Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
AHLI gizi dari Instalasi Pelayanan Gizi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Sri Rejeki Wahyuningrum, mengingatkan masyarakat untuk membagi porsi makan dalam sehari demi mencegah diabetes melitus (DM).
"Porsi makan itu pembagiannya harus teratur," kata Sri, dikutip Kamis (7/12).
Sri membagi porsi makan menjadi empat jenis, yakni 20%-25% dari keseluruhan porsi makan dalam sehari untuk sarapan, 30% untuk makan siang, 25%-30% makan malam, dan 10%-15% makan selingan.
Baca juga: Waspada, Diabetes Mulai Serang Usia Muda
Untuk sarapan, kata Sri, seseorang dapat mengonsumsi roti gandum dengan telur orak-arik atau telur ceplok, disertai tomat, timun, dan selada, sembari meminum jus melon.
Akan tetapi, kalau tidak sempat membuat telur orak-arik maupun telur ceplok, Sri menyarankan untuk mengganti telur tersebut dengan sumber protein lainnya.
"Minum susu, kita tentunya memilih (susu yang tepat). Kalau berat badannya masih ideal, ya boleh susu fullcream. Kalau yang sudah agak naik, pilih susu yang rendah lemak," ucap Sri.
Baca juga: Diabetes yang tidak Terkontrol Bisa Akibatkan Kebutaan
Pada pukul 10.00 dan 16.00, seseorang dapat mengonsumsi makanan selingan, seperti kacang hijau, puding buah, jus buah, atau buah-buahan segar.
"Yang rebus-rebusan, kurangi goreng-gorengan. Kalau snack (kudapan), jangan yang digoreng-goreng lagi," kata Sri.
Lalu, untuk makan siang, seseorang dapat menyantap berbagai menu yang diinginkan selama kebutuhan gizi masih terpenuhi dan dalam rentang 570-600 kalori.
"Ada nasi, lauknya bisa tahu atau tempe, ayam goreng atau ayam panggang, atau pepes, dan lain sebagainya," tutur Sri.
Sri mengingatkan untuk bisa memilih menu makanan supaya tidak mengonsumsi terlalu banyak lemak.
Mengonsumsi bakso atau mie ayam, misalnya, boleh saja selama tetap memantau kebutuhan gizi apa yang masih kurang.
"Misalkan, beli buah kalau baksonya kurang serat," ucap dia.
Hal serupa juga berlaku untuk makan malam, dengan porsi yang disesuaikan, yakni 25%-30% dari porsi makan untuk sehari. (Ant/Z-1)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dipangkas menjadi Rp7.500 per anak. Anggaran tersebut akan berbeda setiap daerah.
Salah satu penyebabnya adalah kondisi fisik lansia yang sudah tidak dapat lagi berfungsi secara maksimal.
Ketika Idul Fitri datang, banyak hidangan lezat yang akan tersaji, mulai dari yang manis hingga berbahan dasar santan. Awas timbangan naik.
PENGUSAHA warteg di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) menjerit atas melonjaknya harga beras di masa pemilu ini. Selain pengusaha warteg, pengusaha katering, pengusaha bubur, dan lapo
Sebuah penelitian menyebut promosi kesehatan yang menekankan pada manajemen stres dapat memberikan dampak nyata bagi pasien diabetes melitus (DM).
Penelitian di India ungkap, mangga bisa aman untuk penderita diabetes tipe 2 jika dikonsumsi terkontrol. Simak manfaat, riset, dan tips aman makannya.
Jika diabetes menyerang di usia muda, tubuh akan terpapar kadar gula darah tinggi dalam jangka waktu panjang, sehingga risiko komplikasi seperti penyakit jantung, stroke dan lainnya meningkat
Banyak yang bertanya, “Jika orang tua saya menderita diabetes, apakah saya juga akan mengalaminya?” Jawabannya: belum tentu.
Penelitian menunjukkan, orang yang mengonsumsi natrium tinggi berisiko 19% lebih besar terkena penyakit kardiovaskular dibanding yang membatasi asupan garam
Asam jawa tak hanya bumbu dapur khas Nusantara, tapi juga kaya manfaat kesehatan. Pelajari 5 manfaat asam jawa berikut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved