan Keluarga
Hal ini menjadi isu serius yang terus berkembang di kalangan ibu, di mana, porsi perhatian dan kasih sayang ibu terhadap anak menjadi kurang optimal sehingga dapat berimbas pada tumbuh kembangnya.
Baca juga : Ini Kiat Memilih Mainan dan Permainan untuk Anak di Tiap Usia Menurut Psikolog
Selain itu, kecemasan ibu dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti: munculnya ragam penyakit baru yang dapat menimpa anak, tumbuh kembang anak yang kurang baik, ketidakhadiran ibu di momen-momen berharga anak, penggunaan gadget terlalu dini pada anak, hingga kekhawatiran akan waktu yang berkualitas bersama anak semakin berkurang - mengganggu pikiran para ibu di Indonesia, baik yang bekerja maupun ibu rumah tangga.
Dilema pun dirasakan oleh Gina, seorang ibu yang memiliki anak usia 2 tahun dan bekerja sebagai akuntan di Jakarta, “Di tengah kesibukan yang saya jalankan, membuat kedekatan dengan anak kurang maksimal ya, karena ketika bekerja, saya dan suami sepakat menitipkan anak kami ke daycare. Walau selalu menyempatkan memeriksa kondisinya melalui komunikasi dengan pengasuh di daycare, rasanya berbeda, karena hanya bisa memantau dari jauh di waktu yang terbatas.”
“Ketika seorang ibu memilih bekerja, perlu disadari bahwa akan ada tantangan tersendiri. Data menunjukkan, meski keterlibatan ayah dalam proses pengasuhan meningkat, ibu tetap memegang porsi dan peranan yang lebih besar terkait kebutuhan anak dan domestik. Oleh sebab itu, penting bagi para ibu modern untuk menyadari dan menerima: tidak bisa semua yang kita harapkan sempurna di waktu bersamaan. Di waktu tertentu, anak menjadi prioritas, di waktu lain, pekerjaanlah yang jadi prioritasnya,” jelas Orissa Rinjani, Educational Psychologist.
Baca juga : Penuhi ASI untuk Bayi, Seorang Ibu Perlu Dukungan Suami dan Keluarga
Kendala terkait pembagian waktu yang tepat untuk menciptakan bonding time bersama anak menjadi masalah utama yang dialami oleh kebanyakan ibu modern yang produktif di rumah sebagai ibu rumah tangga atau pun di luar rumah sebagai ibu bekerja: "Bagaimana saya bisa menguatkan bonding antara saya dan si kecil dengan waktu yang singkat namun tetap berkualitas?”.
Berikut beberapa tips bonding melalui skin-to-skin contact antara ibu dan anak sebagai pedoman para ibu modern:
1. Mulailah skin-to-skin contact sejak awal. Sejak mengandung hingga melahirkan, ibu memiliki ikatan emosional yang unik dengan masing-masing anaknya. Maka mulailah usapan atau pijatan lembut segera setelah masa kelahiran untuk membantu menguatkan ikatan emosional, sekaligus kehangatan yang dikenal dan akan diingat oleh anak.
Baca juga : Buku 'Cass By The Garden - Love & Forgive': Kisah Perjalanan Bisnis Cassiopea Yap
2. Jadwalkan ritual skin-to-skin secara rutin dan konsisten untuk meningkatkan bonding yang kuat dengan sang anak. Manfaatkan momen pagi dan sore hari setelah mandi, serta waktu sebelum tidur, lanjutkan dengan membalurkan balsam khusus bayi dan anak untuk memberikan kehangatan yang lebih lama pada area leher, dada dan perut di atas pusar searah jarum jam, ditambah dengan pijatan halus pada punggung. Cukup luangkan waktu 15-20 menit setiap hari, dapat membantu membangun kebiasaan sehat dalam keluarga dan menciptakan momen kebersamaan keluarga serta ikatan emosional antara ibu dan anak - kehangatan abadi yang berkesan.
3. Berbicara yang lembut pada anak, pilih waktu yang tenang dan perhatikan kenyamanan ibu dan anak selama sesi skin-to-skin. Hindari kebisingan atau kegaduhan yang dapat mengganggu momen tersebut, gunakan pakaian yang nyaman dan pastikan ruangan memiliki suhu yang nyaman bagi keduanya. Melalui usapan tangan ibu, ditambah dengan suara ibu, dapat memberikan rasa nyaman dan aman pada anak.
Ingatlah, bahwa setiap anak dan ibu memiliki kebutuhan yang berbeda. Yang terpenting adalah menciptakan momen skin-to-skin yang nyaman dan positif untuk semua pihak. “Sentuhan positif dari orang-orang terkasih, seperti menepuk, membelai, berpegangan tangan, menggelitik, memeluk, mencium dan membimbing anak secara fisik, terbukti dapat meningkatkan keintiman dan kedekatan psikologis dan fisik antar individu,” imbuh Orissa. Jadikan momen ini sebagai a touch to remember yang tak terlupakan dan tak tergantikan bagi anak. Kehangatan ini dapat menjadi fondasi rasa aman, percaya diri, dan warisan untuk anak di masa depan. (B-4)
Pemenuhan gizi yang cukup dan seimbang tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga sangat menentukan perkembangan kognitif, motorik, hingga sosial emosionalnya.
PEMENUHAN kebutuhan esensial anak usia dini harus terus dimaksimalkan. Kebutuhan esensial anak usia dini yakni meliputi asupan gizi, pendidikan, dan pola asuh yang tepat.
Kelainan celah langit-langit mulut juga berpengaruh pada proses mengunyah menyebabkan anak mengunyah makanan tidak dapat halus dan menelannya secara kasar.
WAKTU layar atau screen time perlu diberikan ke anak sesuai usia anak. Sebenarnya screen time bagus untuk perkembangan anak.
Urutan Perkembangan Anak yang Perlu Dipahami. Panduan lengkap tahapan tumbuh kembang anak. Pantau milestone penting, optimalkan potensi buah hati, dan atasi tantangan perkembangan.
Anak-anak yang menonton video pendek secara terus menerus dapat membuat lonjakan hormon dopamin dalam waktu yang terlalu cepat, yang bisa menyebabkan rentang fokus terganggu dan ketagihan.
Universitas Binawan menggelar acara pelepasan bagi 55 tenaga kesehatan profesional yang terpilih untuk mengikuti program beasiswa pengembangan karier internasional di Austria.
Era digital yang dinamis menuntut keterampilan yang tepat agar dapat bersaing di dunia kerja global.
Program studi pariwisata menjadi pilihan relevan bagi mereka yang tertarik berkarier di dunia pariwisata, perhotelan, dan industri terkait lain.
Pakar feng shui, Yulius Fang mengatakan, bahwa setiap shio memiliki peruntungannya sendiri.
Pakar feng shui, Yulius Fang mengatakan, bahwa setiap shio memiliki peruntungannya sendiri.
Pakar feng shui, Yulius Fang mengatakan, bahwa setiap shio memiliki peruntungannya sendiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved