Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DI masa kehamilan, banyak perubahan dalam tubuh yang terjadi termasuk perubahan hormon-hormon yang meningkat menyesuaikan pada pertumbuhan janin.
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI) Cepi Teguh Pramayadi mengatakan hormon terbesar yang meningkat pada masa kehamilan adalah hormon estrogen, hormon progesteron, dan hormon beta Human Chorionic Gonadotropin (HCG).
Ia menjelaskan fungsi estrogen dalam kehamilan adalah untuk menebalkan dinding rahim agar aliran darah di dalam rahim bagus sehingga bisa menjadikan kehamilan yang sehat dan nantinya dapat meningkatkan kontraksi rahim saat melahirkan.
Baca juga: Ini Cara Menggunakan Testpack dan Waktu yang Tepat untuk Hasil yang Akurat
"Hormon esterogen biasanya mulai muncul dari usia 5 sampai 6 minggu yang dihasilkan oleh salah satu zat atau organ di indung telur, setelah lewat trimester pertama dia akan dihasilkan oleh plasenta atau ari-ari," jelas Cepi, dikutip Selasa (2/1).
Kadar estrogen yang meningkat, kata Cepi bisa dirasakan ibu hamil pada trimester awal dengan gejala mual muntah dan terkadang memengaruhi sulitnya buang air besar (BAB).
Di samping hormon estrogen yang meningkat juga akan ada peningkatan hormon lain yaitu prolaktin yang membuat ibu hamil merasakan payudara tidak nyaman karena membengkak yang menandakan dimulainya produksi ASI.
Baca juga: Perhatikan, Ini Tanda-tanda Hamil Sebelum Telat Haid
Namun, meningkatnya estrogen juga dapat menurunkan sistem imun yang dapat memperburuk penyakit yang sudah ada dan juga memperburuk suasana hati.
"Adanya perubahan mood, kemudian bisa lebih tahan terhadap stres tapi juga nafsu makan bisa menurun, ini kenapa bikin trimester pertama biasanya ibu-ibu jarang sekali naik berat badannya karena nafsu makannya turun," ucap Cepi.
Adapun hal-hal yang memengaruhi produksi hormon estrogen pada ibu hamil yakni overweight atau obesitas, konsumsi alkohol dan kafein dalam jumlah yang tinggi juga dapat menurunkan estrogen selama masa kehamilan.
Selain estrogen, hormon lain yang meningkat adalah progesteron yang biasanya dihasilkan sebelum usia enam minggu. Setelah tujuh sampai 10 minggu, hormon progesteron akan dihasilkan oleh ari-ari atau plasenta.
Dokter yang juga Anggota Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia mengatakan fungsi dari progesteron hampir sama dengan estrogen yaitu untuk menebalkan dinding rahim sehingga aliran darah di pembuluh darahnya berlangsung lebih baik.
Namun kebalikan dari estrogen, progesteron bisa menurunkan kontraksi rahim sehingga tidak terjadi flek di semester awal kehamilan. Suplemen progesteron juga bisa digunakan untuk menunda kehamilan jika terjadi kontraksi di usia kehamilan yang belum cukup untuk melahirkan.
"Yang memengaruhi turunnya progesteron juga sama mulai dari alkohol, berat badan berlebih, melakukan diet rendah zinc atau tembaga itu bisa menurunkan kadar progesteron," kata Cepi.
Terakhir ada hormon Beta HCG, yang dihasilkan oleh plasenta selama kehamilan dan akan terus ada, berfungsi untuk meningkatkan jumlah progesteron dan menandakan seseorang hamil atau tidak.
Fungsi HCG adalah untuk penempelan embrio ke rahim agar terjadi kehamilan. Kadar HCG juga akan semakin bertambah banyak seiring bertambahnya usia kehamilan.
Namun, kadar HCG yang meningkat dua hingga tiga kali tidak baik karena mengakibatkan banyak kista sehingga sering disebut hamil anggur atau kantong hamil yang kosong.
"Untuk kasus hipertensi trimester kedua juga HCG meningkat tinggi dan kasus-kasus keguguran secara spontan," ucap Cepi.
Jika hormon HCG terlalu rendah akan menjadi masalah yang berhubungan dengan pertumbuhan janin yang terhambat atau tidak sesuai dengan usia kehamilan, keguguran dan hipertensi dengan komplikasi.
Setelah proses melahirkan semua hormon tersebut akan menurun drastis dan akan berganti dengan hormon lainnya seperti prolaktin yang mendukung proses inisiasi menyusui dini (IMD).
"Dengan turunnya progesteron dan estrogen, maka prolaktinnya makin tinggi dan bisa dikeluarkan spontan pada saat bayi atau plasenta sudah lahir," pungkas Cepi Teguh. (Ant/Z-1)
Ada beberapa jenis makanan yang telah terbukti secara ilmiah mampu meningkatkan suasana hati dan membantu mempertahankan semangat kerja sepanjang hari.
Peneliti menemukan otak perempuan mengalami perubahan signifikan selama pubertas, kehamilan, dan perimenopause akibat fluktuasi hormon.
Melatonin merupakan hormon yang bikin mengantuk hingga seseorang akhirnya bisa tertidur.
Hormon pertumbuhan mulai keluar pada awal fase tidur non-Rapid Eye Movement atau non-REM ketika fase tidur dalam, kurang lebih 1,5 sampai 3,5 jam setelah mulai tidur dalam pada malam hari.
Penelitian menunjukkan, satu dari dua laki-laki yang menderita diabetes tipe 2 atau obesitas menderita sindrom defisiensi testosteron.
SEJUMLAH orang kerap mengunyah permen karet. Rasa permen karet yang manis dan kenyal saat digigit membuatnya disukai banyak orang.
Sidang digelar di Ruang Kartika dilakukan secara tertutup sebagai perkara tindak pidana kekerasan seksual.
Rendahnya literasi kesehatan di masyarakat juga menjadi faktor penyebab. Banyak warga tidak memahami siapa saja yang memiliki kewenangan legal untuk memberikan layanan medis.
Kesiapan tenaga kesehatan perlu dilakukan lebih dulu sebelum implementasi teknologi kesehatan.
Durian ternyata mengandung nutrisi penting untuk ibu hamil seperti zat besi, folat, dan vitamin C yang baik untuk perkembangan janin.
Studi ini mengukur gejala seperti heartburn, nyeri dada, naiknya asam lambung, dan mual menggunakan kuesioner penilaian mandiri (GERD-Q, skor 0–18).
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Paboi dan YOI untuk memperluas akses edukasi kesehatan ortopedi serta memperkuat pelayanan medis bagi masyarakat di wilayah Indonesia Timur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved