Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas dengan Teknologi Bantuan

M Iqbal Al Machmudi
12/11/2023 09:30
Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas dengan Teknologi Bantuan
Wakil Menkes mengatakan teknologi dapat memberdayakan penyandang disabilitas dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan kronis atau akut.(Freepik)

PEMENUHAN hak penyandang disabilitas bisa melalui membangun sistem layanan kesehatan yang inklusif. Namun untuk mewujudkan hal itu perlu adanya peran penting yang dimainkan oleh teknologi bantuan (teknologi asistif).

"Teknologi bantu dapat memberdayakan orang-orang, terutama penyandang disabilitas, orang lanjut usia, dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan kronis atau akut, sehingga mereka dapat menjalani kehidupan yang aktif dan produktif," kata Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono dalam keterangannya, Minggu (12/11).

Saat ini, lebih dari satu miliar orang atau 15% dari populasi dunia menghadapi berbagai bentuk disabilitas. Sementara di Indonesia, ada 23 juta orang yang menyandang disabilitas.

Baca juga: Media Indonesia dan Komisi Nasional Disabilitas Sepakati Pengarusutamaan Isu Disabilitas di Media Massa

Banyak dari mereka yang membutuhkan teknologi bantuan untuk berpartisipasi penuh dalam bermasyarakat dan menjalani kehidupan yang bermartabat.

Sayangnya, para penyandang disabilitas, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, masih menghadapi berbagai tantangan untuk mendapatkan alat bantu yang mereka butuhkan.

Baca juga: Job Fair Nasional Inklusif Dukung Tenaga Kerja Disabilitas

"Hambatan keuangan, kurangnya kesadaran, dan infrastruktur kesehatan yang terbatas adalah beberapa rintangan yang mereka hadapi setiap hari," ujar Dante.

Penyediaan akses yang aman dan berkelanjutan terhadap teknologi sangat penting. Hal ini juga dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan SDGs (Sustainable Development Goals), khususnya tujuan mengenai kesehatan dan kesejahteraan yang baik dan pengurangan ketidaksetaraan.

Upaya kolaboratif dari dalam dan luar negeri dapat menyatukan negara-negara di seluruh dunia untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman, dan keahlian, dengan tujuan untuk mempercepat akses ke teknologi bantuan. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik