Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Kemenkes Sebut Pemberian Makanan Tambahan Dari Buku Pink Sudah Sangat Bagus

Despian Nurhidayat
18/11/2023 23:14
Kemenkes Sebut Pemberian Makanan Tambahan Dari Buku Pink Sudah Sangat Bagus
Ilustrasi(MI / Ramdani)

BARU-baru ini viral di media sosial terkait menu stunting dalam program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Kota Depok yang dianggap tidak sesuai dengan anggarannya. Dinas Kesehatan Kota Depok pun mengakui bahwa menu yang mereka berikan sudah sesuai dengan petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan.

Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Ngabila Salama mengatakan bahwa buku juknis dari Kemenkes atau dikenal dengan buku pink kesehatan ibu dan anak sudah menjadi rujukan yang baik.

“Kalau di buku pink kesehatan ibu anak itu sudah merupakan kajian dari 12 organisasi profesi kesehatan dan sudah sangat bagus. Itu ada tabel menu makanan yang dapat kita sajikan,” ungkapnya kepada Media Indonesia, Sabtu (18/11).

Baca juga : Dugaan Korupsi Program Cegah Stunting, Juru Masak Akui Ada Potongan Dana oleh Puskesmas Depok

Lebih lanjut, menurut Ngabila, Kemenkes juga memiliki menu makanan rumah yang murah, praktis dan bergizi yang dapat diakses oleh masyarakat.

Baca juga : Viral Menu Tahu Stunting di Depok, Kejaksaan Diminta Awasi 38 Puskesmas

“Jadi untuk anak-anak utamakan protein hewani seperti telur, ikan, ayam, susu. Itu utama. Baru setelah itu karbohidrat dan gula. Ada takarannya sesuai buku yang disampaikan,” ujar Ngabila.

Sementara itu, Dokter dan ahli gizi masyarakat Tan Shot Yen mengatakan bahwa bisa saja apa yang dibagi sebagai PMT di Depok yang tengah viral tidak salah. Permasalahan utamanya justru adalah edukasi, penyuluhan dan konseling kepada masyarakat.

“Nggak dikerjain edukasi, konseling, apalagi dibuatkan demo cara bikinnya (PMT). Jadi pencegahan stunting ini memang perihal perilaku. Jika warga cuma mau terima beres, terima sumbangan saja, kapan masalah gizi bisa dientaskan,” tegas Tan Shot Yen.

“Warga lainnya di luar Depok juga kebiasaan masyarakat kita. Langsung heboh dan menuding sana sini. Makanya perlu kita benahi cara berkomunikasi,” tandasnya. (Z-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya