Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
CONFERENCE of the Parties COP28 di Dubai, UEA, yang berlangsung pada 30 November sampai 12 Desember 2023 rupanya masih belum menghasilkan kesepakatan yang positif untuk penanggulangan perubahan iklim secara nyata.
Hingga malam terakhir Selasa (12/12), negara-negara pun belum menemui kesepakatan tentang dua hal krusial, yakni Global Stocktake dan artikel 6 Perjanjian Paris.
“Yang paling krusial adalah Global Stocktake dan artikel 6 yang sampai tengah malam tadi tidak atau belum sepakat. Global Stocktake bila gagal akan benar-benar bisa mengancam pada kondisi set back komitmen terhadap Paris Agreement,” kata Direktur Mobilisasi Sumber Daya sektoral dan Regional KLHK Wahyu Marjaka saat dihubungi, Rabu (13/12).
Baca juga : Di Forum COP-28, Budy Sugandi Soroti Pentingnya Literasi Iklim di Sekolah
Seperti diketahui, Global Stocktake merupakan sebuah dokumen evaluasi kemajuan dunia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Hal tersebut merupakan salah satu kunci dari pembahasan di COP28, karena baru tahun ini pembahasan mengenai hal tersebut diangkat dalam ajang COP.
Semestinya, negara-negara menemui kesepakatan tentang temuan stocktake agar tujuan global membatasi kenaikan suhu di tingkat 1,5 derajat celcius dapat tercapai dan dampak perubahan iklim dapat diatasi. Namun, sampai detik terakhir COP28, kesepakatan itu belum muncul.
Adapun, artikel 6 Perjanjian Paris merupakan pasal yang mengatur kerja sama internasional untuk membantu pencapaian komitmen tiap negara anggota, baik melalui pendekatan berbasis pasar maupun nonpasar.
Baca juga : Menteri LHK: COP28 Jadi Titik Balik Akselerasi Penanganan Krisis Iklim
Wahyu yang menjadi salah satu delegasi RI di perundingan COP28 itu menegaskan, dalam hal ini pihaknya menilai bahwa negara maju belum memiliki komitmen kuat dalam pengendalian perubahan iklim, khususnya dalam hal pemenuhan komitmen pendanaan. “Negara-negara maju indikasnya banyak melakukan kebohongan terhadap komitmennya,” imbuh Wahyu.
Kendati demikian, ia menilai perlu perjuangan yang lebih keras lagi agar negara-negara menemui kesepakatan dalam hal pengendalian perubahan ikli,. “Perlu perjuangan lebih keras lagi untuk memenuhi komitmen khususnya memenuhi yang sifatnya mandatory,” pungkasnya.
Misalnya saja, salah satu poinnya ialah negara-negara berkomitmen untuk mempercepat tindakan dalam dekade kritis berdasarkan sains dan mencerminkan keadilan serta prinsip tanggung jawab bersama namun berbeda.
Baca juga : Jelang COP-28 Dubai, KLHK Gelar ICCEF Persiapkan Delegasi Indonesia
“Mendesak para pihak negara maju untuk memenuhi komitmen mereka untuk mengumpulkan bersama-sama US$100 miliar pertahun pada 2020 untuk mengatasi kebutuhan negara-negara berkembang, dan menekankan perlunya sumber daya finansial yang dapat diprediksi dan berkelanjutan bagi negara-negara berkembang untuk meningkatkan tindakan iklim mereka,” ujar dokumen tersebut.
Hal lain yang menjadi sorotan ialah COP28 juga gagal menyerukan penghentian penggunaan bahan bakar fosil yang padahal menjadi sumber terbesar emisi gas rumah kaca.
Menanggapi hasil COP28, Pakar Kebijakan Lingkungan dari Universitas Brawijaya Pramono melihat, hingga kini negara-negara memang masih mencari bentuk kebijakan politik tinggat tinggi untuk menangani perubahan iklim.
Baca juga : Menteri LHK dan Presiden IUCN Bahas Kerja Sama Pelestarian Keanekaragaman Hayati
“Karena perubahan iklim ini secara dunia global, baik aspek partisipatif, policy inklusif, transparansi proses di setiap negara ada jalur administrasi pengumpulan data dari semua pihak terkait. Mulai dari primer, sekunder dan teknis,” kata dia.
Pramono yang juga menjabat sebagai tim ahli Wantimpres bidang kehutanan dan lingkungan itu menilai, belum tercapainya kesepakatan menandakan bahwa negara-negara belum solid dan belum serius dalam menekan suhu global. “Masih ada ketimpangan kesenjangan data, proses dan sebagainya, juga kebijakan politik di masing-masing negara,” imbuh dia.
Menurut Pramono, semua aksi harus sejalan dengan perencanaan dan teori yang ada. Semua pihak harus saling terintegrasi untuk mendapatkan kemajuan dalam pengendalian perubahan iklim.
Baca juga : Norwegia Bayarkan US$100 untuk FOLU Net Sink Indonesia
“Selain itu dari sisi pendanaan iklim harus tepat sasaran sesuai road map jangka panjang. Jika tidak, maka banyak gap dan penyimpangan dalam mewujudkan realisasi kebijakan dalam mencapai global stocktake,” jelasnya.
Dalam konteks Indonesia, ia menilai masih perlu banyak hal yang diperbaiki dalam pengendalian perubahan iklim. Indonesia sebagai paru-paru dunia, di satu sisi masih banyak menjalankan kegiatan industri, pertambangan yang mengurangi luasan hutan, aktivitas pemukiman yang menghasilkan emisi dan peningkatan suhu.
“Hal ini menjadi tatangan Indonesia untuk memperbaiki dari semua lini dengan konservasi energi, restorasi hutan, rehabilitasi lahan, pertanian, perkebunan, tambang, industri dengan energi baru terbarukan yang dilengkapi dengan pengendali emsii yang baik,” beber dia.
Diamping itu, pengelolaan limbah B3 masih menajdi PR Indonesia. Semua harus dilakukan terintegrasi di semua daerah. “Maka negara Indonesia akan mampu melakukan perubahan secara positig dan mendasar. Dengan melihat kondisi itu, bisa menjadi klaim untuk bisa mendapatkan pendanaan dengan menyampaikan hasil evaluasi perubahan yang dilakukan secar serius dan riil di lapangan,” pungkas Pramno. (Z-4)
Daniil Medvedev menumbangkan petenis Prancis yang memiliki servis berkecepatan 140 mph , Giovanni Mpetshi Perricard, dengan skor akhir 6-4 dan 6-4 dalam tempo 82 menit, Kamis (27/2) WIB.
Unggulan kedua Alex De Minaur tersingkir dari Kejuaraan Tenis Dubai usai menyerah 2-6, 6-3, dan 3-6 dari Marin Cilic.
Petenis peringkat 11 dunia, Stefanos Tsitsipas, yang mengejar gelar pertamanya musim ini tersebut unggul 4-0 atas Sonego dalam head to head antara keduanya.
UNGGULAN kedua Iga Swiatek berhasil menaklukkan Dayana Yastremska untuk melaju ke perempat final Dubai Duty Free Tennis Championships dengan skor 7-5, 6-0.
Saat Aishwarya melangkah ke podium untuk menyampaikan pidatonya, layar di belakangnya hanya menampilkan Aishwarya Rai tanpa nama belakang Bachchan. Keduanya bercerai?
Kegiatan utama Fashion Show adalah penampilan para model perempuan warga negara Indonesia di Dubai dengan menampilkan karya dari para desainer wanita Indonesia di Dubai.
Prabowo akan terbang langsung ke Ankara, Turki, untuk melaksanakan kunjungan kenegaraan sebagai balasan kunjungan presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Indonesia beberapa waktu silam.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, bertemu dengan Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Emirat Arab (UAE), Suhail Al-Mazroui, di Hotel Raffles, Jakarta, Jumat (31/1).
PRESIDEN Prabowo Subianto berterima kasih kepada Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) terkait dengan rumah sakit (RS) lapangan di Rafah dan Gaza, Palestina.
MENTERI Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan selain pertemuan bilateral dalam bentuk pleno, Presiden RI Joko Widodo juga melakukan pertemuan terbatas dengan Presiden MBZ
PERWAKILAN cabang Korea Selatan dari perusahaan penyulingan minyak asal UEA Atlantis Wide Gas and Petro Trading LLC menemui Presiden Joko Widodo untuk perkenalan berkat undangan Habib Luthfi
MENTERI Pertahanan Prabowo Subianto menemui Presiden Joko Widodo di istana negara, Kamis (6/6). Dalam kesempatan itu, Prabowo memaparkan hasil kunjungan kerjanya ke Shangri-La Dialogue
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved