Headline
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.
ILMU pengetahuan telah cukup jelas menetapkan otak bukanlah sesuatu yang statis. Otak dapat berubah dan beradaptasi sepanjang hidup kita, sebagai respons akan berbagai peristiwa kehidupan dalam proses yang disebut neuroplastisitas.
Para peneliti kini menemukan hal ini terutama berlaku pada otak perempuan, yang mengalami perubahan besar selama tiga fase utama kehidupan: pubertas (juga dialami remaja laki-laki), kehamilan, dan perimenopause.
Ketiga transisi ini sering menjadi bahan lelucon dalam budaya pop. Seperti remaja yang murung dan suka mengambil risiko, hanya ingin bersama teman-temannya; ibu hamil yang linglung, meninggalkan ponsel di dalam kulkas dan lupa di mana memarkir mobil; dan perempuan paruh baya yang mengalami gejolak hormon, sulit fokus, dan tiba-tiba dilanda hot flashes (sensasi panas mendadak).
Namun, jauh dari sekadar bahan tertawaan, stereotip perilaku ini sebenarnya merupakan manifestasi luar dari perubahan besar yang terjadi di dalam, banyak di antaranya terkait dengan pengaruh fluktuasi hormon terhadap otak.
Ahli saraf kognitif Laura Pritschet, seorang peneliti postdoktoral di Departemen Psikiatri Universitas Pennsylvania, sangat tertarik dengan bagaimana hormon perempuan mempengaruhi organisasi dan fungsi otak.
“Alasan saya memilih bidang ini adalah karena saya merupakan mahasiswa sarjana yang mulai tertarik pada ilmu saraf, terpesona oleh betapa rumitnya jaringan otak hanya untuk memungkinkan kita memiliki kepribadian atau mengingat sesuatu,” kata Pritschet kepada Kepala Koresponden Medis CNN, Dr. Sanjay Gupta, dalam podcast-nya Chasing Life.
“Di saat yang sama, dalam kehidupan pribadi saya, saya dikelilingi oleh perempuan yang sedang mengalami menopause dan mengeluhkan gangguan kognitif serta masalah perhatian,” lanjutnya. “Saya pikir kita harus menghubungkan dua hal ini dan memahaminya lebih dalam.”
Pritschet bahkan rela menjadi "kelinci percobaan" saat kuliah S2, dengan menjalani pemindaian otak dan pengambilan sampel darah selama 30 hari, melintasi dua siklus reproduksi penuh (baik saat menggunakan maupun tidak menggunakan pil KB), untuk mulai menjawab pertanyaan tentang bagaimana fluktuasi hormon harian berkaitan dengan perubahan otak harian.
Sekitar waktu itu, para peneliti lain juga mulai mempelajari apa yang terjadi pada otak selama kehamilan, ujar Pritschet, dengan membandingkan kondisi otak sebelum dan setelah kehamilan. Mereka menemukan banyak perubahan, tetapi karena pendekatan penelitian yang bersifat "snapshot" (tangkapan sesaat), banyak pertanyaan tetap belum terjawab.
“Jika terjadi penurunan 3 hingga 5% pada volume materi abu-abu otak, kapan hal itu terjadi (selama kehamilan), dan bagaimana prosesnya?” tanya Pritschet. “Kita melewatkan banyak celah besar dalam apa yang kami sebut metamorfosis ini.”
“Kita tahu bahwa periode kehamilan selama 40 minggu menyebabkan berbagai adaptasi tubuh untuk mendukung perkembangan janin: volume plasma meningkat, fungsi imun berubah, laju metabolisme meningkat, konsumsi oksigen meningkat,” jelasnya. “Seperti apa jalur perubahan ini sepanjang kehamilan?”
Untuk mengetahuinya, Pritschet dan timnya melacak perubahan otak pada satu orang perempuan, menggunakan MRI dan pengambilan sampel darah, mulai dari sebelum pembuahan dan menjalani program fertilisasi, selama masa kehamilan, hingga dua tahun setelah melahirkan. Temuan mereka dipublikasikan dalam jurnal Nature Neuroscience pada September. (CNN/Z-2)
Ada beberapa jenis makanan yang telah terbukti secara ilmiah mampu meningkatkan suasana hati dan membantu mempertahankan semangat kerja sepanjang hari.
Melatonin merupakan hormon yang bikin mengantuk hingga seseorang akhirnya bisa tertidur.
Hormon pertumbuhan mulai keluar pada awal fase tidur non-Rapid Eye Movement atau non-REM ketika fase tidur dalam, kurang lebih 1,5 sampai 3,5 jam setelah mulai tidur dalam pada malam hari.
Penelitian menunjukkan, satu dari dua laki-laki yang menderita diabetes tipe 2 atau obesitas menderita sindrom defisiensi testosteron.
SEJUMLAH orang kerap mengunyah permen karet. Rasa permen karet yang manis dan kenyal saat digigit membuatnya disukai banyak orang.
Musik dapat berpengaruh positif terhadap stimulasi area kognitif anak, termasuk untuk pemrosesan bahasa dan suara, stimulasi ada pemikiran dan perhatian, dan koordinasi motorik.
Musik berpengaruh positif terhadap stimulasi area kognitif anak, termasuk untuk pemrosesan bahasa dan suara, stimulasi yang berfokus pada pemikiran dan perhatian, dan koordinasi motorik.
Ilmuwan menjelaskan bagaimana neuron menyimpan kenangan secara tersebar, mengapa kita tidak mengingat semua detail, dan bagaimana memori berevolusi.
Peneliti Johns Hopkins menemukan lebih dari 200 jenis protein di temukan di otak tikus tua yang mengalami penurunan kognitif.
Saat ini terdapat 160 kasus Multiple Sclerosis di Indonesia pada 2020, sementara prevalensi MS di Indonesia diperkirakan antara 1-5 penyintas per 100.000 penduduk.
Penelitian baru menemukan bukti kuat bahwa otak manusia dewasa masih bisa menumbuhkan sel saraf baru di hipokampus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved