Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BADAN Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau agar masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024. Cuaca ekstrem yang dimaksud adalah seperti hujan lebat disertai kilat dan petir serta angin kencang, gelombang tinggi dan banjir rob serta pasang surut.
Deputi Bidang Meterologi BMKG Guswanto mengungkapkan, berdasrkan prakiraan BMKG, pada periode 19-24 Desember protensi hujan lebat masih terjadi di Aceh, Sumatra utara, Kepualaun Bangka belitung, Jawa Barat, Nusa Tenggara, Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Papua.
Lalu pada 25 Desember sampai 1 Januari 2024 potensi hujan lebat akan terjadi di Sumatra Barat, Kepulauan Riau, Bangka Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur, Lalu pada 2-6 Januari 2024 hujan lebat berpotensi terjadi di Sumatra barat, Kepulauan Riau dan Jawa Tengah.
Baca juga: BMKG Imbau Nasyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem pada Akhir Tahun
Sementara itu, potensi hujan sedang terjadi Kalimantan Barat, kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Papua dan Papua Barat.
“Sebagai langkah mitigasi atau pencegahan risiko bencana geohidrometerologi, masyarakat dan stakeholder agar selalu mengupdate perkembangan informasi dan peringatan dini cuaca iklim gempa bumi dan tsunami melalui aplikasi mobile dan media sosial BMKG,” kata Guswanto dalam konferensi pers yang diselenggarakan secara virtual, Jumat (22/12).
Baca juga: Mengapa Jakarta dan Sekitarnya Tetap Panas di Musim Hujan? Begini Penjelasan BMKG
Ia menjelaskan, berdasarkan jumlah ZOM, sebanyak 42% wilayah Indonesia telah memasuk musim hujan. Wilayah yang sedang mengalami musim hujan meliputi Aceh, Sumatra Utara, Riau, Sumatra Barat, sebagian Jambi, Bengkulu, sebagian Sumatra Selatan, Lampung bagian barat, sebagian Banten, sebagian besar Jawa Tengah, sebagian besar Jawa Timur, sebagian besar Kalimantan, sebagian Sulawesi Utara, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian Sulawesi Barat, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Maluku Utara, Papua Barat dan sebagian Papua.
“Puncak musim hujan 2023/2024 diprakirakan terjadi di Januari dan Februari 2024 atau sebanyak 385 ZOM atau sebanyak 55%,” beber dia.
“Masyaakat diimbau untuk tidak mudah memercayai informasi cuaca selain dari sumber resmi BMKG,” pungkas Guswanto.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa kondisi cuaca ekstrem berupa curah hujan sangat tinggi akan terus bertahan hingga Maret-April 2025.
PLN terus mengupayakan penanganan pemulihan gardu listrik yang rusak akibat cuaca ekstrem
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geosofika (BMKG) memprakirakan hujan akan terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) dalam sepekan ke depan.
Oktober merupakan masa transisi anomali cuaca. Pasalnya, pada momen itu terjadi peralihan dari musim kemarau ke hujan.
Nenek dan seorang cucunya yang berusia 1 tahun tewas tertimbun longsor di Ciamis, Jawa Barat.
Kecamatan Ciwidey, Kecamatan Dayeuhkolot dan Kecamatan Cicalengka terendam banjir pada Kamis (30/11) malam.
Perlindungan sunscreen tidak bisa memproteksi seluruh badan dari ujung kepala hingga ujung kaki. Disarankan untuk mengenakan pakaian yang memiliki perlindungan anti sinar UV.
BADAN Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) akhirnya bisa memetakan sesar aktif yang menjadi pemicu gempa bumi di Kabupaten Sumedang Jawa Barat (Jabar) pada pergantian Tahun 2024.
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin memastikan bencana puting beliung di kawasan Sumedang ini tidak menyebabkan korban jiwa.
Gempa di Sumedang terjadi pada 31 Desember 2023 hingga Januari 2024.
SEBANYAK 137 rumah di Dusun Desa, Dusun Segel, Dusun Leuwihalang, Desa Mangkubumi, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, tersapu angin puting beliung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved