Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KEMENTERIAN Dalam Negeri (Kemendagri) mendukung upaya kolaborasi multistakeholder dalam penanganan masalah sampah di Tanah Air.
Hal itu ditegaskan Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri Safrizal ZA saat membuka ajang International Waste Treatment Technology (IIWTT) Forum & Expo 2023, di Grand Sahid Hotel Jakarta, Rabu (1/11).
Safrizal pun mengapresiasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) yang menghadirkan event IIWTT 2023.
Baca juga: Pijar Foundation Bantu Pengelolaan Sampah Lewat Medan-SUMUT Eco Rangers
Menurut Safrizal, pertumbuhan permasalahan sampah terus mengikuti setiap pertambahan jumlah penduduk, pertambahan pertumbuhan ekonomi nasional, hingga peningkatan income per kapita.
Ia mengungkapkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) pada 2022, Indonesia menghasilkan timbunan sampah sebanyak 35,93 juta ton, naik sekitar 21% secara tahunan dari 29,44 juta ton pada 2021.
"Dari timbulan sampah itu, 62,49% di antaranya terkelola. Sisanya, 37,51% sampah belum terkelola. Ini artinya 5 tahun jumlah sampah akan mencapai 100%. Jika sampah ini tidak dikelola dengan baik, kita akan hidup dalam tumpukan sampah,” tuturnya.
Pengelolaan sampah butuh kolaborasi multistakeholder. Untuk memotivasi sektor swasta dan pemda, lanjut Safrizal, pihaknya siap jadi inisiator penghargaan atas komitmen dalam membantu pengelolaan sampah.
“Nanti kita bisa petakan perusahaan apa dan dari 549 daerah otonom, berapa pemda yang pengelolaan sampah sudah memenuhi prinsip reduce, reuse, recycle, dan refuse dalam bentuk memilah sampah,” tutupnya.
Baca juga: Zero Waste, Zero Emission Jadi Babak Paru Pengelolaan Sampah di Indonesia
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Harian Ketua Umum Kadin Indonesia Yukki Nugrahawan Hanafi menjelaskan pengelolaan dan pembuangan sampah yang tidak berkelanjutan masih jadi isu penting di Indonesia.
Karena itu, sebagai mitra strategis pemerintah, Kadin Indonesia terus berupaya menghadirkan solusi atas permasalahan sampah melalui program-program yang inklusif dan kolaboratif seperti IIWTT.
"IIWTT tahun ini bertema Industrialization of Waste Management Towards Green Energy. Tema ini mendorong kita selaku pelaku industri berbagai daerah untuk perlahan-lahan memulai proses industri yang lebih ramah lingkungan dari hulu hingga hilir terutama saat proses pengelolaan limbah seperti sampah plastik dan jenis sampah lainnya,” ungkap Yukki.
Mewakili Pengurus Apkasi, Ketua Bidang Politik dan Keamanan Apkasi Joune Ganda menegaskan pemda, khususnya tingkat kabupaten, berkomitmen berkolaborasi dengan pelaku industri menangani isu pengelolaan sampah.
Menurutnya, penggunaan teknologi terbaru menjadi kunci untuk menangani permasalahan sampah di daerah dan menambah sumber pendapatan pemda.
“Distribusi teknologi terbaru dalam pengelolaan dan pembuangan sampah amat dibutuhkan di seluruh daerah. Ini penting untuk meningkatkan persentase pengelolaan sampah menuju green environment. Kami berharap dari IIWTT 2023 ini ada inovasi yang cocok diterapkan pada berbagai daerah di Indonesia," ujar Joune yang juga Bupati Minahasa Utara ini.
Baca juga: Dalam Pengelolaan Sampah, Produsen Diharapkan Terapkan EPR
Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Kadin Indonesia dan Ketua Pelaksana IIWTT Sarman Simanjorang menekankan IIWTT tahun ini merupakan platform bagi semua pemangku kepentingan untuk bersama-sama membahas upaya pengelolaan sampah dengan teknologi terkini.
“Ini bukan cuma mengatasi masalah sampah saat ini, tapi juga bagaimana mencapai visi ekonomi dan industri berkelanjutan sesuai Visi Indonesia Emas 2045. Saat masa keemasan, kita ingin Indonesia mampu mengelola industri secara berkelanjutan terutama pengelolaan sampah,” ujar Sarman.
IIWTT 2023 berlangsung pada 1-2 Novermber 2023, menghadirkan sekitar 25 forum diskusi dan 15 exhibitor yang memamerkan alat, mesin, serta teknologi pengelolaan dan pembuangan sampah terkini bagi investor dan pemda melalui sesi business matching dan business forum.
Kadin Indonesia dan Apkasi pun menggelar workshop sampah plastik rumah tangga sebagai salah satu rangkaian acara IIWTT 2023. (RO/S-2)
SAENGGOK Land fill atau tempat pembuangan sampah yang berlokasi di Distrik Gangseo, Korea Selatan bisa menjadi salah satu contoh bagaimana tempat pembuangan sampah diubah menjadi aestetik
Junkie’s, Mesin Pemilah Sampah Karya Siswa SMA Menginpirasi Peserta Charity Gala Wonderful Indonesia
"Target kami selama 100 hari ke depan, 840 RW yang belum punya bank sampah, belum membentuk bank sampah, wajib membentuk bank sampah tersebut,"
Gerakan ini mengajak perempuan di seluruh Indonesia untuk menjadi agen perubahan dalam pengelolaan sampah dengan menerapkan gaya hidup sadar sampah.
PEMERINTAH Kota Denpasar, Bali, akan memberlakukan Perda Nomor 8 Tahun 2023 tentang Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik. Perda ini akan berlaku efektif sejak 1 Oktober 2024.
Jika sampah tidak dipilah sesuai aturan, sampah tersebut tidak akan diangkut oleh petugas.
Kelola limbah domestik dengan efektif! Panduan praktis pengelolaan sampah rumah tangga untuk lingkungan bersih dan sehat.
Program ini merupakan bagian dari upaya mengedukasi masyarakat untuk terbiasa memilah sampah rumah tangga.
Tim penegakan hukum akan berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat untuk tindakan lebih lanjut
Eco-enzyme juga memiliki manfaat ekologis yang luas, seperti mengurangi polusi dan menghasilkan enzim-enzim yang mampu menetralkan zat kimia berbahaya di lingkungan.
Rendahnya nilai ekonomi limbah botol plastik yang rendah lantaran pihaknya langsung menjual kepada pengepul tanpa proses pengolahan lebih lanjut.
Sebanyak 91% masyarakat sudah menggunakan tas pengganti kantong plastik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved