Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BERMAIN adalah salah satu kegiatan utama yang memiliki manfaat bagi tumbuh kembang anak. Namun, jika tidak diarahkan dengan tepat, kegiatan bermain dapat menimbulkan perilaku dan kebiasaan buruk pada anak. Karena itu, orang tua harus bisa memilih jenis mainan dan permainan apa yang bisa dihadirkan untuk anak sesuai tahapan usianya agar dapat mendukung tumbuh kembangnya.
Psikolog Klinis dan Keluarga dari Universitas Gadjah Mada Pritta Tyas mengatakan ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua dalam membantu anaknya mendapat manfaat positif dan kegiatan bermainnya sehari-hari. Di antaranya mereka dapat memilih dan menyimpan alat permainan sesuai dengan usia dan tahap tumbuh kembangnya, terutama untuk anak usia dini 3 hingga 8 tahun.
Pritta dalam sebuah diskusi di Jakarta pada Selasa, (18/7), mengatakan ada beberapa bagian perkembangan anak. Salah satunya adalah bagian perkembangan kemampuan bahasa sehingga orang tua disarankan memilih permainan yang mendorong anak untuk aktif berbicara.
Baca juga: Tumbuhkan Karakter Resilien pada Anak dengan Permainan Konstruktif
"Misalnya, bermain pura-pura menjadi dokter, masak-masakkan, main jual-beli, pokoknya sesuatu yang membuat mereka bercerita, mengarang sesuatu, dan belajar mengkomunikasikannya," kata Pritta.
Bagian perkembangan anak yang tidak boleh terlewat adalah bagian sosial emosional anak yang dapat dibentuk salah satunya ketika orang tua menemani anak bermain dan menjalin keakraban terhadap mereka.
Berikut ini tips terkait memilih permainan dan mainan bagi anak-anak menurut Prita.
1. Orang tua dapat terlibat aktif dengan memilih permainan yang dapat merangsang sisi sosial dan emosional mereka. Misalnya, permainan dengan mobil-mobilan, rumah-rumahan, dan lainnya.
2. Orang tua dapat bermain bersama anak untuk meningkatkan kedekatan dengan mereka, sehingga anak memiliki kepercayaan dan menganggap orang tua memiliki pandangan yang sama dengan mereka.
3. Permainan pada anak juga perlu mengedepankan pertumbuhan motorik, baik motorik kasar maupun motorik halus pada mereka.
Baca juga: Bangun Ikatan dengan Anak di Era Digital Lewat Main Bersama
4. Untuk anak usia dini, durasi permainan dengan gerakan yang dibutuhkan minimal tiga jam per hari.
5. Supaya motorik pada anak tetap terstimulasi dengan baik, orang tua dapat mengajak anak melakukan permainan yang membutuhkan gerakan. Misalnya, bermain puzzle agar motorik halus pada anak tetap terlatih, atau bermain sepeda di sekitar perumahan.
Tips Menyimpan Mainan
Setelah memilih permainan yang sesuai dengan usia anak, langkah berikutnya yang harus orang tua perhatikan adalah menyimpan alat permainan. Menurut Pritta, anak usia dini memiliki keterbatasan dalam beberapa hal, seperti ukuran tinggi badan dan kekuatan fisik yang mereka miliki.
Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang dapat diperhatikan orang tua agar anak dapat dengan mudah menyimpan alat permainan mereka setelah digunakan.
1. Pertama, letakkan alat permainan anak di rak terbuka, sehingga mengundang anak untuk aktif bermain dan hindari meletakkan alat permainan dalam kotak tertutup.
2. Perhatikan tinggi rak mainan anak dan pastikan anak dapat dengan mudah mengambil dan mengembalikan mainannya, sehingga dapat melatih kemandirian anak. Jadi anak tidak akan kesulitan saat mengambil alat permainan miliknya.
3. Kategorikan permainan anak seperti pisahkan penempatan puzzle, alat prakarya, permainan sensori dan permainan lainnya. Tujuannya agar memudahkan anak untuk memilih alat permainannya dan merangsang suasana hati anak untuk bermain.
4. Orang tua dapat memberikan area bermain yang cukup luas bagi anak, seperti area di lantai. Pada beberapa jenis permainan, anak akan lebih leluasa bila memainkan permainan di lantai dibandingkan bermain dengan menggunakan meja dan kursi.
5. Hindari terlalu banyak penggunaan warna dalam dekorasi ruangan. Sebaiknya, gunakan warna yang nyaman pada mata anak dan tidak menimbulkan overstimulasi, seperti warna natural kayu, putih, atau warna lembut lainnya.
6. Orang tua juga dapat merotasikan atau mengganti alat permainan secara berkala. Hal tersebut dapat dilakukan jika anak terlihat bosan, merasa permainan tersebut terlalu mudah, atau sudah tidak tertarik memainkannya kembali.
(Ant/Z-9)
PASANGAN ganda campuran Indonesia Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu gagal ke final Badminton Asia Championships (BAC) 2025.
Perusahaan yang bergerak di industri hiburan, Timezone, menggelar kegiatan sosial bertajuk Cerita Seru Ramadan.
Aplikasi Jagat sepakat untuk mengubah format permainan berburu Koin Jagat setelah bertemu dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi).
Kemkomdigi memanggil Co-Founder Jagat, Barry Beagen, untuk menindaklanjuti laporan masyarakat. Pemanggilan tersebut berkaitan dengan aktivitas berburu koin dalam permainan Koin Jagat.
Psikolog Klinis Forensik dari Universitas Indonesia (UI), Kasandra Putranto, menyebut ada dampak kesehatan mental dari mengikuti permainan yang sangat kompetitif, seperti Koin Jagat.
Belakangan ini, fenomena permainan perburuan harta karun digital Koin Jagat tengah viral di platform media sosial TikTok. Ini penjelasan tentang permainannya.
Pelajari cara bermain kelereng dari A-Z! Panduan lengkap trik menang, aturan dasar, dan variasi permainan kelereng seru. Yuk, nostalgia & jadi jagoan kelereng!
Permainan Tradisional: Jenis & Manfaat bagi Anak. Lestarikan budaya! Kenali ragam permainan tradisional Indonesia & manfaatnya bagi tumbuh kembang anak. Seru, edukatif, dan menyehatkan!
MAINAN untuk anak-anak memang beragam dan bisa dipilah sesuai usia. Dalam memilih mainan anak tidak boleh sembarangan, sebab mainan juga bisa mendukung tumbuh kembang.
Permainan role play dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial, emosional, motorik, dan pemecahan masalah.
Area bermain Active Edu Fun yang dirancang khusus seperti Sally's Water Play Lab, Eddy's Organic Seed Pit, Carly's Giant Ball Pool dan Role Play Town yang unik.
Permainan tradisional lebih mengutamakan keintiman dengan teman bermain dan memfokuskan anak untuk berpikir strategis, serta membangun kerja sama tim.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved