Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Kumpulan Puisi Bertema Hari Pahlawan 10 November, Bisa untuk Lomba

Joan Imanuella Hanna Pangemanan
07/11/2023 08:50
Kumpulan Puisi Bertema Hari Pahlawan 10 November, Bisa untuk Lomba
Ilustrasi - Lomba puisi hari pahlawan(Antara)

LOMBA puisi adalah salah satu kegiatan yang umumnya diselenggarakan dalam perayaan Hari Pahlawan Nasional di Indonesia. Lomba ini memungkinkan para peserta, terutama siswa, pelajar, dan pecinta sastra, untuk mengekspresikan penghargaan dan rasa hormat mereka terhadap pahlawan-pahlawan nasional melalui medium puisi.

Banyak inspirasi yang bisa diungkapkan melalui puisi untuk mengapresasi para pahlawan

Berikut kami bagikan beberapa contoh puisi yang dapat menjadi inspirasi Anda dalam mengikuti lomba puisi dalam rangka memeriahkan Hari Pahlawan Nasional.

Baca juga: Museum di Libanon Rayakan 100 Tahun ‘Sang Nabi’ Karya Kahlil Gibran

1. Pengorbanan Seorang Pahlawan

Wahai pahlawanku
Kan ku kenang selalu jasamu
Seluruh maka terbuka akan perjuanganmu
Kau bela kemerdekaan

Kau rela korbankan jiwa raga
Demi nusa dan bangsa
Jasamu kan abadi
Bersemayam di hati penerusmu
Berkat pengorbananmu

Rakyat dan bangsa kini semakin maju
Kokoh kuat bersatu
Melanjutkan cita-cita sucimu
Terima kasih pahlawan 

Kau telah berkorban untuk Negaraku
Terima kasih pahlawan

Baca juga: 5 Contoh Teks Pidato Bertemakan Hari Pahlawan 10 November

2. Serdadu Tak Dikenal

Kau ambil seragam lusuh di bilik kamarmu
Kau kenakan dengan sangat rapi
Meski dirimu kini tak dikenal
Namun, semangat juangmu terasa hingga menembus batas zaman

Kau siapkan senapan dengan peluru tajam
Dengan gagah kau maju di barisan depan
Menjadi biduk dalam strategi perang
Tak jarang dirimu menjadi umpan kemenangan
Dengan gagah berani kau merangsek maju ke barisan depan
Hingga tak kau sadari sebuah peluru tajam menerjang
Meski kau tak dikenal
Perjuanganmu takkan kami lupakan

3. Pahlawan yang Hilang

Di mana lagi kan kutemukan keberanianmu
Di mana lagi kan kutemukan pekik teriak semangatmu
Di mana lagi ku temukan sosok sepertimu
Wahai pahlawan

Beribu hari telah kulalui
Jutaan hari telah kuhitung dengan jemari
Namun, tak mampu jua kutemukan
Sosok pahlawan sejati

Kumeniti jalanan penuh onak dan duri
Menyusuri gurun pasir yang kering kerontang
Dimanakah kan kutemui lagi
Sosok sepertimu wahai pahlawanku

4. Jejak-Jejak Pejuang

Jejak-jejak para pahlawan bangsa
Semerbak harum dalam deretan syair pujangga
Bercerita indah akan kisah perjuangan
Sang pahlawan dalam membela bangsa

Meregang nyawa di medan peperangan
Raga berlubang tertembus peluru tajam
Meski tersungkur tergeletak di tanah
Kau tetap hidup dalam sanubari anak bangsa

Jejak-jejak para pahlawan bangsa
Menapak jelas menembus zaman
Kini kau pun mampu menyaksikan dari surga
Bangsamu bersatu padu dalam semangat membela

5. Puisi Pahlawan Tak Dikenal
Karya: Toto Sudarto Bachtiar

Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang 

Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapan
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang

Wajah sunyi setengah tengadah
Menangkap sepi padang senja
Dunia tambah beku di tengah derap dan suara merdu
Dia masih sangat muda

Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya 

Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata: aku sangat muda.

6. Pedekik 1949
Karya: Darma Firdaus

Di depan itu, jalan setapak
Kau susuri demi negeri
Di semak-semak kau menyibak
Pulau ini harga mati

Lelah jadi ghirah
Debar jadi kobar
Demi tanah tumpah darah
Yang telah merdeka
Direnggut biadab Belanda
Mereka tak rela, tak sudi
Rakyat ditindas lagi
Dengan doa dan strategi
Grilya jadi cara
Jaga marwah negeri tercinta 

Selat baru, pasiran, wonosari
Jejak-jejak kau tak hilang di bumi
Di Pedekik perang terjadi
Taruh nyawa sampai mati

7. Laskar Sabillah
Karya: Pejuang T.R.I

Jasamu abadi
Doa kami menyertai
Riwayatmu terpatri
Di tanah ini, di hati.

8. Aku Ingin Menjadi
Karya: Siti Isnatun M.

Aku ingin menjadi,
Kerlip bintang di langit negeriku

Aku ingin menjadi,
Kepak sayap di tubuh bangsaku

Aku ingin menjadi,
Pohon padi untuk pangan rakyat negeriku

Aku ingin menjadi,
Tanaman tebu untuk pemanis dahaga bangsaku

Ini ungkapan hatiku
akan makna kepahlawanan
sebagai anak bangsa, generasi muda
yang bangga menjadi Indonesia

9. Pahlawanku
Karya: Fitriya Elisa

Demi negerimu kau korbankan waktumu
Demi bangsamu kau pertaruhkan nyawamu
Tanpamu negeri ini tiada makmur
Tanpamu negeri ini akan hancur

10. Pahlawanku
Karya : Annisa Faiha

Wahai pahlawan
Sungguh besar pengorbananmu
Untuk negeriku indonesia
Aku sangat bangga atas jasamu

Pahlawanku
Sungguh besar akhlakmu
Pasti seluruh orang
yang ada di indonesia bangga padamu

Bangunlah wahai pahlawan
Janganlah pantang menyerah
Aku ikut mendukungmu
Pahlawanku

Sekujur darah menyelimuti kulitmu
Tembakan yang menusuk dadamu
Semua itu kau lakukan untuk negeri ini
Tanpa pamrih berjuang

Perjuangan mu kan terukir di bambu runcing
Sejarah hidupmu kan kami kenang
Pagi,siang,sore,malam engkau berperang
Setiap waktu kau pegang senjata

Pahlawan
Semangat
Tekad bulatmu
Untuk negeri ini

Apa gerangan engkau bersedih
Mengapa keadaanmu
Begitu mengkhawatirkan
Begitu mencemaskan kami

Kini negeri ini
Berada di pundak kami
Kami kan terus melanjutkan perjuanganmu
Semangat!

11. Diponegoro
Karya: Chairil Anwar

Di masa pembangunan ini tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar, Lawan banyaknya seratus kali
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tidak bisa mati

MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
Sekali berarti
Sudah itu mati

MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sungguh pun dalam ajal baru tercapai
Jika hidup harus merajai

Maju
Serbu
Serang
Terjang.

12. Maju Tak Gentar
Karya: Mustofa Bisri (Gus Mus)

Maju tak gentar
Membela yang mungkar.
Maju tak gentar
Hak orang diserang.
Maju tak gentar
Pasti kita menang!

13. Penjajah Harus Pergi dari Indonesia
Karya : Mochamad Hayyu Al Fatha

Penjajah itu sudah merusak persatuan
Persatuan bangsa Indonesia
Karena mereka telah membunuh pahlawanku
Mereka juga telah menyengsarakan rakyat Indonesia

Maka dari itu kita harus melawan para penjajah
Demi Indonesia merdeka kita harus bersatu
Agar bangsa Indonesia bisa tetap harmonis
Dan bersatu agar bangsa Indonesia
Menjadi bangsa yang makmur.

Lomba puisi di Hari Pahlawan Nasional merupakan salah satu cara untuk menggabungkan seni, kreativitas, dan nilai-nilai patriotisme. Hal ini juga memberikan wadah bagi generasi muda untuk lebih memahami sejarah perjuangan bangsa dan mengungkapkan penghargaan mereka kepada pahlawan-pahlawan Indonesia melalui ekspresi sastra. (Z-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya