Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
DALAM era digital yang semakin pesat, anak-anak semakin akrab dengan dunia gadget dan permainan online. Namun, penting bagi kita untuk memberikan mereka ruang untuk bermain dan belajar secara fisik serta sosial. Salah satu metode yang efektif untuk mendukung perkembangan anak adalah melalui permainan role play.
Saskhya Aulia Prima, psikolog klinis anak lulusan Universitas Indonesia, menyoroti betapa pentingnya permainan role play bagi perkembangan anak-anak. "Permainan role play sebenarnya bisa dimulai sejak usia dini, ketika anak-anak mulai belajar menggunakan benda secara simbolis. Permainan ini bukan hanya sekadar bermain, tetapi juga memberikan dampak besar bagi perkembangan sosial dan emosional anak," jelas Saskhya.
"Melalui role play, anak-anak dapat belajar bagaimana berinteraksi dengan orang lain, menghadapi situasi sosial, dan mengembangkan empati. Ini sangat penting, terutama di lingkungan urban seperti Jakarta, di mana anak-anak seringkali kekurangan waktu untuk aktivitas fisik dan sosial yang bermakna," tambahnya.
Baca juga : Pendidikan Vokasi Harus Siap Hadapi Tantangan Revolusi Industri
Role play juga membantu anak-anak mengembangkan keterampilan motorik, sensorik, serta pemecahan masalah, yang sangat relevan dalam teori kecerdasan ganda.
Saskhya menekankan orangtua sering kali menganggap permainan role play hanya sekadar hiburan. Padahal permainan ini membantu anak-anak mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan sosial dan emosional di kemudian hari.
“Dengan keterlibatan orangtua dan pendidik dalam permainan ini, anak-anak akan belajar kemandirian, kemampuan mengatasi konflik sosial, dan keterampilan komunikasi yang lebih baik,” tutupnya.
Baca juga : Temuan Panja Pembiayaan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
Menjawab kebutuhan itu, Kiztopia memperkenalkan konsep role play di setiap zona permainan mereka. Playground asal Singapura itu dirancang untuk anak 2-12 tahun.
Tony Ma, Co-Founder & Chief Development Officer Kiztopia, menjelaskan Kiztopia dirancang dengan pendekatan holistik yang menggabungkan nilai edukasi dan hiburan. "Setiap zona permainan di Kiztopia dipandu oleh delapan karakter yang memiliki nilai inti masing-masing. Anak-anak tidak hanya belajar melalui aktivitas fisik, tetapi juga melalui karakter-karakter ini yang tersedia secara online, memberikan pengalaman yang berkelanjutan."
Kiztopia menghadirkan 22 zona permainan yang dikembangkan secara khusus untuk meningkatkan keterampilan motorik, kreativitas, dan sosial anak-anak.
Tidak hanya mengembangkan kemampuan anak, peran orangtua juga dilibatkan dalam permainan. Dengan kebijakan tiket masuk yang mencakup satu anak dan satu orang dewasa, Kiztopia mendorong para orang tua untuk terlibat dalam waktu bermain anak-anak mereka, memperkuat ikatan keluarga dan menciptakan kenangan yang bermakna.
“Kami sangat bangga Kiztopia memilih Agora Mall sebagai lokasi gerai pertamanya di Indonesia. Kami yakin Kiztopia akan menjadi tempat bermain dan belajar yang ramah keluarga di pusat Jakarta,” ujar Alvin Gozali, Presiden Direktur Agora Mall. (Z-3)
PENDIDIKAN adalah hak dasar setiap anak sebagaimana dijamin dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Raperda Penyelenggaraan Pendidikan sebagai bentuk upaya pemerintah menjamin layanan pendidikan untuk semua anak usia sekolah.
TPPK yang dibentuk di setiap sekolah bertugas melakukan upaya pencegahan dan penanganan kasus kekerasan.
THEFI 2025 berawal pada 9 Agustus di Jakarta, lalu berlanjut di 10 Agustus di Bandung, 12 Agustus di Makassar, 14 Agustus di Surabaya, dan 16 – 17 Agustus di Medan.
DORONG pemanfaatan hasil TKA untuk kebutuhan evaluasi dan peningkatan kualitas pendidikan nasional, sehingga mampu melahirkan generasi penerus bangsa yang berdaya saing.
Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 kembali menghadirkan program unggulan bertajuk GIIAS Education Day pada Rabu (30/7) di ICE BSD City, Tangerang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved