Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KEPALA Departemen Ilmu Ekonomi FEB Universitas Indonesia (UI) Vid Adrison menjelaskan dari hasil beberapa studi, diketahui 7 dari 10 siswa yang merokok membeli rokok eceran.
Hal itu ia ungkapkan berdasarkan riset dari University of Illinois Chicago (UIC) dan CISDI berjudul 'Dampak Harga Rokok terhadap Kemungkinan Berhenti Merokok di Kalangan Perokok Dewasa di Indonesia'. Kemudian riset kedua berjudul 'Hubungan Pembelian Rokok Eceran dengan Frekuensi, Intensitas dan Inisiasi Merokok di Kalangan Remaja: Sebuah Studi Metode Campuran di Indonesia'.
"Riset ini menemukan adanya hubungan kuat antara pembelian rokok eceran dengan ketergantungan nikotin pada remaja. Pemikiran bahwa membeli rokok ketengan lebih baik karena membuat konsumsi rokok lebih sedikit adalah keliru," kata Adrison dalam keterangannya, Sabtu (23/12).
Baca juga: Rokok Batangan Jadi Pemicu Kenaikan Prevalensi Perokok Remaja
Remaja yang sedang berada pada tahap eksperimen dengan membeli rokok eceran, berpotensi akan melanjutkan pengalaman merokoknya menuju konsumsi rutin.
"Akibatnya, remaja tersebut akan mengalami kecanduan nikotin dari rokok. Mencoba rokok batangan merupakan pintu masuk menuju ketergantungan nikotin," ujar dia.
Baca juga: Karena Rokok, Orang Indonesia Kena Kanker Paru 10 Tahun Lebih Dulu
Senior Research Officer CISDI Gea Melinda mendapati bahwa pada dasarnya para siswa sadar adanya efek ketergantungan rokok dan juga mengalami kesulitan untuk berhenti merokok.
"Remaja merasa rokok ketengan itu lebih murah, bisa dikonsumsi sesuai kebutuhan, dan mudah didapatkan dibandingkan rokok bungkusan," ujarnya.
Ia menjelaskan jika dalam satu minggu remaja sekolah rata-rata mengeluarkan Rp30 ribu hingga Rp200 ribu untuk membeli rokok ketengan. Jumlah ini setara dengan separuh dari pengeluaran per kapita mingguan penduduk Indonesia.
(Z-9)
Melalui pembaruan fitur Pelibatan Keluarga, TikTok berupaya agar orangtua dan wali dapat lebih terlibat dalam mendampingi pengalaman digital anak remaja mereka
Anak dan remaja membutuhkan ruang yang aman dan suportif untuk menyalurkan tekanan emosional yang mereka rasakan, terutama pada masa transisi seperti awal tahun ajaran baru.
Keterlibatan remaja sejak awal menjadi fondasi utama Gerakan RAW termasuk dalam merumuskan nama, nilai, dan arah strategis yang mencerminkan suara dan kebutuhan mereka.
Kasus diabetes pada anak muda makin meningkat akibat pola makan buruk dan gaya hidup pasif. Kenali penyebab, dampak, dan cara pencegahannya sejak dini.
Banyak orang tua lupa memeriksakan kesehatan remaja secara rutin. Padahal, masa remaja rentan terhadap masalah pubertas
3 masalah mental remaja: identitas diri, emosi, dan sosial. Peran orang tua krusial dalam masa tumbuh kembang usia 10–18 tahun.
KPAI meminta agar pemerintah daerah bisa menegakkan regulasi yang terang benderang soal komitmen menjauhkan anak dari industri rokok.
PERIZINAN rokok dengan berbagai rasa seperti buah-buahan, melalui vape dan pods meningkatkan penjualan rokok bentuk lain dikalangan anak dan remaja.
Salah satu tantangan terbesar dalam kesehatan masyarakat saat ini adalah daya tarik produk tembakau, nikotin, dan turunannya seperti rokok dan vape, terutama bagi anak muda.
BERBAGAI upaya telah dilakukan pemerintah untuk mencegah peningkatan kasus perokok di kalangan remaja. Namun kasus perokok pada remaja terus meningkat.
Unggahan para pesohor mengenai rasa dan sensasi mengonsumsi rokok elektronik atau vape, akan dengan mudah ditonton dan bahkan ditiru oleh anak muda.
Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, DIY tercatat sebagai provinsi dengan prevalensi perokok anak tertinggi kedua di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved