Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Menteri LHK: COP28 Jadi Titik Balik Akselerasi Penanganan Krisis Iklim

Atalya Puspa
29/11/2023 15:09
Menteri LHK: COP28 Jadi Titik Balik Akselerasi Penanganan Krisis Iklim
Menteri LHK Siti Nurbaya(Antara)

CONFERENCE of the parties (COP 28) di Dubai, Uni Emirat Arab pada 30 November-12 Desember 2023 mendatang, diharapkan menjadi titik balik untuk mengakselerasi aksi iklim di dekade kritis ini. Berikut sejumlah sikap Indonesia untuk COP 28.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan sikap Indonesia tersebut akan disampaikan dalam agenda World Climate Action Summit (WCAS), yang akan dihadiri oleh kepala negara yang terikat konvensi kerangka kerja PBB untuk perubahan iklim.

Hal yang pertama, kata Siti, terkait erat dengan posisi Indonesia terhadap Global Stocktake yang menjadi kesepakatan fundamental dalam Perjanjian Paris di 2015 lalu. 

Baca juga : Perubahan Iklim Kurangi PDB Global, Negara Miskin paling Terdampak

Menurut Siti, inklusivitas pencapaian target kolektif dan implementasi aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim memerlukan keterlibatan seluruh pihak dari berbagai elemen masyarakat, serta pentingnya keseimbangan antara aksi dan pendanaan mitigasi dengan aksi dan pendanaan adaptasi.

“Selain itu, pentingnya keseimbangan peningkatan ambisi dengan pemenuhan janji dukungan pendanaan dan spirit leading by example dari Indonesia,” kata Siti, Rabu (29/11).

Baca juga : Laporan PBB Bongkar Siasat Negara Produsen Bahan Bakar Fosil di KTT Iklim

Selanjutnya, Siti mengatakan, persatuan Emirat Arab (PEA) sebagai Presidensi COP 28 berkomitmen untuk memastikan agar penyelenggaraan COP 28 akan berjalan lancar dan dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang bermakna (meaningful). 

Hal itu sejalan dengan visi Presiden COP 28, yaitu Global Stocktake (GST) pertama atas implementasi Persetujuan Paris yang merupakan highlight dari COP28.

Di samping itu, COP28 juga akan menekankan panggilan aksi bagi semua pihak untuk memainkan peran dalam upaya global course-correcting dan meningkatkan solusi yang tercermin pada hasil perundingan serta pada COP28 Presidential Action Agenda dan memfokuskan tindakan melalui Four Paradigm Shifts. 

Four Paradigm Shifts

Four Paradigm Shifts berisi empat hal, yakni mempercepat transisi energi dan menurunkan emisi sebelum 2030, transformasi pendananan iklim dengan menagih janji lama dan membuat framework baru soal perjanjian pendanaan.

Selain itu mengedepankan alam, manusia dan keberlanjutan dalam aksi perubahan iklim dan mengedepankan COP yang paling inklusif sepanjang sejarah.

“Pesan yang ditegaskan oleh Presiden COP 28 UEA, kata Siti, menggarisbawahi tentang be positive and be prepared. Juga ditegaskan tentang semangat tersebut meliputi memulihkan trust terhadap multilateralisme, memungkinkan just and responsible energy transition, memperbaiki pendanaan iklim dan membuat lebih tersedia, terjangkau dan mudah diakses dan ,elindungi alam, kehidupan dan mata pencaharian serta memastikan pembangunan sosial ekonomi yang berkelanjutan, adil dan untuk semua,” pungkas Siti. (Z-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya