Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
PSIKOLOG klinis dewasa lulusan Universitas Indonesia Tiara Puspita mengatakan self care atau rutinitas merawat diri untuk menjaga keseimbangan emosional harus dilakukan secara sadar dan tahu kapan untuk mengatur waktu sesuai kebutuhan.
"Self care adalah aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara sadar dan ada intensi untuk merawat diri dan menjaga keseimbangan untuk me-recharge diri. kita harus tahu kapan memprioritaskan waktu dan tidak terlalu maksa," kata Tiara, dikutip Kamis (1/2).
Ia mengatakan self care harus dilakukan secara sadar dan di tengah waktu yang dipunyai, namun tidak memaksakan diri melakukannya setiap hari.
Baca juga : Makan Bisa Jadi Cara Redakan Stres, Asal...
Semakin banyak aktivitas dan pekerjaan, maka semakin minim waktu dimiliki untuk melakukan perawatan diri yang mindfulness, maka itu perawatan diri yang singkat namun intens bisa menjadi cara meredakan stres.
Membagi waktu seperti meluangkan 10 menit untuk latihan pernapasan, berjalan dengan memperhatikan sekitar, dan bersyukur atas apa yang terjadi hari ini bisa menjadi cara untuk menjaga kesehatan emosional dan mental.
Cara lain juga bisa dilakukan seperti berolahraga dan makan makanan bergizi dan tidur teratur.
Baca juga : Ingin Mendongeng untuk Anak Anda? Ini yang Harus Diperhatikan
"Caranya kembali ke masing-masing individu, apa yang kita punya jadi self care tidak selalu harus mengeluarkan uang tapi sesuatu yang free juga bisa," katanya.
Konselor di Tiga Generasi dan International Wellbeing Center ini mengatakan self care bisa dilakukan berkala atau sebulan sekali dengan perencanaan saat tubuh sudah terasa selalu lelah, mulai gelisah, dan sensitif terhadap hal-hal kecil.
Tiara juga mengatakan terkadang seseorang tidak sadar dirinya sudah terlalu lelah secara mental sampai menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti masalah pencernaan, kulit sensitif, dan gatal-gatal.
Baca juga : Studi HCC: Orang Indonesia dengan Emotional Eater 2,5 Kali Berisiko Stres
Self care bisa dilakukan dengan perencanaan dan budgeting yang dilakukan setiap bulan, agar tidak mengganggu pengeluaran regular dan tidak menjadi masalah baru karena dana yang tidak terkontrol.
Jika seseorang tidak melakukan self care secara rutin, setiap ada masalah kecil akan selalu meledak-ledak dan tidak bisa mengontrol emosinya, yang akhirnya berdampak negatif terhadap dirinya sendiri serta keluarga dan lingkungan sekitarnya.
"Kalau jangka panjang bisa jadi stres kronis, jadi sakit secara fisik sampai opname, level tertingginya bisa jadi burnout, jadi kita harus mencegah burnout, luangkan waktu untuk diri kita, engga perlu lama-lama, main sama anak, pasangan, tapi tetap perlu ada waktu untuk diri sendiri," ucapnya.
Baca juga : Ini Penyebab Perempuan Rentan Jadi Korban Kekerasan
Tiara mengatakan baik laki-laki maupun perempuan sama-sama memerlukan perawatan diri atau self care, namun cara untuk memenuhi itu semua berbeda-beda masing-masing individu.
Laki-laki rentan mengalami depresi karena sulit untuk bercerita, sehingga sering mengalihkan dirinya ke hobi.
Sementara perempuan biasanya mengalihkan stresnya dengan berbelanja atau pergi bersama teman.
Baca juga : Kemacetan Picu Emosi dan Stres
Namun semua perlu direncanakan dan tetap disesuaikan dengan kebutuhan dan prioritas agar tidak menimbulkan masalah atau faktor stres yang baru. (Ant/Z-1)
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
Program kuliah gratis ini merupakan bentuk komitmen UI dalam memperluas akses pendidikan dan memberikan bantuan kepada tenaga kependidikan dan tenaga pendidik (dosen) di lingkungan UI.
ADVERTISING Week Festival (AWF) 2025 kembali hadir dengan rangkaian sesi AdTalks yang inspiratif dan menggugah semangat inovasi.
Kondisi perang dagang global membawa dampak signifikan bagi Indonesia, mulai rantai pasokan global, investasi hingga fluktiasi harga komoditas.
GURU besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Fatma Lestari mengungkapkan pentingnya inovasi dalam memperkuat sistem keselamatan dan kesehatan kerja.
Tim akademisi dari DRRC UI merilis buku yang membahas tentang risiko dari biological hazard dapat memberi pengaruh signifikan terhadap kesehatan masyarakat global.
Edukasi ini memberikan mereka keterampilan penting yang tidak hanya menyelamatkan nyawa, tapi juga mengajarkan mereka untuk peduli dan bertindak cepat dalam situasi darurat.
Menurut data dari McKinsey Health Institute pada July 2023, konsumen menghabiskan sekitar USD1,5 triliun per tahun untuk layanan dan produk self-care.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved