Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DIREKTUR Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi mengatakan HIV dan AIDS masih menjadi permasalahan kesehatan global yang perlu ditangani bersama. Di Indonesia sendiri, prevalensi HIV rata-rata mencapai sekitar 0,26% kecuali di Papua dan Papua Barat yang mencapai 1,8%.
“Kondisi pandemi covid-19 yang berlangsung dari 2020-2022 juga telah membawa dampak perlambatan upaya eliminasi HIV dan AIDS. Padahal Indonesia menargetkan pada triple zero yaitu zero infeksi baru, zero kematian terkait AIDS, serta zero stigma dan diskriminasi menuju Indonesia bebas HIV dan AIDS pada 2030,” ungkapnya dalam Media Briefing Hari AIDS Sedunia 2023, Kamis (30/11).
Lebih lanjut, sampai dengan September 2023, dari 515 ribu estimasi orang dengan HIV (ODHIV), baru 50% yang teridentifikasi melakukan pengobatan.
Baca juga : 7 Bayi Baru Lahir Terinfeksi HIV Selama 2023, Ibu Hamil Dianjurkan Tes HIV
“Masih terdapat gap yang perlu kita atasi karena sebetulnya kita perlu tahu dampak pengobatan terhadap mereka. Maka dari itu kita memerlukan kolaborasi dari semua pihak termasuk komunitas, karena komunitas itu mempunyai akses yang lebih besar dalam pendampingan kepada ODHIV dan bisa membantu mereka untuk mengakses layanan terapi maupun layanan laboratorium,” lanjut Imran.
Sampai saat ini, ODHIV paling besar berada di rentang usia 25-49 tahun. Sayangnya, saat ini juga diketahui penderita di bawah 4 tahun masih terbilang cukup tinggi atau kurang dari 2%.
Baca juga : Peran Komunitas Turunkan Angka HIV/AIDS Perlu Ditingkatkan
Hak itu menandakan transmisi dari ibu ke anakmasih terjadi di Indonesia. Setiap tahun masih ditemukan saja anak-anak dengan HIV.
“Jadi upaya kita untuk memutus mata rantai penyebaran perlu masih kita giatkan lagi karena kasihan anaknya kalo dia tidak dilakukan pencegahan ataupun upaya untuk memutus rantai penularan,” tegasnya.
Beberapa pilar utama untuk menangani HIV di Indonesia sendiri diantaranya pencegahan, di mana perlu dilakukan kombinasi pencegahan mulai dari pembelian kondom dan pelicin, screening dan pengobatan, alat suntik steril dan terapi. Setelah itu, dilakukan pula surveilans termasuk testing, skrining, dan lainnya.
Penanganan kasus juga menjadi hal yang penting di mana saat ini Kemenkes sudah melakukan update terhadap obat-obatan HIV dengan obat-obat yang lebih efektif dan les toxicity sehingga akan memudahkan ODHIV agar bisa mendapatkan pengobatan lebih baik.
“Kita juga memberikan terapi pencegahan tuberkolosis, mengingat penderita penyebab meninggalnya paling banyak adalah tuberkolosis, sehingga harus diberikan terapi,” ujar Imran.
Dilakukan juga promosi kesehatan dengan edukasi kesehatan reproduksi dan pencegahan dengan penerapan perilaku aman, pelibatan tokoh masyarakat dan tokoh agama, serta pemanfaatan media sosial.
Di tempat yang sama Zubairi Djoerban menambahkan, perlambatan upaya penanganan HIV karena pandemi juga tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi di berbagai negara dunia juga terjadi hal yang sama.
“Misalnya di Amerika saja terjadi gangguan. Banyak yang putus obat dan penelitian menemukan di berbagai kota besar Amerika sekarang positif HIV meningkat sekali. Ini menjadi masalah yang semakin serius. Di Inggris juga sama, orang yang melakukan pengobatan berkurang 56%. Lalu di Eropa juga sama berkurang 50%,” kata Prof. Zubairi
Maka dari itu, dia menilai bahwa kondisi itu menggambarkan bahwa penanganan HIV di dunia sedang tidak baik-baik saja. Peta HIV sudah dalam keadaan bahaya karena responsnya terganggu secara global.
Sementara itu, Program Officer Jaringan Indonesia Positif Muhammad Chandra menegaskan masalah HIV di Indonesia masih kompleks dan inilah saatnya bagi seluruh pihak untuk membawa ide sosial movement agar tujuan di 2030 dapat tercapai.
“Komunitas tidak selalu orang-orang yang hidup dengan HIV tetapi media juga menjadi bagian dari komunitas dan menjadi penting perannya untuk memberikan informasi terkait HIV yang baik dan benar. Belajar dari Pandawara Group, dia merupakan sekumpulan pemuda yang dapat menggerakkan orang-orang untuk membersihkan lingkungan. Maka dari itu sosial movement sangat penting untuk tangani isu HIV,” pungkas Chandra. (Z-5)
Masih adanya stigma terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di masyarakat, sehingga mereka kerap diabaikan sebagai pemilih.
Selain upaya percepatan eliminasi Tuberkulosis atau TB di Indonesia, penting untuk menghapus stigma negatif yang melekat pada TB. Stigma sering menjadi penghalang bagi orang dengan TB.
Kader diajak memahami dampak stigma yang menyebabkan ODGJ dan keluarganya merasa malu, mengalami diskriminasi, dan enggan berinteraksi dengan masyarakat.
Pendataan disabilitas dilakukan oleh berbagai kementerian dan lembaga, akan tetapi instrumen yang digunakan sering kali berbeda sehingga tak terjadi sinkronisasi data.
Ketua Program Studi Indonesia dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro, M. Umar Muslim mengungkapkan minat siswa yang mendaftar jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia cukup tinggi.
Riskesdas 2018 mengungkapkan bahwa prevalensi obesitas di kalangan orang dewasa Indonesia meningkat dari 19,1% pada 2007 menjadi 35,4% pada 2018.
Para peserta CKG yang terbukti memiliki masalah kesehatan, mereka dapat secara gratis mengakses layanan lanjutannya mengikuti skema BPJS Kesehatan.
Direktur Jenderal Kesehatan Layanan Primer dan Komunitas Kemenkes, Endang Sumiwi, menjelaskan bahwa Jawa Barat menjadi provinsi dengan angka kematian ibu dan bayi tinggi.
Kemenkesmengungkapkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan penyelidikan epidemiolog menyusul temuan 2 kasus covid-19 di provinsi tersebut.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan bahwa tujuh pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 pada pekan lalu telah dinyatakan sembuh
Kemenkes mengimbau masyarakat untuk memakai masker ketika sedang sakit atau merasa imunitas menurun. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya peningkatan kasus covid-19.
Kemenkes mencatat 72 kasus covid-19 di Indonesia sepanjang 2025. Pada Minggu ke-17 sampai dengan ke-19 terjadi kenaikan kasus pada provinsi Banten, Jakarta dan Jawa Timur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved